Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 7 min read
Binance, exchange kripto terkemuka di dunia, telah mengeluarkan peringatan global terkait peningkatan serangan “Clipper malware.” Malware ini menargetkan pengguna kripto dengan mengubah alamat dompet selama transaksi dan mengalihkan dana ke akun yang dikendalikan oleh peretas.
Serangan ini berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang tidak dapat dikembalikan jika pengguna tidak menyadari perubahan tersebut sebelum transaksi selesai.
Sejak Agustus 2024, Binance telah melihat peningkatan signifikan dalam insiden yang melibatkan malware ini, terutama menargetkan pengguna Android. Namun, pengguna iOS juga berada dalam risiko, karena Clipper malware dapat menyebar melalui aplikasi dan plugin tidak resmi.
Clipper malware adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mengintersep dan mengubah alamat dompet kripto yang disalin oleh pengguna selama transaksi.
Ketika pengguna menyalin alamat dompet, malware ini menggantinya dengan alamat palsu milik peretas, menyebabkan dana dikirim ke tujuan yang salah. Serangan ini sulit dideteksi oleh pengguna, karena perubahan alamat terjadi secara otomatis dan tanpa pemberitahuan.
Baca juga: Binance Ungkap Strategi Hadapi Regulasi Kripto di Asia
Binance telah mengambil tindakan proaktif dengan memasukkan alamat dompet mencurigakan ke daftar hitam dan memberi tahu pengguna yang mungkin telah terkena dampak. Selain itu, Binance telah berkoordinasi dengan penegak hukum untuk melacak dan memblokir alamat yang terlibat dalam serangan ini.
Binance juga telah mengeluarkan sejumlah saran keamanan kepada pengguna untuk melindungi aset digital mereka. Tips keamanan ini meliputi:
Selain Clipper malware, Binance juga memperingatkan tentang kemunculan situs penipuan yang berpura-pura menawarkan bantuan terkait masalah malware ini. Situs palsu ini menyalahgunakan merek Binance untuk menipu pengguna agar memberikan akses tidak sah ke dompet mereka.
Baca juga: 100 Situs Protokol DeFi Terancam Alami Peretasan!
Clipper malware hanyalah salah satu dari banyak ancaman yang dihadapi oleh pengguna kripto saat ini. Misalnya, jenis serangan ‘address poisoning’ telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Contohnya, awal tahun ini, seorang investor kehilangan US$70 juta dalam bentuk Wrapped Bitcoin (WBTC) akibat serangan semacam ini. Selain itu, McAfee baru-baru ini mengidentifikasi malware lain yang dikenal sebagai “SpyAgent,” yang mencuri mnemonic keys atau frasa 12 kata yang digunakan untuk memulihkan dompet kripto.
Baca juga: FBI Ungkap Penipuan Kripto yang Mengancam Investor!
Menurut FBI, pada tahun 2023 saja, investor kripto kehilangan $5,6 miliar akibat berbagai penipuan dan peretasan. Dengan ancaman yang terus meningkat, penting bagi pengguna untuk tetap waspada dan menerapkan praktik keamanan yang kuat untuk melindungi aset mereka.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.