Berita Industri · 6 min read

Analis McKinsey Sebut Pasar Tokenisasi Aset Bakal Tembus US$2 triliun

Analis dari McKinsey & Company memproyeksikan bahwa kapitalisasi pasar dari tokenisasi aset keuangan bisa mencapai US$2 triliun pada 2030. Angka tersebut berpotensi meningkat dua kali lipat jika kondisi pasar bullish.

Menurut riset mereka berjudul From ripples to waves: The transformational power of tokenizing assets yang dipublikasikan pada 20 Juni, para analis McKinsey menggarisbawahi bahwa tokenisasi aset kini tengah memasuki fase pertumbuhan yang signifikan.

Faktor-faktor pendorong utama yang mempercepat perkembangan sektor tokenisasi termasuk kemajuan teknologi blockchain serta regulasi yang semakin jelas terkait akses data dan keamanan.

Kelas aset yang diprediksi akan mengalami pertumbuhan pesat ini mencakup reksadana, obligasi, Exchange-Traded Notes (ETN), pinjaman, sekuritisasi, dan dana alternatif.

Adapun Adopsi ini diperkirakan akan terjadi dalam beberapa gelombang. Pada tahap awal, fokus akan tertuju pada kasus penggunaan dengan potensi pengembalian investasi yang sudah terbukti dan pasar yang luas. Gelombang berikutnya akan mencakup kelas aset dengan pangsa pasar yang lebih kecil.

Baca juga: Mengenal Real World Assets (RWA): Tokenisasi Aset Nyata Dalam 5 Menit

Tantangan dalam Adopsi Awal

Meskipun prospeknya menjanjikan, analis mencatat bahwa adopsi tokenisasi saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait dengan modernisasi infrastruktur keuangan yang ada.

“Tokenisasi aset sedang bertransisi dari tahap uji coba menuju penerapan skala besar. Meskipun adopsi secara luas belum terjadi, institusi keuangan yang sudah menguasai teknologi blockchain akan memiliki keunggulan strategis,” kata para analis dari McKinsey & Co.

Salah satu hambatan utama adalah kompleksitas dalam inovasi awal. Penerbitan token mungkin relatif mudah dan dapat direproduksi dengan cepat, namun untuk mencapai skala yang besar diperlukan adanya efek jaringan. Efek ini terjadi ketika pengguna mulai merasakan manfaat utama dari tokenisasi, seperti penghematan biaya, peningkatan likuiditas, atau tingkat kepatuhan yang lebih baik.

Selain itu, masalah likuiditas yang terbatas dalam teknologi tokenisasi serta keharusan untuk menawarkan manfaat yang lebih besar dibandingkan sistem keuangan tradisional juga menjadi tantangan tersendiri.

Saat ini, beberapa institusi keuangan besar di AS telah mulai meluncurkan produk tokenisasi dan terus berinovasi di bidang ini. Misalnya, BlackRock telah memperkenalkan Dana Likuiditas Digital Institusional BlackRock USD (BUIDL) untuk mendukung tokenisasi aset. 

Chainlink dan Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC) juga telah menyelesaikan program pilot untuk meningkatkan tokenisasi dana keuangan tradisional pada Mei lalu.

Di Indonesia sendiri, PT Pegadaian telah berkolaborasi dengan PT Indonesia Blockchain Persada (Blokctogo) untuk merilis token GIDR yang memiliki nilai setara dengan emas.

CEO Blocktogo, Muhammad Yafi, mengungkapkan bahwa inisiatif tokenisasi ini dimaksudkan untuk bisa menjadi bagian dari portofolio investasi para investor digital aset kripto yang jumlahnya di Indonesia kini telah menembus angka 20 juta.

Baca juga: Pegadaian dan Blocktogo Rilis Tokenisasi Emas (GIDR)

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.