Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Tips · 7 min read
Di industri kripto wallet, Trust Wallet dan Metamask merupakan dua produk dompet kripto yang populer, keduanya memberikan layanan yang beragam untuk para penggunanya, dari mulai menyimpan kripto, bertransaksi lintas blockchain, memudahkan akses ke DeFi, dan lain sebagainya.
Mana yang lebih baik di antara Trust Wallet atau Metamask? Simak artikel ini untuk mendapatkan jawabannya.
Metamask adalah sebuah wallet ekstensi browser yang berfokus pada jaringan Ethereum Virtual Machine (EVM), memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dApps yang berbasis pada teknologi Ethereum dan menyimpan aset token ERC-20.
Dengan Metamask, pengguna dapat mengakses berbagai dApps dan mengelola aset kripto langsung melalui browser. Selain itu, Metamask juga tersedia dalam bentuk aplikasi mobile, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses dan mengelola dompet kripto mereka melalui smartphone.
Metamask didirikan pada tahun 2016 oleh seorang pengembang perangkat lunak bernama Aaron Davis. Metamask saat ini berada di bawah pengelolaan ConsenSys, sebuah perusahaan pengembangan blockchain yang berbasis di Amerika Serikat.
Baca juga: Cara Memasang MetaMask Wallet untuk Aset Kripto Lebih Aman
Trust Wallet didirikan oleh Viktor Radchenko pada tahun 2017. Sebagai seorang developer software dan cybersecurity engineer, Radchenko menciptakan Trust Wallet sebagai solusi yang aman dan mudah digunakan untuk menyimpan token ERC-20.
Namun, Trust Wallet tidak hanya berhenti di situ. Seiring dengan perkembangan ekosistem kripto, Trust Wallet terus berkembang menjadi salah satu wallet multi chain populer.
Trust Wallet tersedia dalam versi mobile apps dan ekstensi browser. Akan tetapi Trust Wallet lebih fokus pada penggunaan mobile apps dengan antarmuka sederhana dan intuitif yang memungkinkan pengguna mengelola aset kripto, melakukan transaksi, dan mengakses berbagai fitur seperti DeFi melalui browser dan staking. Trust Wallet telah menjadi pilihan favorit bagi banyak pengguna kripto yang ingin mengelola aset mereka dengan mudah dan aman melalui perangkat seluler mereka.
Baca juga: Menggunakan Trust Wallet, Dompet Kripto yang Populer
Pada mobile apps, Trust Wallet memiliki user interface yang lebih ramah bagi pemula sebab menampilkan koin dan token yang familiar di halaman awal.
Sementara Metamask yang notabene wallet EVM, hanya menampilkan koin ETH dan mesti menambahkan secara manual token ERC-20 lainnya dengan menambahkan smart contract.
Selain itu pada menu browser dApps, Trust Wallet menampilkan rekomendasi dApps sehingga pengguna bisa mengakses dApps dengan satu klik. Sementara browser dApps pada Metamask mesti mengetikkan alamat dApps. Dengan demikian, Trust Wallet lebih ramah pengguna ketimbang Metamask pada mobile apps.
Pada versi ekstensi browser, Metamask memiliki keunggulan pada modifikasi remote procedure call (RPC) yang bisa di switch dengan mudah. Kemudahan ini membuat pengguna menjadi lebih fleksibel dalam mengakses dApps dari berbagai chain melalui browser.
Sementara pada Trust Wallet, modifikasi RPC dapat dilakukan hanya tidak mudah ditemukan pada menu ekstensi browser sehingga lebih sering terdapat kendala ketika pengguna ingin mengakses dApps dari berbagai chain. Dengan demikian, Metamask lebih baik ketimbang Trust Wallet pada ekstensi browser.
Kedua wallet tidak membebankan biaya transaksi tambahan ke pengguna, hanya biaya gas fee dari blockchain. Kedua wallet juga dapat memodifikasi gas fee sesuai dengan kecepatan transaksi yang diinginkan.
Trust Wallet merupakan wallet multi chain yang tidak hanya mendukung chain EVM seperti: Bitcoin, Dogecoin, Cardano, Polkadot, dan chain lainnya. Terdapat 77 chain yang didukung Trust Wallet, namun user dapat menambahkan chain EVM yang belum terdapat pada Trust Wallet secara default dengan Chainlist.
Metamask merupakan wallet khusus EVM dan tidak mendukung chain non-EVM. Jadi secara teknis, jumlah dukungan chain pada Trust Wallet lebih banyak daripada Metamask.
Kedua wallet adalah wallet multi chain, hanya saja Trust Wallet mencakup lebih luas chain karena juga mendukung beberapa chain non-EVM.
Kedua wallet memiliki fitur swap antar token di dalam aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pertukaran koin/token tanpa perlu mengakses dApps secara langsung. Biaya transaksi yang dikenakan kepada pengguna hanya biaya gas fee. Keduanya tidak mengenakan biaya tambahan kepada pengguna.
Baca juga: Rilis Token Swap, MetaMask Jadi Agregator Decentralized Exchange!
Kedua wallet memiliki browser dApps yang dapat digunakan untuk mengakses dApps dan secara interaktif bisa tersambung dengan wallet yang sedang digunakan.
Trust Wallet memiliki tampilan browser dApps yang ramah bagi pemula karena tersedia rekomendasi dApps populer. Pada Metamask, browser dApps terlihat seperti browser pada umumnya.
RPC adalah kumpulan informasi protokol yang memberikan akses kepada pengguna untuk menjelajahi chain tertentu. Metamask memiliki fitur modifikasi RPC dan penggantian antar RPC yang mudah sehingga pengguna lebih fleksibel dalam mengakses berbagai chain. Sementara pada Trust Wallet, pengguna dapat menggunakan pihak ketiga, Chainlist, untuk menambahkan RPC.
Fitur ini dimiliki oleh Trust Wallet namun tidak dimiliki oleh Metamask. Fitur staking pada Trust Wallet memungkinkan pengguna untuk staking langsung pada chain melalui mobile apps Trust Wallet.
Fitur ini dimiliki Metamask namun tidak dimiliki oleh Trust Wallet. Fitur bridge pada Metamask memungkinkan pengguna untuk mentransfer aset kripto antar chain secara langsung pada halaman Metamask. Metamask akan menampilkan rekomendasi bridge terbaik kepada pengguna dari segi biaya transaksi.
Kedua wallet menggunakan phrase key dengan panjang 12 hingga 24 kata. Tingkat keamanan ini bisa dibilang cukup umum digunakan oleh wallet kripto. Untuk pengamanan wallet pada perangkat pengguna, kedua wallet menggunakan password untuk masuk. Kedua wallet menggunakan PIN atau kunci biometrik dalam menyetujui transaksi.
Itu dia perbandingan dari Trust Wallet dan Metamask, berdasarkan penjelasan itu kamu bisa memilih wallet mana yang paling sesuai dengan kebutuhan. Contohnya jika kamu ingin melakukan transaksi ke berbagai blockchain, kamu bisa memilih Metamask dibandingkan Trustwallet.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.