
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Pi Network, salah satu proyek aset kripto yang tengah menjadi perbincangan hangat di komunitas kripto, secara resmi akan memasuki fase Open Network pada 20 Februari 2025. Langkah ini menandai transisi penuh ke jaringan mainnet, yang memungkinkan konektivitas eksternal pada blockchain layer 1 Pi.
Dalam pengumuman resminya, tim Pi Network menegaskan bahwa perubahan ini akan membuka akses lebih luas bagi ekosistemnya, memungkinkan interaksi yang lebih aman dengan sistem eksternal. Dengan demikian, pengguna yang dikenal sebagai Pioneer serta para pelaku bisnis dalam jaringan ini dapat memanfaatkan berbagai peluang baru.
“Setelah enam tahun penuh dedikasi dan kerja keras dari seluruh komunitas Pi, kini kita memasuki babak baru dalam mewujudkan visi Pi sebagai ekosistem peer-to-peer paling inklusif di dunia. Langkah ini akan membuka pengalaman digital yang lebih luas, didukung oleh Pi sebagai token utama dalam jaringan Pi Network,” tulis tim Pi Network.
Menjelang peluncuran ini, terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui terkait perkembangan Pi Network di bawah ini.
Baca juga: Apa Itu Pi Network? Panduan untuk Pemula
Pi Network mengalami lonjakan pertumbuhan signifikan menjelang peluncuran Open Network. Saat ini, lebih dari 19 juta pengguna telah menyelesaikan verifikasi Know-Your-Customer (KYC), sementara lebih dari 10,14 juta pengguna telah berhasil melakukan migrasi ke mainnet, melampaui target awal yang ditetapkan di angka 10 juta.
Untuk memastikan lingkungan yang lebih aman dan patuh terhadap regulasi, Pi Network memperpanjang Grace Period untuk penyelesaian KYC dan migrasi mainnet hingga 28 Februari 2025. Dengan kebijakan ini, para Pioneer masih memiliki kesempatan untuk mengamankan saldo Pi mereka dan berpartisipasi penuh dalam ekosistemnya.
Selain itu, komunitas Pi Network juga terus berkembang secara global. Akun resmi Pi Network di X kini telah memiliki lebih dari 3,7 juta pengikut, menjadikannya salah satu proyek aset kripto dengan keterlibatan komunitas terbesar. Tak hanya itu, aplikasi Pi Network telah diunduh lebih dari 100 juta kali di Google Play Store, dengan popularitas tinggi di banyak negara seperti Korea Selatan dan India.
Baca juga: Korea Selatan Bakal Izinkan Institusi Jual Donasi Kripto
Sejak diluncurkan pada 14 Maret 2019, Pi Network memiliki visi untuk menciptakan aset kripto yang lebih mudah diakses dibandingkan Bitcoin. Salah satu keunggulan utama Pi Network adalah sistem mining yang ramah lingkungan, di mana pengguna dapat menambang Pi Coin (PI) langsung dari ponsel mereka tanpa memerlukan perangkat keras berdaya tinggi seperti yang digunakan dalam mekanisme proof-of-work (PoW) Bitcoin.
Pi Network memanfaatkan Stellar Consensus Protocol (SCP) dan Federated Byzantine Agreement (FBA), memungkinkan pengguna untuk menambang tanpa konsumsi daya yang besar. Model ini menjadikan Pi lebih berkelanjutan dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Sistem reward Pi juga mengikuti skema yang menarik, di mana semakin awal seseorang bergabung, semakin tinggi tingkat pendapatannya. Pengguna dapat meningkatkan reward mereka dengan mengundang orang lain atau membangun Security Circle, yakni jaringan kepercayaan yang memastikan keamanan dalam transaksi.
Baca juga: CryptoTab, Mining Bitcoin di Google Chrome
Berbeda dengan proyek aset kripto lainnya, Pi Network mengadopsi ekosistem yang membagi peran penggunanya menjadi empat kategori utama:
Baca juga: Pi Network Bantah Kerjasama Listing di Huobi
Seiring dengan transisi ke Open Network, Pi Network juga mulai merambah pasar aset kripto global dengan mengamankan listing di berbagai exchange ternama. Total pasokan Pi Coin dibatasi di angka 100 miliar token, yang dialokasikan untuk mining rewards, liquidity pool, alokasi tim inti, dan pengembangan ekosistem.
Saat ini, Pi Coin telah terdaftar di beberapa exchange utama, termasuk OKX, Bitget, MEXC, HTX, dan Gate.io. Bahkan, beberapa exchange besar telah mulai aktif mempromosikan ekosistem Pi. Misalnya, Bitget meluncurkan program airdrop sebesar 150.000 token PI untuk meningkatkan jumlah deposit, sementara Gate.io memperkenalkan Launchpool yang memungkinkan pengguna stake token PI untuk mendapatkan imbalan dalam bentuk token GT.
Menariknya, pada 17 Februari 2025, exchange terbesar di dunia, Binance, mengadakan voting komunitas untuk menentukan apakah Pi Coin layak masuk dalam daftar aset mereka. Hingga 19 Februari 2025, lebih dari dua juta suara telah masuk, dengan 86% mendukung listing Pi Coin. Namun, Binance menegaskan bahwa hasil voting ini tidak menjamin Pi Coin akan langsung tersedia di platform mereka.
Baca juga: Co-Founder Binance Klarifikasi Proses Listing di Exchange
Di balik popularitasnya yang terus meningkat, Pi Network juga menghadapi berbagai kritik dan kontroversi.
Pi Network mendapat pengawasan ketat di Tiongkok, dengan tuduhan bahwa sistemnya menyerupai skema multi-level marketing (MLM) atau piramida. Sistem referensi yang memungkinkan pengguna meningkatkan tingkat mining dengan mengajak anggota baru disebut-sebut memiliki karakteristik yang mirip dengan skema piramida. Pada Juli 2023, Biro Keamanan Publik Hengyang, Provinsi Hunan, Tiongkok, bahkan secara resmi menyatakan bahwa Pi Coin merupakan skema penipuan.
Selain itu, pada Mei 2021, Pi Network dikaitkan dengan kebocoran data besar yang melibatkan sekitar 17 gigabyte informasi pribadi dari sekitar 10.000 warga Vietnam. Data yang bocor mencakup kartu identitas, alamat rumah, nomor telepon, hingga email. Kendati demikian, Pi Network telah membantah keterlibatan dalam kebocoran ini.
Sejumlah exchange juga enggan untuk memasukkan Pi Coin ke dalam daftar aset mereka. Misalnya, ByBit secara terbuka menolak listing Pi Coin dengan alasan ketidakjelasan terkait regulasi proyek ini.
Baca juga: Bybit: Likuidasi Kripto Diperkirakan Capai US$10 Miliar
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.