Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Avalanche Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bertanggung jawab atas pengembangan blockchain Avalanche, baru-baru ini memperkenalkan kartu kripto Visa yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan kripto mereka dalam transaksi sehari-hari.
Menurut postingan di X pada Selasa (22/10/2023), kartu kredit yang disebut Avalanche Card akan hadir dalam bentuk fisik dan virtual, yang akan mendukung penggunaan stablecoin USDC, Wrapped AVAX (WAVAX), BENQI Liquid Staked AVAX (sAVAX).
Baca juga: Gas Fee Avalanche Melonjak Imbas Inscription
Situs web resmi Avalanche Card menunjukkan bahwa kartu ini akan terhubung dengan self-custody wallet dan alamat unik untuk setiap aset yang dimiliki pengguna. Kartu tersebut bisa digunakan setiap hari selama 24 jam dan terintegrasi dengan berbagai aplikasi untuk transaksi.
Meski kartu ini beroperasi layaknya kartu kredit yang diterbitkan bank, seluruh aktivitas pengguna dikatakan tidak akan dilaporkan kepada biro kredit. Di sisi lain, Avalanche Card sebenarnya ditawarkan oleh penyedia layanan teknologi keuangan, dan bahwa kartu tersebut tidak diasuransikan oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Kartu ini akan tersedia untuk penduduk negara-negara di Amerika Latin dan Karibia, dengan beberapa pengecualian, di mana warga negara Kuba, Venezuela, Nikaragua, Rusia, Korea Utara, Suriah, Iran, serta wilayah Krimea, Luhansk, dan Donetsk, tidak memenuhi syarat untuk mendaftar, terlepas dari tempat tinggal mereka saat ini.
Lebih lanjut, pengguna Avalanche Card disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli pajak, karena pembelanjaan terhadap aset tertentu, seperti USDC, mungkin tidak memiliki implikasi pajak, sementara transaksi kripto lainnya dapat dikenakan pajak.
Peluncuran kartu pembayaran kripto tampaknya telah menjadi salah satu fenomena yang mulai diadopsi oleh para pelaku industri keuangan. Visa sendiri diketahui telah mulai memperkenalkan penarikan dan pembayaran aset kripto melalui produk Visa Direct pada Januari 2024. Integrasi baru ini memungkinkan pengguna untuk menarik aset kripto langsung dari wallet kripto ke kartu debit bertanda Visa.
Sementara itu, pesaing Visa yakni Mastercard baru-baru ini telah meluncurkan kartu debit kripto non-kustodian melalui kemitraan dengan penyedia pembayaran kripto Eropa, Mercuryo. Dengan kartu ini, para pengguna dapat membelanjakan berbagai jenis aset kripto di lebih dari 100 juta merchant di jaringan Mastercard dengan denominasi euro.
Baca juga: Mastercard Luncurkan Kartu Debit Kripto Non-Kustodian
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.