Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 6 min read
Penipu yang mencuri wrapped Bitcoin (WBTC) pada 3 Mei 2023 dengan melakukan address poisoning, telah mengembalikan dana yang dicuri melalui sebuah negosiasi.
Penipu yang yang mencuri WBTC dengan serangan address poisoning telah mengembalikan aset curian yang bernilai US$71 juta senilai ETH atau setara dengan Rp1,1 triliun pada tanggal 12 Mei 2024
Platform analitik blockchain, Lookonchain mengungkapkan detailnya dalam sebuah postingan di X pada tanggal 13 Mei 2024.
8/ As the incident becomes more intense, many security companies are tracking the attacker.@SlowMist_Team released a report on this incident 3 days ago, tracking multiple attacker’ IPs possibly from Hong Kong (the use of VPNs has not been ruled out).https://t.co/DzSTs89ieG
— Lookonchain (@lookonchain) May 12, 2024
“Tim SlowMist merilis laporan tentang insiden ini tiga hari lalu, melacak beberapa alamat IP penyerang yang mungkin berasal dari Hong Kong (penggunaan VPN belum dapat dikecualikan). Setelah itu, penyerang membalas pemilik kripto dan mengembalikan semua dana,” tulis isi postingan Lookonchain.
Baca juga: Trader Kripto Salah Transfer Aset, WBTC Bernilai Rp1 Triliun Raib
Pengembalian dana tersebut datang sesaat setelah perusahaan keamanan on-chain, SlowMist menerbitkan analisis tentang alamat IP berbasis Hong Kong yang potensial sebagai milik penipu.
Meskipun mengembalikan semua dana yang dicuri, transaksi on-chain sebelum peristiwa tersebut menunjukkan bahwa pengembalian dana bukanlah niat awal penipu. Ini mengindikasikan bahwa penipu bukan white hat hacker.
Setelah menerima dana yang dicuri, penipu segera menukarkan 1.155 WBTC menjadi sekitar 23.000 ETH, langkah populer oleh peretas jahat untuk mencuci dana yang dicuri melalui protokol privasi dan layanan mixer kripto seperti Tornado Cash.
Pada tanggal 8 Mei 2024, penipu mulai menyebarkan dana tersebut ke lebih dari 400 wallet kripto, yang pada akhirnya berakhir di lebih dari 150 wallet terpisah, sebelum mengembalikan aset tersebut. Jika sejak awal hanya ingin menguji strategi serangan sebagai white hat, hal seperti ini tentu tidak perlu dilakukan.
Baca juga: Harga Token PEPE Sentuh Harga Tertinggi Baru, Influencer Ini Jadi Pemicu?
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.