Pola Rising Wedge, Cara Untung saat Trading Futures Crypto

Ada berbagai pola grafik yang dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga, salah satunya adalah pola rising wedge. Berikut ini adalah penjelasan soal pola, jenis, dan cara menggunakannya.

Apa Itu Pola Rising Wedge?

Pola Rising Wedge adalah pola untuk menandakan kelanjutan pergerakan harga. Kelanjutan harga yang dimaksud adalah ketika suatu harga telah bergerak turun kemudian naik dan lanjut turun kembali.

Pola Rising Wedge ini juga lebih sering digunakan dalam jangka waktu yang pendek untuk melihat kapan suatu pergerakan naik akan selesai dan mulai turun. 

Rising wedge sendiri lebih umum digunakan untuk memprediksi kapan pergerakan harga akan mulai turun. Kondisi tersebut digunakan untuk para trader memotong kerugian saat melakukan pembelian dan bisa juga untuk melakukan posisi short. 

Di pasar derivatif seperti futures, seorang trader dapat menjual suatu aset tanpa memiliki aset tersebut dengan menggunakan mekanisme short. 

Baca juga: Mengenal Istilah Long dan Short dalam Trading Cryptocurrency

Dengan mekanisme tersebut, seorang trader dapat menghasilkan keuntungan saat harga suatu aset bergerak turun. Melalui pola ini, keuntungan ini menjadi lebih relevan akibat dapat menjadi panduan saat trading. 

Bentuk Pola Rising Wedge 

Rising wedge sendiri memiliki bentuk yang sama dimana terdapat bentuk segitiga yang bergerak naik dimana dalam pergerakan trend, batas atas dan batas bawah bergerak mengerucut. 

Walaupun umumnya memiliki bentuk yang sama terdapat dua jenis pola rising wedge yang juga memberikan pergerakan harga berbeda.Dua jenis rising wedge yang dimaksud adalah yang bergerak naik tinggi secara curam dan yang relatif datar. 

Jenis Rising Wedge

Pola Datar

Pola datar umumnya menunjukkan tanda koreksi akan terjadi secara perlahan dan umumnya tidak sedrastis pola berikutnya. Pola ini umumnya digambarkan dengan pergerakan apresiasi harga yang juga cenderung perlahan. Dalam pola datar ini jumlah candlestick merah hanya berbeda sedikit dengan candlestick hijau. 

Maka dari itu, setelah adanya pola rising wedge yang datar, harga akan koreksi secara perlahan namun persentasenya bisa sama dengan pola selanjutnya. 

Pola Curam

Dalam pola ini, umumnya koreksi akan terjadi secara drastis dan konsolidasi akan datang lama setelah koreksi tersebut terjadi. Bisa dilihat contohnya pada gambar di atas, dimana kedua candlestick yang digunakan adalah candlestick harian sehingga seimbang. 

Kedua pola, baik datar atau curam, dapat dimanfaatkan untuk mencari keuntungan namun perlu manajemen risiko yang berbeda sehingga modal tetap terjaga. 

Cara Menemukan Pola Rising Wedge

Untuk menggunakan pola ini, trader harus memahami cara menemukan rising wedge sehingga bisa memanfaatkannya saat trading. Terdapat tiga cara untuk menemukan pola pergerakan ini. 

Gambar di TradingView

Cara pertama adalah menggambar secara manual dengan alat yang diberikan pada grafik seperti tradingview.

Langkahnya adalah menggambar salah satu batas pergerakan terlebih dahulu, contohnya menemukan batas atas suatu pergerakan harga yang sedang naik. 

Langkah berikutnya adalah melihat batas bawah yang kemungkinan akan membentuk pola rising wedge tersebut dimana pergerakannya lebih mengerucut, membuat segitiga. 

Umumnya pola ini dapat ditemukan setelah harga bergerak turun secara signifikan dan bergerak menyamping atau konsolidasi dan mulai naik perlahan. Untuk melengkapi penemuan pola ini, trader dapat menggunakan indikator yang merupakan cara kedua. 

Menggunakan Indikator Volume

Cara kedua adalah dengan menggunakan indikator volume untuk menemukan kondisi dimana volume jual sudah mulai jenuh, berlebihan, atau oversold. Dengan kondisi oversold umumnya harga akan mulai bergerak naik untuk menormalisasi pergerakan. 

Contohnya seperti pada gambar di atas dimana setelah terjadi kondisi oversold grafik membentuk pola rising wedge untuk kemudian lanjut bergerak turun. Jadi indikator volume seperti RSI dapat digunakan untuk membantu mencari pola ini. 

Melihat Trend dalam Jangka Waktu Lebih Besar

Cara ketiga adalah dengan menemukan pergerakan koreksi atau trend yang lebih jelas di grafik jangka waktu yang lebih besar. 

Sebagai contoh, dalam grafik harian harga akan bergerak turun dan kemudian naik sebelum turun kembali. Tapi dalam grafik mingguan, harga akan terus memperlihatkan trend bergerak turun yang memperkuat pandangan bahwa koreksi akan terjadi. 

Jadi trader dapat memanfaatkan analisis dengan jangka waktu grafik yang lebih tinggi untuk menemukan potensi rising wedge bersama konfirmasi yang memperkuat analisis. 

Mencari Keuntungan dari Pola Rising Wedge 

Setelah memahami rising wedge serta cara menemukannya saat melakukan analisis di grafik, langkah terakhir adalah mencari keuntungan dan menjaga risiko melalui pola ini. Mencari keuntungan dengan rising wedge sama seperti melakukan analisis price action. 

Baca juga: Cara Trading Crypto dengan Price Action

Caranya adalah dengan menggunakan support dan resistance untuk menemukan target keuntungan dan menjaga risiko serta menggunakan konfirmasi tambahan dengan pola candlestick. 

Contohnya adalah seperti gambar di atas dimana rising wedge dapat digunakan untuk mencari keuntungan dengan menentukan target “Take Profit” serta menjaga manajemen risiko di atas pola dengan “Stop Loss”. 

Pola tersebut juga dapat menjadi bantuan untuk menentukan daerah harga yang bisa digunakan untuk menjadi tempat entry atau membuka posisi short. 

Sehingga pola ini dapat digunakan untuk mencari keuntungan jika disesuaikan dengan strategi dan manajemen keuangan pribadi. 

Apabila sudah memahami cara menentukan pola ini, trader seharusnya sudah bisa memanfaatkan untuk mencari keuntungan. Tapi perlu diketahui bahwa pola ini tidak selalu benar karena volatilitas di pasar crypto dapat membuat pergerakan berubah drastis.