Linkedin Share
twitter Share

Trading · 7 min read

Mengenal Pola Falling Wedge dan Cara Menggunakannya

Pola Falling Wedge

Pola Wedge adalah salah satu pola grafik yang digunakan pada analisis teknikal untuk mengidentifikasi potensi pergerakan harga di pasar finansial. Pola Wedge terdiri dari dua jenis yaitu pola Rising Wedge dan pola Falling Wedge. 

Pola Rising Wedge terlihat seperti dua garis membentuk segitiga yang miring ke atas, sedangkan pola Falling Wedge terlihat seperti dua garis membentuk segitiga yang miring ke bawah. 

Dalam artikel ini membahas salah satu pola wedge yakni falling wedge secara terperinci.

Apa itu Pola Falling Wedge

Pola Falling Wedge adalah pola grafik dalam analisis teknikal yang terbentuk saat harga suatu aset terus menurun namun dengan volatilitas yang semakin mengecil. Pola ini terlihat seperti dua garis membentuk segitiga yang miring ke bawah.

Gambar pola Falling Wedge. Sumber: TradingView

Dalam pola Falling Wedge, harga terus turun selama beberapa waktu. Akan tetapi, tekanan jual juga terus menurun seiring waktu, sehingga menciptakan pola segitiga simetris yang miring ke bawah. 

Ketika harga akhirnya menembus garis atas pola Falling Wedge, ini menunjukkan bahwa tekanan jual telah melemah dan tekanan beli telah mengambil alih.

Hal ini dapat mengindikasikan kemungkinan tren bullish setelahnya. Oleh karena itu, Falling Wedge sering dianggap sebagai sinyal bullish dalam analisis teknikal.

Baca juga: Cara Membaca Candlestick 1 Menit untuk Pemula Hingga Ahli!

Beda Pola Falling Wedge dan Rising Wedge

Falling Wedge pattern dan Rising Wedge pattern keduanya terbentuk oleh dua garis membentuk segitiga. Meskipun keduanya memiliki bentuk yang mirip, Falling Wedge dan Rising Wedge memiliki perbedaan signifikan dalam arah kemungkinan pergerakan harga selanjutnya. 

Falling Wedge terbentuk selama tren turun, dengan harga aset terus turun tetapi volatilitas semakin mengecil. Ketika harga akhirnya menembus garis atas, ini menunjukkan bahwa tekanan jual telah melemah dan tekanan beli telah mengambil alih. Hal ini dapat mengindikasikan kemungkinan tren bullish selanjutnya.

Baca juga: Pola Rising Wedge, Cara Untung saat Trading Futures Crypto

Sementara itu, Rising Wedge terbentuk selama tren naik, dengan harga aset terus naik tetapi volatilitas semakin mengecil. Ketika harga akhirnya menembus garis bawah, ini menunjukkan bahwa tekanan beli telah melemah dan tekanan jual telah mengambil alih. Hal ini dapat mengindikasikan kemungkinan tren bearish selanjutnya.

Gambar pola Rising Wedge. Sumber: TradingView

Kriteria Falling Wedge

Falling Wedge adalah salah satu pola grafik bullish yang dapat membantu trader dalam mengidentifikasi kemungkinan pergerakan harga ke arah atas. Berikut ini adalah beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah pola grafik dapat dianggap sebagai Falling Wedge: 

  1. Trend turun sebelum terbentuknya pola: Sebuah Falling Wedge harus terbentuk selama tren penurunan yang ada sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa tekanan jual masih ada, tetapi semakin berkurang. 
  2. Garis atas bergerak turun: Garis atas pola ini harus bergerak turun seiring dengan tren penurunan harga aset yang sedang terjadi. 
  3. Garis bawah bergerak turun: Garis bawah pola ini juga harus bergerak turun seiring dengan tren penurunan harga aset yang sedang terjadi. 
  4. Volume perdagangan semakin mengecil: Volume perdagangan selama terbentuknya pola harus semakin mengecil. Ini menunjukkan bahwa tekanan jual semakin berkurang, dan harga aset kemungkinan akan naik pada saat yang tepat. 
  5. Garis atas dan garis bawah saling mendekat: Garis atas dan garis bawah pada pola ini harus saling mendekat, membentuk sebuah segitiga.
  6. Harga breakout di atas garis atas: Setelah terbentuk pola Falling Wedge, harga aset harus menembus garis atas pola dengan volume perdagangan yang meningkat. Ini menunjukkan bahwa tekanan beli telah mengambil alih dan harga kemungkinan akan bergerak naik ke arah target yang diukur dari pola. 

Dalam mengidentifikasi Falling Wedge, penting untuk mengamati semua kriteria di atas untuk memastikan bahwa pola tersebut memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.

Semakin banyak kriteria yang dipenuhi, semakin valid pola tersebut dan semakin tinggi kemungkinan bahwa harga akan bergerak naik setelah breakout di atas garis atas pola.

Baca juga: 5 Pola Bullish Candlestick yang Perlu Kamu Pahami

Cara Identifikasi Falling Wedge

Dalam mengidentifikasi Falling Wedge, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut: 

  1. Mencari tren penurunan: Falling Wedge harus terbentuk selama tren penurunan yang ada sebelumnya. Oleh karena itu, langkah pertama dalam mengidentifikasi pola ini adalah dengan mencari tren turun yang sedang terjadi. 
  2. Menggambar garis atas dan bawah: Setelah tren turun teridentifikasi, gambar garis atas dan bawah untuk membantu mengidentifikasi pola grafik. Garis atas dan bawah harus menurun mengikuti tren turun yang ada. 
  3. Mencari volume perdagangan: Volume perdagangan selama terbentuknya pola harus semakin mengecil. Ini menunjukkan bahwa tekanan jual semakin berkurang, dan harga aset kemungkinan akan naik pada saat yang tepat. 
  4. Mengamati garis atas dan garis bawah yang saling mendekat: Garis atas dan garis bawah pada pola ini harus saling mendekat, membentuk sebuah segitiga.
  5. Mencari konfirmasi breakout: Setelah terbentuk pola Falling Wedge, harga aset harus menembus garis atas pola dengan volume perdagangan yang meningkat. Ini menunjukkan bahwa tekanan beli telah mengambil alih dan harga kemungkinan akan bergerak naik ke arah target yang diukur dari pola.

Cara Menggunakan Falling Wedge

Falling Wedge dapat menjadi alat yang berguna dalam trading. Setelah mengidentifikasi pola Falling Wedge, trader dapat menggunakan pola ini untuk mengembangkan strategi trading yang efektif. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menggunakan Falling Wedge: 

  1. Entry point: Falling Wedge menunjukkan pembalikan tren dari downtrend menjadi uptrend. Entry point terbaik adalah ketika harga menembus garis atas pola dengan volume perdagangan yang meningkat. Ini menunjukkan bahwa tekanan beli yang kuat telah mengambil alih dan harga kemungkinan akan naik. 
  2. Stop loss: Setelah masuk ke posisi, trader harus menempatkan stop loss di bawah garis bawah pola. Ini akan melindungi posisi dari kemungkinan harga turun lebih jauh. 
  3. Take profit: Take profit dapat diukur dari tinggi pola hingga ke level resistensi berikutnya. Trader juga dapat menggunakan alat analisis teknikal seperti Fibonacci retracement untuk menentukan level target profit yang optimal. 
  4. Konfirmasi sinyal: Trader harus selalu mencari konfirmasi sinyal lain seperti divergence atau pola candlestick bullish untuk memperkuat sinyal pembalikan trend dari Falling Wedge. 
  5. Penggunaan time frame yang tepat: Trader dapat menggunakannya pada time frame yang lebih tinggi untuk menemukan setup trading yang lebih baik, atau pada time frame yang lebih rendah untuk entry yang lebih cepat. 

Dalam mengambil keputusan trading, trader harus selalu mempertimbangkan risiko dan reward. Meskipun Falling Wedge dapat memberikan sinyal yang cukup kuat, namun trader harus selalu mengikuti manajemen risiko dan memastikan bahwa posisi yang diambil sudah terukur dengan baik.

Baca juga: 14 Pola Candlestick dan Artinya Lengkap! Panduan untuk Pemula

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.