Berita Industri · 8 min read

3 Alasan Asia Berpotensi Jadi Pusat Industri Web3 dan Kripto Dunia

Asia web3

Tindakan regulator AS sepanjang 2023 yang cenderung tidak ramah pada industri kripto mendorong beberapa perusahaan mulai menarik diri dan mencari wilayah yang lebih aman.

Asia menyambut kesempatan ini untuk menjadi tempat bisnis Web3 dan kripto yang lebih ramah serta menguntungkan bagi pemain industri dan investor. 

Lennix Lai (Chief Commercial Officer, OKX) mengatakan dalam sebuah sesi panel di Coinfest Asia 2023 bahwa diskusi aset kripto di Amerika Serikat telah berkurang dan justru sebaliknya di Asia telah terjadi lonjakan perkembangan yang lebih menerima kripto, menurutnya tren tersebut didukung fakta bahwa Asia memiliki pangsa pasar dan basis pengguna mata uang kripto global yang signifikan.

Selai tren pasar dan didukung populasi besar, Asia setidaknya memiliki tiga alasan lain mengapa ia layak menjadi pusat bagi industri kripto dan Web3 dunia. 

Potensi Pertumbuhan Nilai Ekonomi Web3 di Asia

Menurut laporan Emergen Research, pasar global web3 diperkirakan akan mencapai US$81,5 miliar pada tahun 2030, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 43,7%.

Kawasan Asia-Pasifik diproyeksi akan mencatatkan tingkat pertumbuhan pendapatan tercepat karena permintaan yang tinggi secara konsisten dari sektor-sektor seperti perbankan, jasa keuangan, dan asuransi (BSFI); e-niaga dan ritel; kesehatan; dan farmasi.  

Di kawasan Asia Tenggara saja pasar Web3 diproyeksikan bernilai US$6,4 miliar pada tahun 2030, tumbuh pada tingkat yang mengesankan sebesar 50,2%. Menurut laporan tahunan Meta dan Bain & Company SYNC Southeast Asia, sub-wilayah ini juga unggul dalam hal adopsi fintech dan web. 

Pangsa pasar web3 yang besar di Asia ini mencerminkan dorongan kuat untuk inovasi dan adopsi teknologi baru di kawasan ini. Ini bukan hanya tentang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang transformasi mendalam dalam cara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah berinteraksi dengan teknologi digital, membuka peluang besar untuk berinvestasi dan berinovasi.

Baca juga: Indonesia Crypto dan Web3 Report 2023, Ini 5 Fakta Pentingnya

Ramah Bisnis Kripto 

Laporan Recap tentang kota-kota yang mengukur keramahan terhadap komunitas dan aktivitas kripto menyebutkan Dubai, Singapura, Hong Kong termasuk ke dalam peringkat tujuh besar yang masuk ke dalam daftar.

Dubai memiliki 772 perusahaan berbasis kripto yang dapat dipilih penduduknya ketika ingin mencari karir di sektor ini. Kota ini juga memiliki kualitas hidup yang tinggi dengan skor 175,84, peringkat ketujuh tertinggi secara keseluruhan. 

Singapura menampung lebih dari 247 perusahaan fintech, dengan fokus pada teknologi blockchain. Melansir dari Forkast, Cyberport Hong Kong, sebuah kawasan bisnis teknologi yang didukung oleh pemerintah Hong Kong, mencatat kurang lebih 150 perusahaan Web3. 

Di sisi lain, walau tidak termasuk ke dalam 20 besar, Indonesia patut dipertimbangkan sebagai negara yang ramah kripto. Menurut Kominfo ada 1.629 perusahaan atau startup yang telah terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) dalam kategori “Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain. 

Sementara itu, di wilayah Asia banyak dihelat acara Web3 dan kripto prestisius yang tersebar di Dubai, Singapura, Korea Selatan, Jepang, hingga Indonesia. Khusus untuk Indonesia, acara Web3 dan kripto terdekat adalah Coinfest Asia yang berlangsung pada 22-23 Agustus 2024. 

“Saya pikir konferensi ini (Coinfest Asia) benar-benar mempertemukan banyak pemain terkemuka di Asia Tenggara untuk hadir di sini, baik dalam hal konferensi itu sendiri maupun sebagai sponsor acaranya. Kami sangat bersemangat dan bertemu banyak prospek serta bertemu banyak pelanggan di sini,” ujar Amy Zhang, VP Sales Fireblocks saat menghadiri Coinfest Asia 2023. 

Di edisi yang ketiganya, Coinfest Asia akan kehadiran lebih dari lima ribu peserta dari berbagai negara di Asia dan kawasan lainnya. Acara ini membuka kesempatan sponsorship bagi perusahaan yang ingin memperbesar atau memperluas bisnisnya di wilayah ini. 

Baca juga: Daftar Regulasi Kripto di Indonesia: Pajak Hingga UU PPSK

Adopsi Kripto Tinggi 

Negara-negara Asia seperti India, Vietnam, Filipina, Indonesia menjadi negara dengan peringkat 10 besar dalam adopsi aset kripto. Berdasarkan laporan Chainalysis, pertumbuhan adopsi kripto di Asia tercermin dari peningkatan volume transaksi, daya beli, dan jumlah populasi.  

Tingkat adopsi oleh institusi di wilayah Asia tersebut juga mengalami peningkatan, dengan sekitar 68,8% dari total volume transaksi berasal dari transfer senilai US$1 juta atau lebih. Angka ini meningkat 57,6% pada periode sebelumnya.

Melansir dari Statista tingginya adopsi kripto di Asia ini karena kripto yang mampu memberikan aksesibilitas, kecepatan, dan efektivitas biaya. Ini juga digunakan untuk sekitar satu persen transaksi e-commerce di kawasan Asia-Pasifik.

Adopsi kripto yang tinggi di Asia, baik oleh masyarakat umum maupun institusi, menempatkan kawasan ini sebagai potensi pusat utama untuk pengembangan dan inovasi teknologi kripto dan Web3. Dengan penerimaan yang berkembang terhadap teknologi berbasis blockchain, Asia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan bisnis kripto, investasi, dan ekosistem terdesentralisasi secara keseluruhan.

Baca juga: Negara Berkembang Dominasi Adopsi Kripto Dunia

Kesimpulan

Asia tidak hanya menjadi magnet bagi industri Web3 dan kripto karena faktor ekonomi dan teknologi, tetapi juga karena lingkungan regulasi yang mendukung, inovasi yang berkelanjutan, dan adopsi yang luas di berbagai sektor. Ini menandakan era baru di mana Asia tidak hanya mengikuti tetapi juga berpotensi memimpin dalam revolusi digital global.

Sementara itu, upaya-upaya besar telah dilakukan di Asia untuk mendorong adopsi massal dan inovasi berkelanjutan di ruang Web3. Salah satu contohnya adalah melalui acara kripto dan Web3 terkemuka seperti Coinfest Asia. 

Acara ini dijadwalkan kembali pada bulan Agustus 2024, menjadi platform penting untuk terlibat dalam pasar Web3 Asia. Bergabung dan jelajahi peluang serta potensi Web3 dan kripto di Asia dengan mengisi formulir melalui www.coinfest.asia.

Baca juga: Coinfest Asia 2023 Sukses Hadirkan Festival Web3 Terbesar di Asia Selama Dua Hari

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.