Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Regulasi · 6 min read
Bank Sentral Eropa dan Amerika terlihat membawa dua sentimen negatif yang kemungkinan dapat memperpanjang kondisi negatif pasar hingga pekan depan.
Hal ini disebabkan keduanya akan meningkatkan suku bunga acuan kembali namun masih memiliki potensi kondisi stagflasi yang disebabkan tidak sejalannya kebijakan pemerintah dan bank sentral di kedua negara.
Bank Sentral Eropa dikabarkan telah meningkatkan suku bunga acuannya dari 0% menjadi 0,5% yang merupakan peningkatan signifikan dibanding mayoritas negara lainnya.
Kenaikan ini dilakukan pada 21 Juli 2022 bersama dengan adanya beberapa publikasi data lainnya.
Kenaikan suku bunga ini adalah kenaikan pertama dalam 11 tahun terakhir, yang menandakan bahwa saat ini inflasi Eropa sudah dianggap terlalu tinggi.
Sebelumnya, Eropa telah menerapkan kebijakan suku bunga acuan 0% dan nampaknya dengan kenaikan suku bunga ini, kebijakan tersebut akan berakhir.
Kebijakan suku bunga acuan 0% sebelumnya dilakukan untuk mendorong masyarakat untuk konsumsi dan tidak mengendapkan uangnya.
Kebijakan suku bunga acuan 0% ini telah diterapkan sejak 2016. Sebelum itu, Eropa memiliki suku bunga acuan yang tinggi dan terus diturunkan oleh bank sentral.
Kabar ini membuat kekhawatiran global bertambah akan adanya potensi resesi tinggi karena Eropa memiliki peran besar dalam perekonomian global.
Jika nasibnya sama seperti Amerika, maka ada kemungkinan resesi global akan semakin parah dan akan semakin banyak penurunan pertumbuhan dalam sektor riil dan keuangan.
Kabar ini telah berhasil membuat mayoritas aset berisiko bergerak turun, karena kekhawatiran perekonomian secara global.
Crypto terlihat terdampak dengan mayoritas harga bergerak turun relatif signifikan dari beberapa hari sebelumnya.
Kekhawatiran resesi ini diperparah dengan adanya narasi bahwa Eropa akan bergerak sama seperti Amerika dimana akan terjadi stagflasi akibat ketidakselarasan antara kebijakan bank sentral dan pemerintah.
Kondisi tersebut telah terjadi di Amerika dan memperparah perekonomiannya seperti yang terlihat dari angka inflasi yang naik tinggi namun pertumbuhan ekonomi yang turun.
Salah satu bukti inflasi Eropa sudah tinggi adalah nilai Euro yang terus bergerak turun, bahkan saat ini sama dengan nilai Dolar Amerika.
Saat ini Eropa dikabarkan memiliki kemungkinan yang sama akibat kenaikan suku bunga acuan ini terjadi bersama adanya kemungkinan dana bantuan yang akan diberikan kepada Italia yang sedang mengalami krisis.
Jika kedua hal itu terjadi bersamaan, maka kemungkinan dana bantuan akan meningkatkan inflasi namun suku bunga acuan akan menurunkan inflasi, sehingga terjadi kondisi netral yang membuat perekonomian Eropa dapat turun semakin parah.
Kondisi Eropa saat ini sudah mulai bergerak turun dan jika kebijakan yang diberikan bersifat netral, maka tidak akan ada dampak, yang dapat membawa perekonomian semakin turun.
Kondisi negatif terhadap aset berisiko ini dapat berlanjut hingga pekan depan akibat adanya kabar bahwa ketidakselarasan antara kebijakan pemerintah dan bank sentral masih akan terus berlanjut.
Hal ini disebabkan publikasi data dana bantuan kepada masyarakat pengangguran yang terlihat masih bergerak naik.
Terlihat bahwa dana bantuan masih bergerak naik walau analis Amerika memprediksi adanya penurunan.
Kondisi peningkatan ini berarti bahwa pemerintah masih memiliki kebijakan ekspansif yaitu penambahan jumlah uang beredar, walau dalam kondisi inflasi yang tinggi.
Baca juga: Inflasi Amerika Sentuh Angka Tertinggi! Harga Bitcoin Naik
Untuk melawan kondisi ini bank sentral berusaha untuk meningkatkan suku bunga acuan, tapi kemungkinan efeknya tidak akan signifikan mengingat ketidakselarasan ini dan lebih besarnya efek nyata dari kebijakan pemerintah dibandingkan bank sentral terutama dari sisi konsumen masyarakat.
Pekan depan Bank Sentral Amerika akan berusaha untuk meningkatkan suku bunga acuan untuk mengurangi jumlah uang beredar, yang seharusnya menjadi sentimen positif untuk perekonomian.
Tapi sayangnya akibat data dana bantuan tersebut, kabar ini tetap akan menjadi sentimen negatif karena ketidakselarasan dan tidak signifikannya dampak dari kebijakan tersebut untuk saat ini.
Oleh karena itu, investor diminta waspada karena adanya kemungkinan koreksi atau konsolidasi yang akan berlanjut hingga pekan depan.
Selain itu menuju pengumuman suku bunga acuan, umumnya harga akan bergerak koreksi, sehingga investor diminta waspada agar tidak mengalami likuidasi dari volatilitas tinggi yang umumnya terjadi pada kurun waktu pengumuman.
Kesimpulannya untuk saat ini selama kebijakan bank sentral dan pemerintah di beberapa negara belum selaras, maka volatilitas di pasar aset berisiko masih akan berlanjut.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.