Berita Bitcoin · 8 min read

Bitcoin Turun di Bawah US$112.000 Usai Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Pasar kripto kembali mengalami tekanan pada Selasa (14/10/2025) pagi setelah ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok meningkat, mendorong investor global untuk menghindari aset berisiko seperti kripto. Akibatnya, harga Bitcoin sempat anjlok di bawah US$112.000.

Menurut data CoinMarketCap, harga Bitcoin turun dari US$116.000 ke level terendah harian di US$111.569, melemah lebih dari 3% dalam 24 jam terakhir. Hingga artikel ini ditulis, aset kripto terbesar di dunia tersebut hanya mampu sedikit rebound ke US$111.895.

Grafik harga BTC/USD harian. Sumber: CoinMarketCap

Volume transaksi harian juga melemah 17% menjadi US$76,51 miliar, menekan kapitalisasi Bitcoin ke US$2,23 triliun.

Ethereum (ETH) ikut terkoreksi 4% dari US$4.100 ke US$3.990, sementara BNB (BNB) yang baru saja mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$1.370 kini merosot tajam 12% ke US$1.200. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto turun 3% dalam sehari ke level US$3,79 triliun.

Sementara menurut data CoinGlass, total likuidasi pasar kripto mencapai sekitar US$630 juta dalam 24 jam terakhir, dengan dua pertiga di antaranya berasal dari posisi long yang terpaksa ditutup akibat penurunan harga yang tajam.

Baca juga: Ketegangan AS–Tiongkok Mereda, Bitcoin Pulih ke US$115.000

Ketegangan Dagang AS–Tiongkok Tekan Pasar Global

Tekanan jual terjadi setelah Bloomberg melaporkan bahwa Tiongkok menjatuhkan sanksi terhadap anak perusahaan asal Amerika dari pembuat kapal Korea Selatan, Hanwha Ocean. Langkah tersebut memicu kekhawatiran baru bahwa perang dagang antara Beijing dan Washington dapat kembali memanas, hanya beberapa hari setelah kedua pihak sempat memberi sinyal akan meredakan ketegangan.

Koreksi kali ini memperpanjang periode volatilitas yang sudah terjadi sejak pekan lalu, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana tarif 100% untuk produk impor asal Tiongkok. Kebijakan tersebut memicu aksi jual besar-besaran di pasar derivatif kripto, dengan total posisi senilai US$19,29 miliar atau sekitar Rp320 triliun terlikuidasi hanya dalam sehari.

Baca juga: Likuidasi Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah, Rp320 Triliun Lenyap dalam Sehari

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.