Berita Bitcoin · 8 min read

Bitcoin Milik Exchange Diprediksi Habis 9 Bulan Setelah Halving

cadangan bitcoin

Analisis terbaru oleh exchange kripto Bybit telah menyebutkan tentang potensi kekurangan Bitcoin (BTC) di exchange kripto pada akhir tahun 2024 jika permintaan tetap pada tingkat yang sama.


Laporan dari Bybit tersebut memprediksi bahwa cadangan bisa habis sepenuhnya dalam sembilan bulan ke depan jika tingkat penarikan BTC saat ini bertahan. Per artikel ditulis (17/4/24), terdapat arus penarikan keluar dari exchange sekitar 7.000 BTC per hari.

Sementara itu, hanya sekitar 1,73 juta BTC yang tersisa di cadangan exchange terpusat dengan tren penurunan sudah terjadi sejak awal Februari 2024.

Prediksi akan kehabisan Bitcoin tersebut erat kaitannya dengan peristiwa halving yang diantisipasi akan terjadi 20 April 2024, yang akan memotong produksi BTC pada setiap blok menjadi setengah dari sebelumnya.

Baca juga: Analisis Harga dan Proyeksi Pasar Kripto Menuju Halving Bitcoin 2024

Alex Greene, salah seorang analis dalam laporan tersebut, mengatakan, “Bitcoin sedang mempersiapkan krisis likuiditas yang mungkin terjadi. Saat cadangan menyusut, kemampuan pasar untuk menyerap pesanan jual besar tanpa memengaruhi harga akan melemah.”

Permintaan Meningkat Saat Pasokan Menyusut

Menurut laporan tersebut, investor institusional telah meningkatkan investasi Bitcoin mereka secara signifikan setelah persetujuan peraturan AS terbaru terkait ETF Bitcoin spot, mendorong permintaan di tengah penyusutan pasokan.

“Peningkatan minat institusional telah menstabilkan dan secara drastis meningkatkan permintaan terhadap BTC. Peningkatan ini kemungkinan akan memperburuk kekurangan dan mendorong harga lebih tinggi setelah halving,” ungkap Greene.

Baca juga: Peneliti Prediksi Miner akan Jual Bitcoin Bernilai US$5 Miliar Usai Halving

bitcoin cex
Gambar: Jumlah BTC di CEX. Sumber: Coinglass.

Halving berikutnya akan memotong imbalan miners dari 6,25 menjadi 3,125 BTC per blok, lebih membatasi arus pasokan baru BTC yang masuk ke pasar. Pengurangan yang diprogram ini meniru kelangkaan sumber daya yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan meningkatkan nilai BTC.

Para penambang juga akan menghadapi insentif yang lebih rendah dan biaya produksi yang lebih tinggi, yang kemungkinan akan mengurangi frekuensi penjualan BTC segera setelah dihasilkan. Penurunan penjualan penambang ini akan berkontribusi pada kelangkaan Bitcoin di exchange, yang diharapkan dapat meningtkan harga BTC.

Baca juga: Dominasi Bitcoin Capai Level Tertinggi Tiga Tahun, Altcoin Tertekan

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.