Berita Regulasi · 5 min read

Binance Digugat Regulator AS, CZ Buka Suara

7 Tuntutan Terhadap Binance

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) mengumumkan pengajuan gugatan terhadap CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) dan tiga entitas milik Binance, yaitu: Binance Holdings Limited, Binance Holdings (IE) Limited, dan Binance (Services) Holdings Limited.

Gugatan diajukan pada Senin, 27 Maret 2023 di Pengadilan Federal AS di Chicago.

Baca Juga: Faktor-faktor Ini Buat Binance Dominasi Pasar Kripto 2022

Binance Disebut Ilegal

Menurut CFTC, Binance tidak mendaftar dengan benar ke regulator derivatif dan terlibat dalam strategi arbitrase peraturan untuk keuntungan komersial.

Gugatan tersebut menyatakan bahwa Binance melanggar peraturan Commodity Exchange Act (CEA) AS, dengan menyediakan perdagangan Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Litecoin (LTC) untuk investor di Amerika Serikat sejak 2019.

Regulasi CEA menyatakan, semua perdagangan komoditas harus dilakukan melalui pialang yang terdaftar secara resmi di CFTC. Sedangkan, Binance tidak terdaftar di CFTC sebagai pialang komoditas.

Binance memiliki kewenangan untuk memblokir atau membatasi pelanggan AS. Namun, itu tidak dilakukan para eksekutif Binance.

Selanjutnya, dokumen gugatan juga mengungkapkan bahwa Binance sengaja menyembunyikan lokasi kantor dan entitas yang mengoperasikan platform perdagangan aset digitalnya.

Dalam memo internal yang dikutip oleh gugatan tersebut, CEO Binance CZ, menyatakan, bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga agar tidak melanggar hukum di negara manapun. Maka dari itu, Binance tidak memiliki kantor di negara tertentu.

Binance pun dituduh mengarahkan pelanggan di AS menggunakan virtual private network (VPN) untuk mengaburkan lokasi mereka ketika menggunakan Binance. Hal ini memungkinkan pelanggan yang tidak menyerahkan identitas dan lokasi mereka dapat terus berdagang di Binance, meski tindakan tersebut dilarang.

Gugatan tersebut juga menyatakan bahwa Binance melakukan perdagangan internal atau insider trading dengan 300 akun internal yang semuanya dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh Zhao,” serta melalui akun yang dimiliki oleh entitas yang dimiliki atau dikendalikan Zhao.

Tak cukup sampai di situ pertukaran kripto terbesar di dunia juga digugat karena diduga meminta karyawan untuk membuat audit laporan palsu untuk menyembunyikan pemenuhan kepatuhan Binance yang buruk.

5 Tuntutan Pada Binance

Selain gugatan CFTC, Binance juga sedang diselidiki oleh Internal Revenue Service (IRS), Jaksa Federal AS, dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Berikut daftar tuntutan dan kasus yang ditujukan kepada Binance.

  1. Commodity Exchange Act (CEA): Binance diduga melanggar CEA dengan menyediakan perdagangan dalam Bitcoin, Ether, dan Litecoin untuk orang-orang di Amerika Serikat sejak 2019, meskipun ada kebijakan untuk memblokir atau membatasi pelanggan AS.
  2. Anti-Money Laundering (AML): Binance diduga melanggar aturan AML karena tidak menerapkan prosedur yang memadai untuk mengidentifikasi dan melaporkan aktivitas mencurigakan keuangan.
  3. Securities laws: Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) sedang menyelidiki apakah Binance mengizinkan pedagang AS untuk mengakses sekuritas yang tidak terdaftar.
  4. KYC: Binance diduga melanggar aturan Know Your Customer (KYC) karena tidak menerapkan prosedur yang memadai untuk memverifikasi identitas pengguna dan pelanggan.
  5. Exchange registration: Binance diduga melanggar aturan pendaftaran bursa karena tidak terdaftar di SEC sebagai bursa atau tempat perdagangan sekuritas.

Baca Juga: Whale Transfer Rp235 Miliar MATIC Menuju Binance

CZ Beri Tanggapan

CZ turut memberikan komentar atas gugatan yang diajukan oleh CFTC. Menurutnya, gugatan disampaikan berisi fakta yang tidak lengkap.

Terkait protokol KYC dan AML, Binance mengaku sebagai pertukaran pertama yang menerapkan KYC dan memiliki standard tinggi atas protokol AML.

“Kami memblokir pengguna AS berdasarkan kebangsaan (KYC), IP (termasuk titik akhir VPN yang umum digunakan di luar AS), operator seluler, sidik jari perangkat, setoran dan penarikan bank, setoran dan penarikan blockchain, nomor tempat sampah kartu kredit, dan banyak lagi,”ungkap CZ

CZ juga menyanggah tuduhan bahwa Binance tidak terdaftar dan beroperasi secara ilegal.

“Binance memegang jumlah lisensi atau pendaftaran tertinggi secara global, 16 dan terus bertambah, dan dihormati oleh komunitas pengguna kami,” ungkap CZ.

Dalam rilis tersebut, CZ menegaskan bahwa Binance tidak berdagang untuk keuntungan atau memanipulasi pasar dalam keadaan apapun.

Binance memiliki afiliasi yang menyediakan likuiditas untuk pasangan yang memiliki likuiditas lebih sedikit. Afiliasi ini dipantau secara khusus untuk tidak memiliki keuntungan besar.

Sejumlah peraturan ketat juga diterapkan pada karyawan Binance. Karyawan tidak diizinkan untuk menjual koin dalam waktu 90 hari sejak pembelian terbaru atau sebaliknya.

Peraturan tersebut dibuat untuk mengantisipasi karyawan melakukan perdagangan secara aktif. Karyawan juga dilarang berdagang di Futures.

Binance juga membatasi pihak yang dapat mengakses informasi pribadi, seperti detail daftar, Launchpad dan lainnya.

Saya mengamati sendiri kebijakan ini dengan ketat. Saya juga tidak pernah berpartisipasi dalam Binance Launchpad, Earn, Margin, atau Futures. Saya tahu penggunaan terbaik dari waktu saya adalah membangun platform solid yang melayani pengguna kami.

Changpeng Zhao, CEO Binance.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.