Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 5 min read
Menurut data dari Nomic per 08 Desember 2022, Binance menguasai volume perdagangan kripto sebesar $34.76 miliar, sedangkan Coinbase hanya $1.13 miliar.
Binance juga menguasai volume perdagangan hingga 27.92%. Melihat data di bawah ini, Binance bisa dianggap mendominasi volume perdagangan kripto dunia.
Melihat dominasi ini banyak orang yang mempertanyakan ambisi CEO Binance, Changpeng Zhao. Ia sempat mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Binance ingin berekspansi ke pasar tradisional melalui serangkaian akuisisi.
Dia mengatakan bahwa perusahaan secara aktif mencari beberapa perusahaan di berbagai sektor ekonomi untuk memasukkan kripto.
Zhao juga menjelaskan, bahwa mengintegrasikan kripto ke dalam satu perusahaan dapat memacu orang lain di industri untuk melakukan hal yang sama.
Binance memulai bagian pertama dari strategi ini dengan terjun ke industri media dengan menginvestasikan $200 juta ke Forbes yang membuatnya mendapatkan beberapa posisi dewan di media tersebut.
Binance juga memiliki rencana untuk masuk ke industri lain yang memiliki kasus penggunaan langsung untuk kripto, seperti retail, e-commerce, dan game.
Bursa ini juga mengupayakan transparansi dan ekspansi, salah satunya dengan akuisisi.
Binance telah mempekerjakan perusahaan audit global Mazars untuk memverifikasi cadangan tokennya sebagai bentuk transparansi. Seorang juru bicara bursa menjelaskan bahwa verifikasi keuangan pihak ketiga berfungsi untuk meningkatkan bukti cadangan.
Baca juga: Binance akan Implemetasi Protokol Proof of Reserves Buatan Vitalik Buterin
Selain upaya transparansi yang lebih besar, Binance terus berekspansi ke lebih banyak pasar di seluruh dunia. Binance pun telah berhasil terdaftar sebagai Penyedia Layanan Keuangan di Selandia Baru. Baru-baru ini perusahaan juga terdaftar di Prancis, Spanyol, dan Italia.
Bursa yang terdaftar di Cayman Island ini juga melakukan akuisisi dengan mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi penyedia layanan pertukaran kripto yang terdaftar di Jepang Sakura Exchange BitCoin (SEBC).
SEBC diatur oleh Japan Financial Services Agency (JFSA), akuisisi tersebut memungkinkan Binance untuk memasuki pasar secara sah. Penataan kembali soal aset kripto di Jepang baru-baru ini memotivasi Binance untuk masuk kembali ke sana setelah gagal melakukannya empat tahun lalu.
Bursa besutan Chang Peng Zhao ini sebelumnya juga telah mengakuisisi bursa kripto asal India, WazirX pada 2019. Diprediksi Binance masih akan terus melebarkan sayap bisnisnya, dari rumor yang beredar Binance pun berencana untuk mengakuisisi Tokocrypto, bursa kripto asal Indonesia yang telah terdaftar di Bappebti.
Menanggapi rumor ini, pihak dari Tokocrypto pun memilih untuk tidak berkomentar. Sementara itu, Binance diketahui pernah memberikan pendanaan pada Tokocrypto di Mei 2020.
Baca juga: Breaking! Binance Resmi Akuisisi Tokocrypto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.