Berita Bitcoin · 8 min read

Benci Tapi Cinta, Ini Hubungan JPMorgan dan Bitcoin 8 Tahun Terakhir

JPMorgan, salah satu perusahaan keuangan terbesar di dunia, dikabarkan telah mulai merencanakan kemudahaan untuk investornya memiliki Bitcoin.

Langkah ini cukup mencengangkan akibat masa lalu JPMorgan, terutama CEO Jamie Dimon, yang sering menyatakan tidak suka dengan Bitcoin.

Sebelum menerima adopsi crypto dan Bitcoin di 2021, sejarah hubungan JPMorgan dan Bitcoin terlihat memiliki “drama” yang cukup banyak.

Alur JPMorgan dan Bitcoin Selama 8 Tahun Terakhir

Semua terlihat berawal Januari 2014 saat CEO Jamie Dimon menyatakan bahwa Bitcoin dan mata uang crypto adalah aset pelindung yang sangat buruk.

Ia membuat pernyataan tersebut pada acara World Economic Forum 2014, yang ditambahkan dengan ajakan untuk menjauhi mata uang crypto.

Pada November 2015 ia melanjutkan pandangan negatifnya terhadap Bitcoin saat ia menyatakan bahwa Bitcoin akan segera dihentikan oleh pemerintah. Ia menyatakan,

“Tidak ada pemerintah yang akan mendukung mata uang crypto. Adopsi secara besar tidak akan pernah terjadi.”

Pernyataan tersebut disampaikan di Tahun 2015 saat Bitcoin masih berada di harga $330 atau sekitar Rp4,7 Juta.

Di Oktober 2016 JPMorgan mulai mengadopsi blockchain dengan adanya jaringan Quorum, blockchain dengan sistem yang mirip dengan Ethereum.

Pada saat itu, JPMorgan merasa bahwa adopsi blockchain ini merupakan sebuah kekuatan baru untuk perusahaan, walau menggunakan sistem yang sama dengan crypto.

Baca juga: JPMorgan Masukkan 11 Saham Crypto ke Instrumen Utang Terbaru

Dimon kemudian membuat serangan lagi terhadap Bitcoin pada September 2017 saat ia mengancam trader JPMorgan yang membeli crypto.

Ia kemudian menambahkan bahwa Bitcoin dan keseluruhan pasar crypto akan segera jatuh dan hilang, namun hal tersebut terbukti salah hingga saat ini.

Kemudian di Oktober 2017, bersumpah untuk tidak membicarakan Bitcoin lagi. Namun beberapa hari setelah pernyataan tersebut ia membuat pernyataan lagi tentang Bitcoin.

Ia menyatakan bahwa orang yang membeli Bitcoin akan membayar kerugiannya suatu hari nanti, menambah serangannya terhadap Bitcoin.

Mulai Berubah Pandangan

Setelah mengancam trader JPMorgan, di November 2017, JPMorgan menyatakan mempertimbangkan akses investornya ke Kontrak Futures Bitcoin.

Pada Januari 2018 setelah harga Bitcoin naik hingga $20.000 atau sekitar Rp290,14 Juta, Dimon menyatakan penyesalannya terhadap Bitcoin.

Setelah itu, pada Mei 2018, JPMorgan mengabarkan berencana untuk mengadopsi crypto dengan Co-Presiden JPMorgan yang menyatakan crypto adalah aset nyata.

Di Oktober 2018, setelah Bitcoin telah resmi mencapai 10 Tahun, Dimon kembali menyatakan pendapatnya tentang Bitcoin dengan menyatakan bahwa “ia tidak peduli lagi”.

Di sekitar Februari 2019 JPMorgan menyatakan bahwa ia adalah institusi keuangan swasta pertama yang resmi mengadopsi mata uang digital.

Pada Tahun 2020, walau JPMorgan sudah mulai menghangat ke crypto, CEO Jamie Dimon, masih terlihat menolak keberadaan crypto.

Walau sudah mulai mereda, ia menyatakan bahwa ia tidak akan tertarik terhadap crypto dan keberadaannya masih harus diregulasi oleh pemerintah.

Tapi semuanya sudah terlihat berubah karena pada Tahun 2020, JPMorgan mulai membuka jalan untuk alokasi investornya kepada Bitcoin.

Baca juga: JPMorgan Sarankan Kepemilikan Bitcoin di Portofolio untuk Lindung Nilai

JPMorgan membuka akses kepada portfolio investor besarnya sebesar 1% alokasi kepada Bitcoin, untuk merasakan keuntungan dari Bitcoin secara aman.

Namun di Tahun 2021, semua telah berubah karena sekarang JPMorgan telah memberikan akses kepada investornya melalui dana kelolaan yang fokus ke Bitcoin dan crypto.

Sehingga saat ini nampaknya hubungan JPMorgan telah berubah dan sudah menghangat.

[sc name=”trading-bitcoin-daftar-tokocrypto” ]

Tapi, untuk CEO Jamie Dimon, saat ini masih belum terlihat ada pernyataan lagi.

Walaupun begitu, kabar adopsi ini telah berhasil menjadi salah satu sentimen yang mengangkat harga Bitcoin untuk naik kembali.

Saat ini dengan banyaknya adopsi di sekitar Bitcoin, harganya telah berhasil naik kembali hingga $54.500 atau Rp796,43 Juta.

Untuk saat ini Bitcoin masih terlihat bergerak kuat untuk pulih setelah sebelumnya mengalami koreksi yang cukup tajam akibat beberapa hal.

[sc name=”exchange-disclaimer” ]

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.