Bagaimana Nasib TerraUSD Jika Bitcoin Koreksi?

CEO Terraform Labs Do Kwon belum lama ini mengakui jika koreksi pada harga Bitcoin (BTC) akan berdampak “negatif” untuk stabilitas stablecoin TerraUSD (UST).

Pernyataan itu Kwon ungkapkan dalam sebuah wawancaranya di podcast Unchained. Host Laura Shin bertanya kepada Kwon, “Apa implikasi jangka pendek dari memegang begitu banyak BTC bagi stabilitas UST?“

“Kasus terburuk adalah jika kita membeli Bitcoin dan crash terjadi enam bulan kemudian, dan itu berkorelasi dengan penurunan besar dalam permintaan UST,” jawabnya.

Meski begitu, sang CEO menambahkan jika ia bertaruh bahwa skenario jangka panjang Bitcoin naik, dan cadangan yang cukup kuat untuk menahan penurunan permintaan UST adalah skenario yang lebih mungkin.

Terraform Labs sendiri merupakan entitas di balik platform blockchain Terra, yang telah membeli total 10 miliar Dollar BTC sebagai cadangan UST.

TerraUSD adalah BTC Dompet Tunggal Raksasa

Menurut pendapat Kwon, Terra menjadikan Bitcoin memiliki jembatan yang memungkinkannya untuk digunakan di banyak aplikasi, dari DAO, NFT, hingga DeFi.

“Dan dalam hal ekspresivitas, kemampuan transaksi, throughput, semua hal itu bisa terjadi di Terra.”

Kwon sendiri telah membeli Bitcoin untuk disimpan di perbendaharaan Terra sebagai 40% dari jaminan untuk UST. Dan sejauh ini, Terra telah mengakuisisi 30.727,9 BTC dengan tambahan 2.943 BTC yang sang CEO beli di akhir Maret.

Akuisisi tersebut menjadikan TerraUSD sebagai pemegang BTC dompet tunggal terbesar ketiga.

Meski begitu, nyatanya jumlah tersebut tidak cukup bagi Kwon. Dalam wawancara yang sama ia mengungkapkan salah satu tujuan perbendaharaannya adalah menjadikan Terra “pemegang BTC tunggal terbesar.”

Sementara untuk menggulingkan pemimpin saat ini, MicroStrategy Michael Saylor, Kwon perlu mengumpulkan lebih dari 125.051 BTC. Jumlah yang cukup besar tentunya.