Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Bisnis · 6 min read
Pada bulan April, Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia (MITI) mengumumkan bahwa Malaysia dan Tiongkok akan menjajaki teknologi blockchain untuk Preferential Certificate of Origin (POC). Kerja sama tersebut untuk memudahkan ekspor dari Malaysia ke Tiongkok.
Kerja sama ini pun disambut baik oleh pelaku industri blockchain di Malaysia sekaligus CEO Zetrix, Dato’ Fadzli. Menurutnya ini akan mendigitalisasi proses perdagangan dan dapat menjadi katalis yang kuat untuk menerima miliaran pengguna Web3.
“Saat Anda mengekspor ke Tiongkok, ada proses verifikasi retro, dan terkadang, proses ini dilakukan secara manual. Prosesnya memakan waktu berjam-jam, bahkan mungkin berhari-hari. Anda dapat mempersingkat waktu menjadi beberapa menit dengan blockchain, dan menghemat 50% biaya, karena Anda menghabiskan lebih sedikit waktu di pelabuhan,” kata salah satu pendiri Zetrix, Dato’ Fadzli dalam diskusi panel bertajuk “Disrupting Borders: How Web3 Revolutionised the Global Economy” di Coinfest Asia 2023 di Bali, Indonesia.
Baca juga: Grab Singapura Sediakan Fitur Web3, Indonesia akan Menyusul?
Kemitraan antara Tiongkok dan Malaysia ini juga sejalan dengan tujuan Zetrix yang ingin menyederhanakan perdagangan lintas batas, khususnya dalam hal manajemen rantai pasokan dan pembiayaan.
Lebih lanjut, Zetrix adalah proyek blockchain layer satu dengan pemanfaatan artificial intelligence (AI) yang diinisiasi oleh MY E.G. Malaysia. Proyek ini bertujuan untuk memastikan keaslian barang yang diperdagangkan dan efisiensi pembiayaan perdagangan yang
MYEG adalah pemegang konsesi Aplikasi Unggulan MSC Electronic-Government (“E-Government”) Malaysia. MYEG membangun, mengoperasikan, dan memiliki saluran elektronik untuk memberikan layanan dari berbagai lembaga pemerintah kepada warga negara dan bisnis di Malaysia.
Secara khusus, Zetrix juga memiliki layanan ZTrade, yang dapat memfasilitasi perdagangan lintas batas secara komprehensif dengan menawarkan solusi yang sejalan dengan tujuan UN/CEFACT untuk membantu perdagangan global menjadi digital.
ZTrade memainkan peran penting dalam transformasi digital ini dengan memungkinkan digitalisasi dokumen perdagangan. Hal ini memfasilitasi transparansi rantai pasokan, keterlacakan, otomatisasi prosedur kepatuhan, dan membangun kepercayaan melalui smart contract.
Dato’ Fadzli menunjukkan bahwa para pemain Web3 dan pemerintah perlu membentuk kolaborasi sinergis agar transisi dari Web2 dan Web3 berhasil.
“Terkadang, kami di industri Web3 terlalu menyederhanakan beberapa pernyataan seperti desentralisasi. Kami menginginkan desentralisasi 100% dalam segala hal,” katanya.
Ia menambahkan, “Kami (di Zetrix) percaya bahwa masa depan tidaklah mutlak. Misalnya, jika Anda ingin melibatkan dunia usaha dan pemerintah, maka harus ada kerangka kerja yang bisa mereka sepakati,” katanya, seraya menambahkan bahwa organisasi antar pemerintah seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) adalah platform hebat yang memungkinkan terjadinya konsensus untuk dicapai.”
Mengutip konsep identitas, Dato Fadzli mencontohkan, masih membutuhkan perantara centralized untuk memverifikasi identitas seseorang. Untuk memfasilitasi peralihan ini, jaringan yang tidak dapat dipercaya dan didukung oleh entitas yang dapat dipercaya sangatlah penting.
Pendekatan tersebut menawarkan solusi praktis yang memungkinkan otoritas pusat untuk bekerja sama dengan teknologi yang terdesentralisasi untuk menghasilkan sinergi yang lebih efektif.
“Entitas yang dapat dipercaya ini akan datang dari pemerintah atau kekuatan berdaulat yang mendukung mereka. Anda mungkin mengandalkan pencatatan nasional untuk mengonfirmasi identitas Anda,” jelas Dato’ Fadzli.
Dato’ Fadzli percaya bahwa revolusi industri Web3 menuju Self-Sovereign Identity (SSI) and Verifiable Credentials (VC). SSI dan VC memberdayakan pengguna dengan memberi mereka keamanan dan kendali atas pembagian data pribadi, yang merupakan aspek inti dari gerakan Web3 yang juga sejalan dengan whitepaper terkait Verifiable Credentials dari PBB.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.