
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 5 min read
Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, telah menyuarakan kritik keras terhadap otoritas AS atas perlakuan mereka terhadap Changpeng “CZ” Zhao dan pertukaran kripto miliknya, Binance.
Dalam serangkaian pernyataan dan esai, Hayes menggambarkan tindakan terhadap Binance dan CZ sebagai tindakan yang tidak proporsional dan menunjukkan bias terhadap dampak transformatif aset kripto dan teknologi blockchain.
Hayes menyebut Binance di bawah kepemimpinan CZ dengan cepat menjadi kekuatan global di dunia kripto yang menantang sistem keuangan tradisional.
Menurut Hayes, hal tersebut menjadi alasan utama dibalik tindakan hukum yang tegas terhadap Binance.
“Jelas, perlakuan terhadap CZ dan Binance tidak masuk akal dan hanya menyoroti sifat sewenang-wenang hukuman yang dilakukan negara,” tulis Hayes.
Baca juga: Mengenal Richard Teng CEO Baru Binance Asal Singapura
Dalam kejadian baru-baru ini, Binance dan CZ menghadapi tuntutan pidana di AS karena melanggar sanksi dan undang-undang pengiriman uang, yang menyebabkan denda US$4,3 miliar.
Baca juga: Changpeng Zhao Resmi Resign dari Binance dan Bayar Denda ke AS
Denda ini, menurut Hayes, belum pernah terjadi sebelumnya. Ia pun menyoroti sifat sewenang-wenang hukuman yang dilakukan otoritas negara. Ia membandingkan hal ini dengan perlakuan terhadap lembaga keuangan tradisional, seperti Goldman Sachs dan HSBC, yang menghadapi konsekuensi lebih kecil setelah skandal besar.
“Apakah Mantan CEO Goldman Sachs Lloyd Blankfein mendapatkan perlakuan yang sama seperti GS di bawah pemerintahannya membantu Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan pemodal Jho Loh mencuri lebih dari US$10 miliar?,” protes Hayes.
Pernyataannya itu merujuk pada skandal 1Malaysia Development Bhd. (1MDB) yang terungkap pada tahun 2015. Goldman Sachs pun akhirnya didenda US$2,9 miliar pada tahun 2020.
Hayes menambahkan, Llyod pada akhirnya harus pensiun dengan opsi sahamnya yang utuh dan GS tidak dianggap bertanggung jawab secara pidana.
Hayes menekankan bahwa platform seperti Binance mewakili era baru kebebasan finansial, yang memungkinkan individu biasa untuk berpartisipasi dalam revolusi keuangan tanpa dukungan dari lembaga politik atau keuangan tradisional. Menurutnya, itu merupakan tantangan langsung terhadap kekuasaan negara dan sistem keuangan yang ada.
Lebih jauh lagi, Hayes menyelidiki implikasi yang lebih luas dari perlakuan ini terhadap ekosistem blockchain. Ia berpendapat bahwa tindakan keras terhadap Binance dan CZ menggarisbawahi potensi transformatif dari teknologi blockchain, yang menawarkan kesejajaran dengan sistem keuangan, politik, dan ekonomi tradisional.
Baca juga: Arthur Hayes Optimis Bitcoin Tembus Rp1 Miliar di Tengah Gejolak Moneter AS
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.