ETF Bitcoin · 5 min read

ETF Bitcoin BlackRock Catat Outflow Harian Terbesar Rp8,7 Triliun di Tengah Koreksi BTC

Bitcoin
Coinvestasi Ads Promo - Advertise

BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, kembali menjadi perhatian setelah iShares Bitcoin Trust (IBIT) mencatat arus keluar harian terbesar sejak Exchange Traded Fund (ETF) tersebut diluncurkan pada Januari 2024, dengan total dana keluar mencapai US$523,15 juta setara Rp8,7 triliun pada perdagangan Selasa (18/11/2025).

Menurut data SoSoValue, angka tersebut melampaui rekor sebelumnya senilai US$463 juta yang terjadi pada 14 November ketika Bitcoin untuk pertama kalinya jatuh ke bawah US$99.000 sejak Agustus lalu.

Arus dana harian dari IBIT. Sumber: SoSoValue

Lonjakan arus keluar pada hari itu juga menandai lima hari berturut-turut arus dana keluar bersih dengan total mencapai US$1,43 miliar. Secara mingguan, IBIT membukukan empat pekan beruntun arus keluar senilai US$2,19 miliar, di tengah tekanan harga Bitcoin dan ketidakpastian makro yang meningkat.

Arus keluar dari IBIT juga lebih besar dari total arus masuk ETF Bitcoin spot milik Grayscale dan Franklin Templeton, sehingga seluruh ETF Bitcoin spot secara kolektif mencatat arus keluar harian sebesar US$372,7 juta.

Baca juga: 5 Faktor di Balik Rekor Tertinggi Baru Bitcoin pada Oktober 2025

Tekanan Arus Keluar Meningkat di Tengah Koreksi Harga Bitcoin

IBIT merupakan ETF Bitcoin spot terbesar di dunia dengan nilai aset kelolaan (AUM) mencapai US$72,76 miliar. Namun sejak akhir Oktober, produk ini terus menunjukkan tren negatif.

Salah satu pemicu utamanya adalah penurunan harga Bitcoin yang sempat menyentuh level US$89.300 pada 18 November, menjadi yang terendah sejak Februari. Meski demikian, Bitcoin kembali naik sekitar 1% dan diperdagangkan di kisaran US$91.330 hingga artikel ini ditulis, menurut data CoinMarketCap.

Grafik harian BTC/USD. Sumber: CoinMarketCap

Meski skala arus keluar tampak besar, investor institusional diyakini belum benar-benar keluar dari pasar. Vincent Liu, CIO Kronos Research, menyatakan bahwa fenomena ini lebih menunjukkan penyeimbangan ulang portofolio.

“Arus dana keluar besar IBIT menandakan institusi sedang melakukan kalibrasi ulang, bukan menyerah. Para alokator besar sedang mengurangi risiko dan menunggu sinyal makro yang lebih jelas. Ketika kondisi membaik, minat risiko dan alokasi dana akan kembali dengan cepat,” ujar Liu, dikutip dari The Block.

Baca juga: Harvard University Dongkrak Investasi di ETF Bitcoin BlackRock

Tekanan Makro AS Masih Jadi Faktor Utama

Minimnya likuiditas pasar dalam beberapa minggu terakhir turut dipengaruhi penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang berkepanjangan serta ketidakpastian keputusan suku bunga Federal Reserve pada Desember. Analis memperkirakan likuiditas baru akan pulih bertahap setelah pemerintahan kembali beroperasi.

Menurut tool FedWatch CME Group, peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan berada di sekitar 48,9%.

Selain Bitcoin, situasi serupa juga terlihat pada ETF Ethereum. BlackRock ETHA mencatat arus dana keluar bersih mencapai sebesar US$165 juta, menutupi total arus dana masuk US$91 juta yang masuk ke produk Grayscale, Bitwise, VanEck, dan Franklin Templeton.

Di sisi lain, ETF Solana justru menunjukkan penguatan. Dua produk baru dari Fidelity (FSOL) dan Canary Capital (SOLC) resmi meluncur pada Selasa, dengan FSOL mencatat arus masuk US$2,07 juta pada hari pertama, sementara SOLC belum mencatat pergerakan.

ETF Solana milik Bitwise (BSOL), ETF Solana spot pertama di Amerika Serikat, membukukan arus dana US$23 juta. Sementara ETF Grayscale GSOL mencatat arus masuk US$3,19 juta.

Sejak BSOL dirilis pada 28 Oktober, seluruh ETF Solana secara kolektif telah mencatat 16 hari berturut-turut arus dana masuk dengan total mencapai US$420,4 juta.

Selain itu, ETF XRP spot milik Canary mencatat arus dana masuk US$8,32 juta, sedangkan ETF Litecoin dan Hedera tidak mencatat arus dana pada hari tersebut.

Baca juga: Debut ETF XRP Spot Pertama di AS Raup Volume Trading Hingga Rp989 Miliar

Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo - Advertise
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.