Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 6 min read
Exodus, perusahaan penyedia jasa dompet digital atau wallet crypto, dikabarkan akan mengadopsi Blockchain Algorand.
Dikabarkan bahwa adopsi ini akan menyangkut lembar kepemilikan saham yang akan di tokenisasi di Blockchain Algorand.
Perusahaan penyedia jasa wallet untuk Bitcoin bernama Exodus baru saja melakukan penjualan saham perusahaan senilai $75 Juta atau Rp1,07 Triliun.
Penjaulan tersebut dikabarkan dilakukan hanya dengan alat pembayaran berupa Bitcoin, Ethereum dan Stablecoin USDC.
Penjualan ini telah mendapatkan persetujuan dari Securitites and Exchange Commission atau SEC dan mendapatkan dukungan yang positif juga dari SEC.
Tercatat bahwa penjualan ini adalah penjualan terbesar menyangkut crypto yang teregulasi oleh pemerintah Amerika.
Exodus mengatakan bahwa nantinya saham yang dijual tersebut akan dirubah menjadi saham yang ditokenisasi atau tercatat sebagai token.
Exodus akan mengadopsi Blockchain Algorand untuk menjadi platform penempatan saham yang ditokenisasi tersebut.
Nantinya saham yang telah ditokenisasi tersebut akan dapat diambil dan dimiliki dengan menggunakan Wallet Exodus.
Baca juga: Mengenal Algorand dan Aset Crypto (ALGO)
Selain itu, tokenisasi saham tersebut juga menggandeng Securitize, sebuah perusahaan berbasis blockchain yang mempermudah perpindahan token.
Exodus akan menjadi salah satu perusahaan pertama yang merubah saham perusahaannya menjadi bentuk token yang dapat diperdagangkan di pasar crypto.
Nantinya token saham tersebut akan memiliki nama EXIT dan dapat diperdagangkan melalui teknologi pasar crypto.
Salah satu kepala eksekutif Exodus, Sebastian Sebastián Milla Goñi menyatakan dalam sebuah publikasi resmi bahwa,
“Kerja sama ini sangat menarik dan akan mempermudah kami untuk menuju perdagangan dalam pasar derivatif. Kamu juga sangat antusias untuk melihat penjualan saham kami dapat dilakukan dengan teknologi Blockchain.”
Kemungkinan besar Exodus akan memastikan terlebih dahulu semua berkas sebelum EXIT dapat resmi diperdagangkan.
Exodus mencerminkan beberapa pembaruan di dunia penjualan crypto baru atau initial coin offering atauICO, berbeda dengan 2017.
Salah satu perkembangan yang sudah terjadi adalah saat ini penjualan tersebut mendapatkan persetujuan dari SEC.
Hal tersebut sebelumnya belum pernah terjadi, yang membuat langkah ini adalah langkah yang signifikan untuk pasar crypto.
Selain itu, hal yang membuatnya baru adalah saat ini terdapat dualisme dimana pemilik saham juga merupakan pemilik crypto melalui EXIT.
Exodus menyatakan bahwa langkah ini adalah versi baru terhadap ICO yang lebih ramah regulasi, lebih transparan, dan lebih menguntungkan untuk perusahaan.
Sehingga langkah ini menjadi salah satu inovasi yang cukup signifikan untuk perusahaan yang ingin terjun ke dunia crypto.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.