Berita Industri · 5 min read

3 Eksekutif Resign, Polygon dalam Masalah?

Eksekutif Polygon Resign

Jaynti Kanani, salah satu pendiri Polygon, solusi penskalaan Ethereum Layer-2, mundur dari tanggung jawab sehari-harinya di Polygon.

Kabar ini ia berikan via akun X-nya, dalam cuitannya itu, Kanani juga mengungkapkan keinginannya untuk memulai petualangan baru, meskipun dia masih belum menjelaskan secara spesifik apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

Gambar: Unggahan Kanani di akun X-nya.

“Setelah memulai Polygon pada tahun 2017, sekitar 6 bulan yang lalu, saya memutuskan untuk mundur dari kesibukan sehari-hari. Saya lebih percaya diri dengan masa depan Polygon yang cerah dan komunitas yang penuh semangat. Saya akan fokus pada petualangan baru sambil tetap bersorak dan berkontribusi pada Polygon dari pinggir lapangan,” katanya.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun tweet Kanani yang mengumumkan pengunduran dirinya dibuat pada tanggal 4 Oktober, dia sebenarnya telah mengundurkan diri dari peran aktifnya di Polygon pada awal Maret 2023. Waktu mundurnya Kanani ini berlangsung saat Polygon 2.0 sedang gencar dibangun.

Baca juga: Mengenal Polygon 2.0: Membentuk Masa Depan Skalabilitas Web3

Sesama pendiri Polygon, Sandeep Nehwal, merespon cuitan Kanani itu, “Astaga, ini membuatku emosional. Sungguh perjalanan yang luar biasa yang kita lalui bersama, saudara. Tapi ini hanyalah permulaan untuk Polygon, saya berharap kita bisa berbuat lebih banyak dan lebih lama bersama-sama dalam perjalanan gila yaitu Polygon ini. Tapi hei, kamu harus melakukan apa yang harus kamu lakukan.

Sementara itu, Kanani menjadi orang ketiga dari 10 pendiri Polygon yang meninggalkan proyek. Pada Maret 2023, Arjun meninggalkan perusahaan untuk mengerjakan proyek spin-off blockchain modular yang disebut Avail.

Belakangan, Presiden Polygon Labs Ryan Wyatt mengundurkan diri dari perannya dan digantikan oleh mantan Chief Legal Officer perusahaan, Marc Boiron.

Baca juga: Polygon dan Ethereum Jadi Blockchain Terfavorit di Sektor Web3 Gaming!

Ada Apa dengan Polygon?

Kepergian tiga eksekutif Polygon dalam waktu hampir berdekatan ini pun memicu spekulasi dan kekhawatiran. Seperti yang terlihat dalam kasus-kasus penting lainnya di mana kepergian eksekutif bisa menjadi tanda “masalah” dengan perusahaan.

Contoh penting dapat dilihat dalam pengunduran diri Sam Trabucco, mantan CEO Alameda Research, sebelum runtuhnya FTX, dan Matteo Liebowitz, pemimpin ventura Uniswap Labs, yang keluar di tengah penyelidikan SEC yang sedang berlangsung.

Meskipun kepergian tokoh penting Polygon ini menimbulkan pertanyaan tentang arah perkembangan proyek, Polygon tetap menjadi pemain penting dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), dengan total nilai terkunci (TVL) tertinggi kelima di antara jaringan, dengan aset US$794 juta.

Baca juga: Polygon 2.0 Diklaim Bisa Bawa Skalabilitas Tanpa Batas

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.