Berita Altcoins · 5 min read

5 Kripto dengan Performa Terburuk Sepanjang 2024

altcoin turun ketika pasar kripto reli

Tahun 2024 merupakan tahun yang baik untuk pemilik aset kripto di wallet-nya. Banyak aset yang mengalami kenaikan hingga berkali-kali lipat. Namun, ada yang naik berarti ada juga yang turun, entah karena kebijakan pengembang yang salah, hype yang turun, dan lain sebagainya.

Berikut adalah 5 aset kripto dengan performa terburuk sepanjang tahun 2024.

Baca juga: Intip 5 Kripto dengan Performa Terbaik Selama 2024

Aevo

Peringkat pertama aset kripto dengan performa terburuk sepanjang tahun 2024 adalah Aevo (AEVO), sebuah protokol trading derivatif kripto terdesentralisasi yang menawarkan perpetual dan option dengan pengalaman yang mirip dengan menggunakan exchange tersentralisasi.

Aevo mengalami penurunan sebesar 88,2% sejak diluncurkan pada 6 Maret 2024 dengan harga US$2,8 atau sekitar Rp44 ribu. Saat artikel ini ditulis, harganya mencapai US$0,3557 atau sekitar Rp5 ribu.

Penurunan drastis ini dialami Aevo salah satunya karena perilisan 827 juta token pada 15 Mei lalu, yang meningkatkan suplai yang beredar hingga sebanyak 753%.

StarkNet

Aset kripto dengan performa terburuk kedua sepanjang 2024 adalah StarkNet (STRK), solusi penskalaan terdesentralisasi layer-2 untuk blockchain Ethereum. StarkNet menggunakan teknologi ZK-Rollup.

StarkNet mengalami penurunan sebesar 85,23% sejak pertama kali diluncurkan pada 20 Februari 2024 di harga US$2,7 atau sekitar Rp42 ribu. Saat artikel ini ditulis harganya mencapai US$0,4615 atau sekitar Rp7 ribu.

Penurunan ini terjadi sudah sejak hari pertama peluncuran STRK, dengan 50% penurunan pada perdagangan hari pertama. Menurut CoinDesk, penurunan yang terjadi karena adanya kritik terkait jadwal terhadap tim dan investor di balik StarkNet.

Awalnya acara “token generation” StarkNet berlangsung pada November 2022 dan perilisan tokennya baru dilakukan 2024, sebuah langkah yang menurut pengamat kripto mencurigakan dan tidak biasa.

Baca juga: Alokasi Unlock Token Starknet (STRK) Diubah Usai Diprotes Komunitas

Wormhole

Selanjutnya ada Wormhole (W) di tempat ketiga dengan penurunan sebesar 79,14%, dari harga US$1,3912 atau sekitar Rp22 ribu menjadi US$0,2807 atau sekitar Rp4 ribu saat artikel ini ditulis.

Protokol bridging tersebut baru diluncurkan pada 3 April 2024 di exchange terdesentralisasi OpenBook yang berbasis Solana. Beberapa alasan penurunan Wormhole adalah karena event airdrop yang dilakukan April lalu diincar oleh penipu kripto bahkan founder-nya pun diserang oleh tautan jahat setelah airdrop dilakukan.

Selain itu, terdapat juga pemalsuan token Wormhole dengan rilisnya token bernama “wormhole” segera setelah peluncuran airdrop Wormhole.

Baca juga: Wormhole Airdrop US$720 Juta Token W ke 400 Ribu Wallet

Safe

Di posisi keempat adalah token Safe (SAFE) yang menderita penurunan hingga 70,12% dari harga US$3,17 atau sekitar Rp51 ribu menjadi US$0,9744 atau sekitar Rp15 ribu saat artikel ini ditulis.

Token SAFE sendiri sudah dikunci selama dua tahun oleh DAO proyek tersebut, yang kemudian dibuka pada 23 April dan memungkinkan pengguna untuk mentransfer token SAFE milik mereka. Pembukaan kunci ini tidak memakan waktu lama untuk berdampak pada token dengan penurunan sampai 42% hanya dalam waktu sepekan sejak dibuka.

Bitcoin Ordinals

Terakhir, peringkat kelima aset kripto dengan performa terburuk tahun ini adalah Bitcoin Ordinals (ORDI) yang mengalami penurunan sebesar 67,10% dari harga US$78 atau sekitar Rp1,2 juta pada 2 Januari 2024, menjadi US$26,27 atau sekitar Rp424 ribu pada saat artikel ini ditulis.

Di awal tahun, ORDI sempat mengalami penurunan ketika Bitcoin terjun di bawah US$40 ribu atau sekitar Rp645 juta meski kemudian mengalami kenaikan akibat rilisnya Bioniq Ordinals pada 5 Maret dan lanjut mengalami penurunan lagi hingga sekarang.

Baca juga: Mulai Sepi Peminat, Penjualan Bitcoin Ordinals Anjlok 97 Persen!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
rifqaiza

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.