Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Analisis · 5 min read
Harga Bitcoin sempat anjlok ke level US$60.800 pada 14 April 2024, menjelang peristiwa halving yang diperkirakan terjadi pada pekan ini. Penurunan harga ini terbilang wajar, berdasarkan aksi harga pada peristiwa halving sebelumnya.
Berdasarkan hitung mundur halving di situs Coinmarketcap, halving diperkirakan akan terjadi pada Sabtu, 20 April 2024 dini hari. Namun sebelum halving terjadi, harga BTC mengalami koreksi pada tanggal 13-14 April 2024. Koreksi ini juga mengakibatkan harga altcoin yang turun lebih parah.
BTC mengalami penurunan -10,5% dari US$68.000 ke US$60.800 pada 13 April 2024. Di waktu yang sama, altcoin yang diwakili oleh grafik TOTAL3 (market cap di luar BTC dan ETH), mengalami penurunan sebesar -16%. Secara total, pasar kripto kehilangan valuasi sebesar US$300 miliar hanya dalam sehari.
Jika melihat grafik dengan timeframe lebih besar, koreksi ini masih terbilang wajar setelah pasar kripto mengalami reli sejak awal tahun 2024. Sebagai konteks, BTC masih mencatatkan kenaikan +56,5% dan pasar kripto telah mengalami peningkatan valuasi sebesar US$754 miliar sejak awal tahun 2024.
Penurunan harga ini bisa diatributkan pada berita serangan Iran terhadap Israel, yang diduga dapat memicu perang dunia ketiga.
Baca juga: Menuju Bitcoin Halving 2024: Semua yang Perlu Dipersiapkan Investor
Anjloknya harga BTC dan pasar kripto sebelum peristiwa halving bukan hal yang baru. Pada halving Mei 2020, dua bulan sebelum halving, harga BTC sempat anjlok -51% dan pasar kripto kehilangan setengah dari total valuasi. Kejadian ini bertepatan dengan pandemi Covid-19.
Selain itu, harga BTC juga sempat turun dalam tiga hari sebelum halving (8-10 Mei 2020) dengan penurunan sebesar -19%. Namun setelah penurunan ini, seperti yang sudah terjadi, harga BTC menembus harga tertinggi baru sepanjang masa dalam enam bulan setelah halving (November 2020). Lebih lanjut, harga BTC dan pasar kripto mencapai puncaknya di akhir tahun 2021.
Hal serupa juga terjadi pada halving Juli 2016, harga BTC sempat turun -23% pada tiga minggu sebelum halving. Namun, harga BTC mencetak ATH pada delapan bulan setelah halving (Maret 2017), dan mencapai puncaknya pada akhir tahun 2017.
Dengan melihat data historis, maka terdapat hipotesis bahwa koreksi harga saat ini adalah wajar dan terdapat peluang besar bahwa tren naik akan terjadi setelah halving. Kurang lebih pasar kripto akan memperlihatkan pertumbuhan positif dalam 6-8 bulan kedepan, dan kemudian menuju puncak setelahnya.
Keberlanjutan tren naik ini diperkuat oleh institusi besar seperti BlackRock yang baru saja bisa masuk ke ranah kripto di tahun 2024 ini. BlackRock baru mengakumulasi Bitcoin dengan harga rata-rata berkisar US$40 ribu. Berdasarkan pengalaman institusi ini dalam mengelola investasi, sepertinya BlackRock tidak ingin merugi begitu saja, begitu juga perusahaan lain seperti ARK Invest, Fidelity, dan lainnya.
Namun perlu diperhatikan bahwa halving tahun 2024 ini terjadi di April, atau satu bulan lebih cepat di halving 2020 yang terjadi di Mei dan dua bulan lebih cepat dari halving 2016 di Juli 2016. Hal ini dapat membuat spekulasi bahwa siklus bull market tidak akan berakhir pada akhir tahun 2025, melainkan pertengahan atau paling cepat Q1-Q2 2025.
Hal lain yang mendukung spekulasi ini adalah bahwa harga BTC telah menembus ATH bahkan sebelum halving, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: 5 Perbedaan Halving Bitcoin 2024 yang Perlu Kamu Tahu
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.