Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 6 min read
Pernah membayangkan jika tanah, gedung, atau bahkan kapal pesiar bisa dengan mudah diperdagangkan seperti Bitcoin? Inilah keajaiban dari Real World Assets (RWA), sebuah revolusi yang menggabungkan dunia fisik dengan kecanggihan teknologi blockchain.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut soal RWA dan mengeksplorasi bagaimana aset nyata bisa menjadi lebih likuid, transparan, dan menguntungkan daripada sebelumnya.
Real World Asset (RWA) adalah aset berwujud yang memiliki nilai intrinsik di dunia nyata. Dalam era digital saat ini, RWA dapat dijadikan token melalui proses yang dikenal sebagai tokenisasi. Dengan tokenisasi, aset fisik seperti obligasi, real estate, uang, dan komoditi dapat diwakili oleh token kripto yang diatur oleh smart contract dan dapat diperdagangkan dalam ekosistem blockchain.
Proses ini memungkinkan aset tradisional untuk berinteraksi dengan teknologi blockchain, memberikan likuiditas dan aksesibilitas yang lebih besar kepada pemegang aset.
Tokenisasi RWA adalah proses yang melibatkan konversi hak kepemilikan aset fisik menjadi token digital. Langkah-langkah dalam proses ini meliputi:
Baca juga: Ahli Ungkap Tren Ini Bakal Jadi Katalis Bull Run Kripto Selanjutnya
Tokenisasi Real World Assets (RWA) telah membuka pintu bagi sejumlah proyek yang berfokus pada menghubungkan dunia nyata dengan dunia digital. Ini menciptakan peluang baru dan inovatif dalam ekosistem DeFi. Berikut adalah beberapa proyek RWA yang sudah berjalan.
Maple Finance adalah salah satu proyek terkemuka dalam tokenisasi RWA. Proyek ini berfokus pada pemberian pinjaman terdesentralisasi menggunakan RWA sebagai jaminan. Ini tidak hanya mendukung peminjam individu tetapi juga peminjam institusi.
Total nilai yang terkunci (Total Value Locked, TVL) mencapai US$54,14 juta pada tanggal 19 Oktober 2023, Maple RWA telah menjadi pemain utama dalam ekosistem pinjaman terdesentralisasi.
Centrifuge adalah protokol pembiayaan aset terdesentralisasi yang didedikasikan untuk membuka likuiditas RWA. Peminjam dapat membiayai RWA tanpa perlu melibatkan bank atau lembaga perantara lainnya.
Centrifuge menghubungkan aset dunia nyata ke dalam ekosistem DeFi, mengurangi biaya modal bagi usaha kecil dan menengah, serta memberikan investor DeFi sumber pengembalian yang stabil, independen dari volatilitas aset kripto. Berdasarkan data total nilai terkunci (TVL) per 19 Oktober 2023, Centrifuge memiliki TVL sebesar US$245,66 juta.
Goldfinch adalah protokol kredit terdesentralisasi yang menawarkan pendekatan unik dalam pemberian pinjaman. Mereka memungkinkan peminjam untuk mendapatkan pinjaman tanpa harus memberikan jaminan aset kripto.
Sebaliknya, mereka menggunakan aset dunia nyata sebagai jaminan, yang memungkinkan mereka memberikan pinjaman kredit dalam bentuk stablecoin USDC. Goldfinch terutama menargetkan peminjam seperti dana obligasi dan perusahaan fintech.
Hal tersebut menciptakan kemungkinan bagi perusahaan untuk meminjam dana tanpa harus menjual aset kripto mereka. Berdasarkan data total nilai terkunci (TVL) per 19 Oktober 2023, Goldfinch memiliki TVL sebesar US$102,99 juta.
Selama 15 bulan terakhir, imbal hasil dari obligasi Treasury Amerika Serikat telah meningkat signifikan seiring dengan kenaikan suku bunga yang diumumkan oleh The FED.
Suku bunga telah melonjak dari 0,25% pada Maret 2022 menjadi 5,25% pada Juli 2023. Dalam kondisi ini, beberapa protokol DeFi menawarkan imbal hasil yang menarik, dengan sekitar 3% imbal hasil dari stablecoin.
Dalam konteks ini, perusahaan manajemen aset internasional, Franklin Templeton, telah aktif mengeluarkan produk US Treasuries yang di tokenisasi, khususnya dengan memanfaatkan jaringan blockchain Stellar.
Lebih dari 50% dari semua produk US Treasuries yang di tokenisasi diterbitkan di Stellar oleh Franklin Templeton. Sebaliknya, perusahaan startup DeFi seperti Ondo Finance telah menerbitkan sekitar setengahnya di Ethereum.
Startup blockchain Digital Asset juga menarik perhatian dari perusahaan-perusahaan besar seperti Goldman Sachs, Microsoft, dan Deloitte, semuanya fokus pada tokenisasi aset digital melalui kemitraan mereka. Perusahaan teknologi ternama Jerman, Siemens, juga ikut berpartisipasi dengan menerbitkan obligasi digital senilai 64 juta dolar AS pada blockchain publik pada Februari 2023.
Tokenisasi RWA dianggap stabil dan menjadi jaminan alternatif yang menarik dalam DeFi. Ini membuka pintu bagi pengembangan berbagai aplikasi DeFi yang menjanjikan termasuk stablecoin, token sintetis, dan protokol peminjaman yang berfokus pada aset dunia nyata.
Baca juga: Apa Itu DeFi? (Pahami DeFi dalam Waktu 3 Menit!)
Stablecoin yang didukung oleh Real World Assets memiliki stabilitas nilai yang lebih tinggi karena nilainya terkait langsung dengan aset fisik yang ada di dunia nyata. Ini membantu mengurangi volatilitas yang sering terjadi dalam pasar kripto dan memberikan kepercayaan kepada pengguna, mendorong adopsi dan penggunaan lebih lanjut dalam berbagai kasus penggunaan DeFi.
Token sintetis yang melacak harga aset dunia nyata, seperti emas atau indeks saham, dapat diciptakan dengan menggunakan RWA sebagai referensi harga. Ini memberikan eksposur kepada pasar tradisional tanpa harus memiliki aset fisik tersebut.
Selain itu, protokol peminjaman DeFi biasanya bergantung pada aset kripto sebagai jaminan. Namun, protokol DeFi yang fokus pada Real World Assets melayani peminjam dengan jaminan aset dunia nyata dan menawarkan pengembalian yang lebih stabil. Ini berpotensi menarik lebih banyak pemilik aset dunia nyata untuk menggunakan layanan keuangan terdesentralisasi.
Potensi penggunaan RWA dalam ekosistem DeFi sangat menjanjikan. Tokenisasi RWA memiliki kemampuan untuk menciptakan ekosistem yang lebih kuat dan terdesentralisasi. Berikut beberapa potensi penggunaan RWA:
Penggunaan Real World Assets dalam DeFi terus berkembang seiring dengan munculnya proyek-proyek yang berfokus pada tokenisasi aset dunia nyata. Potensi ini membuka pintu bagi inovasi lebih lanjut dalam ruang DeFi dan ekosistem blockchain secara keseluruhan.
Tokenisasi RWA telah membuka pintu bagi investor dengan modal kecil untuk berpartisipasi dalam pasar aset dunia nyata, meningkatkan likuiditas, dan memberikan aksesibilitas yang lebih besar.
Meskipun ada tantangan regulasi, potensi penggunaan Real World Assets dalam DeFi dan ekosistem blockchain terus berkembang, menciptakan peluang baru dan inovasi dalam dunia finansial khususnya pada kripto.
Baca juga: Liquid Staking, Tren Kripto Terbaru di 2023!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.