
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Harga aset kripto utama kembali tertekan pada Jumat (17/10/2025), dengan Bitcoin (BTC) mencatat penurunan ke level terendah harian di sekitar US$107.000.
Berdasarkan data CoinMarketCap, BTC turun sekitar 2% dari US$109.900 ke US$107.750 sebelum akhirnya rebound tipis ke US$108.500. Ini merupakan posisi terlemah sejak awal September 2025.
Aset kripto besar lain juga mencatat pelemahan serupa. Ethereum (ETH) turun ke US$3.916, XRP di US$2,34, dan Solana (SOL) di US$185,6 dengan koreksi rata-rata 3–5% dalam 24 jam terakhir. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global menyusut hampir 3% menjadi sekitar US$3,67 triliun.
Baca juga: Ketegangan AS–Tiongkok Mereda, Bitcoin Pulih ke US$115.000
Menurut laporan CoinDesk, tekanan ini dipicu oleh pengetatan likuiditas di sistem keuangan global yang menjadikan investor sulit mendapatkan dana. Ini membuat mereka menjadi lebih berhati-hati, terutama setelah pasar kripto baru saja membersihkan posisi leverage berlebih minggu lalu.
Selisih antara Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dan Effective Federal Funds Rate (EFFR) naik tajam dari 0,02 ke 0,19 dalam sepekan, level tertinggi sejak Desember 2024. Kenaikan ini menandakan pendanaan di pasar uang Amerika Serikat semakin ketat dan biaya pinjaman jangka pendek meningkat.
Kondisi ini membuat investor enggan mengambil risiko tambahan, sehingga permintaan terhadap aset berisiko seperti kripto ikut menurun.
Bitcoin dikenal sangat sensitif terhadap perubahan likuiditas global. Ketika arus dana mengetat, pergerakan harga Bitcoin biasanya ikut melemah. CoinDesk menyebut, kenaikan spread SOFR–EFFR menjadi salah satu faktor yang “membatasi ruang naik” BTC dalam jangka pendek.
Namun, tekanan ini juga memunculkan spekulasi baru di kalangan pelaku pasar. Banyak yang berharap pengetatan berlebihan ini akan mendorong Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih cepat, yang bisa memicu reli baru bagi Bitcoin.
Baca juga: Bitcoin Turun di Bawah US$112.000 Usai Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat
Meski pasar lesu, sejumlah analis melihat sinyal awal pemulihan. Data Glassnode yang dikutip dari Cointelegraph menunjukkan bahwa minat beli mulai meningkat di area US$110.000. Beberapa analis, seperti Rekt Capital, menyoroti adanya potensi bullish divergence pada indikator RSI, tanda bahwa tekanan jual mulai melemah.
Sementara itu, data onchain Glassnode mengungkap bahwa investor dengan kepemilikan antara 1–1.000 BTC mulai melakukan akumulasi kuat. Bahkan kelompok “whale”, yang sempat menjual besar-besaran beberapa minggu terakhir, kini memperlambat penjualannya.
Glassnode menilai tren ini menunjukkan munculnya kembali kepercayaan investor meskipun pasar masih tertekan.
Dalam jangka pendek, Bitcoin masih berada di fase konsolidasi setelah penurunan tajam minggu lalu. Selama harga mampu bertahan di atas area dukungan US$107.000–US$108.000, peluang pemantulan tetap terbuka.
Namun, jika tekanan likuiditas global terus meningkat dan The Fed belum memberi sinyal pelonggaran, reli besar kemungkinan belum akan terjadi. Untuk saat ini, pasar kripto tampaknya masih harus bersabar menunggu “nafas baru” dari sisi kebijakan moneter.
Baca juga: Likuidasi Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah, Rp320 Triliun Lenyap dalam Sehari
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.