Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Analis dari 10x Research, Markus Thielen, menyatakan bahwa penerbitan stablecoin memiliki potensi besar untuk menjadi faktor utama dalam kenaikan harga Bitcoin di masa depan.
Dalam laporan yang dirilis pada 13 Agustus, Thielen mengungkapkan bahwa hampir US$2,8 miliar stablecoin setara dengan Rp43,7 triliun telah diterbitkan oleh penyedia stablecoin seperti Tether dan Circle selama pekan sebelumnya. Angka ini menunjukkan adanya aliran modal baru yang masuk ke pasar kripto, yang sebagian besar didorong oleh investor institusi.
“Jika tren penerbitan ini (bukan sekadar pencetakan stablecoin baru) berlanjut, Bitcoin bisa mengalami kenaikan lebih lanjut,” tulis Thielen.
Baca juga: Investor Kembali Akumulasi Bitcoin, Tren Bullish Mulai Mencuat
Menurut Thielen, ekspektasi akan turunnya Indeks Harga Konsumen (CPI) di AS saat ini tidak cukup kuat untuk mendorong harga Bitcoin menembus zona resistance antara US$60.000 hingga US$61.000.
Sebaliknya, Thielen percaya bahwa kenaikan harga Bitcoin yang berkelanjutan butuh dukungan dari pembelian stablecoin, dan momentum tersebut bisa hilang jika arus masuk stablecoin kecil.
Hingga kini, kapitalisasi pasar dari penerbit stablecoin utama seperti Tether dan Circle telah mengalami peningkatan signifikan, di mana Tether mencatat rekor kapitalisasi pasar sebesar US$114,6 miliar dalam sepekan terakhir.
Baca juga: Volume Trading USDC Sentuh Rp2.190 Triliun pada Juli 2024
Di sisi lain, kapitalisasi pasar Circle juga tumbuh sekitar 4,5% sejak awal Agustus, dengan US$34,5 miliar USDC telah diedarkan.
Thielen mencatat bahwa aliran dana Circle kemungkinan besar berasal dari institusi keuangan di AS, mengingat hubungan Circle yang lebih baik dengan entitas-entitas teregulasi.
Selain penerbitan stablecoin, Thielen juga memperkirakan bahwa kebijakan Federal Reserve AS yang lebih akomodatif terhadap suku bunga serta kembalinya Donald Trump sebagai calon presiden unggulan menggantikan Kamala Harris dalam jajak pendapat bisa menjadi faktor tambahan yang mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Hingga artikel ini ditulis, harga Bitcoin masih berada di level US$60.892, mengalami kenaikan sekitar 3% dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Dominasi Bitcoin Turun, Altcoin Diprediksi Bullish
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.