Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin ยท 5 min read
Laporan Glassnode per 13 Mei mengungkapkan, jumlah alamat yang memegang lebih dari satu Bitcoin, disebut juga sebagai wholecoiner, telah mencapai lebih dari satu juta.
Jumlah pemegang wholecoiner baru telah meningkat sebanyak 194.327 alamat Bitcoin (BTC) secara keseluruhan, mencatat peningkatan sebesar 24.04% sejak November 2021.
Pada bulan November 2021, terdapat sekitar 807.267 alamat BTC yang dimiliki oleh wholecoiner, dan saat ini jumlahnya telah meningkat menjadi 1.001.594 alamat BTC.
Menurut data Coinmarketcap, saat ini harga 1 BTC diperdagangkan seharga US$27.077 atau setara Rp402,74 juta.
Baca Juga: Satu Bitcoin Bisa Dipakai untuk Apa Saja Ya?
Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah wholecoiner yaitu penurunan drastis harga BTC tahun lalu. Harga BTC mengalami penurunan tajam sebesar 75,6% sebagai akibat dari keruntuhan pertukaran kripto FTX pada November 2022.
BTC mencapai puncak harga tertingginya pada November 2021, dihargai sebesar US$64.455. Namun, pada November 2022, harga BTC anjlok menjadi US$15.782. Kemudian, harga BTC berangsur pulih dan telah mengalami reli lebih dari 83,75% sejak awal 2023.
Sebagian besar investor kripto memiliki lebih dari satu alamat Bitcoin, terutama institusi besar seperti pertukaran kripto atau perusahaan investasi. Institusi besar ini yang seringkali memiliki jumlah BTC signifikan dalam dompet mereka.
Baca Juga: Investor Jangka Panjang Kontrol 63% Total Pasokan Bitcoin
Peningkatan jumlah wholecoiner belum tentu berarti adanya peningkatan jumlah individu yang memiliki BTC. Sebab, satu alamat dompet Bitcoin tidak selalu mewakili satu individu secara langsung.
Menurut data CoinGlass, sekitar 1,89 juta BTC dengan nilai sekitar US$50,7 miliar disimpan di exchange terpusat utama seperti Binance dan Coinbase. Saat ini, total BTC beredar sebesar 19,3 juta.
Menurut Glassnode, sekitar 3 juta BTC dengan nilai sekitar US$80,4 miliar dianggap hilang selamanya. Jumlah ini merupakan sekitar 17% dari total pasokan Bitcoin yang beredar saat ini.
Perhitungan angka tersebut didapatkan dengan menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk BTC yang dikirim ke burning address, wallet yang kehilangan kunci akses, dan akun whale yang tidak pernah melakukan akivitas selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Pasokan Bitcoin Kuno Mulai Bergerak, 139 BTC Dipindah
Pendiri Glassnode, Negentropic melalui akun Twitter-nya berkomentar bahwa waktu terbaik membeli BTC adalah saat pasar sedang berdarah.
Selain itu, Negentropic juga memaparkan analisanya terkait pergerakan BTC selanjutnya. Perkiraan harga BTC US$25,8 ribu masih tetap mungkin terjadi berdasarkan indikasi pasar opsi.
Namun, Negentropic tetap meyakini prospek jangka menengah BTC dapat mencapai US$35 ribu, seiring penurunan suku bunga.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.