Linkedin Share
twitter Share

Trading · 7 min read

Apa itu Golden Cross dan Death Cross di Crypto

Pola Harga Golden dan Death Cross di Crypto

Ada berbagai indikator yang bisa digunakan untuk melakukan analisis teknikal. Di antaranya adalah indikator golden cross dan death cross. Sebuah nama yang berlawanan tapi bisa menjadi pertanda penting untuk pergerakan harga crypto.

Apa itu golden cross dan death cross? Selengkapnya di artikel berikut ini.

Pengertian Golden Cross

Golden cross akan mengacu pada potensi kenaikan jangka panjang, dalam hal ini kondisi pasar terdeteksi sedang bullish.

Secara teknikal golden cross terjadi ketika moving average jangka pendek melintasi moving average jangka panjang.

Baca juga: Apa itu Moving Average? Panduan Lengkap untuk Pemula

Misalnya moving average dengan jangka waktu 50 hari  bertemu dengan moving average jangka waktu 200.

Gambar golden cross
Gambar golden cross

Apabila kamu menemukan golden cross, ini bisa menjadi tanda untuk menaruh uang ke aset crypto karena trendnya kemungkinan besar akan naik.

Tahap Golden Cross

  1. Tren turun (downtrend) yang akhirnya berakhir saat harga berada di posisi terendah  ketika trend bearish sudah mulai jenuh
  2. Moving average dengan rentang waktu lebih sedikit bergerak ke atas untuk melintasi dan memotong moving average dengan jangkat waktu lebih lama. Ini bisa menandakan pola reversal akan terjadi
  3. Tren naik berlanjut semakin tinggi

Pengertian Death Cross

Kebalikan dari golden cross, death cross menunjukan harga akan memasuki trend turun. Ini terjadi ketika moving average dengan jangka waktu singkat bergerak turun dan memotong moving average dalam jangka waktu lama.

Tahap Death Cross

  1. Tren naik (uptrend) yang akhirnya berakhir saat harga berada di posisi tertinggi ketika trend bulish sudah mulai jenuh
  2. Moving average dengan rentang waktu pendek memotong moving average dengan rentang waktu panjang, tandanya pola reversal akan terjadi
  3. Tren turun berlanjut semakin ke bawah.

Moving Average untuk Golden dan Death Cross

Umumnya menggunakan moving average 50 sebagai jangka pendek, dan moving average 200 untuk jangka panjang, ketika kedua pergerakan ini bertemu maka bisa di artikan sebagai golden atau death cross.

Kedua indikator ini bisa menjadi alternatif untuk melihat pergerakan harga, namun sebaiknya kamu tidak berpaku kepada indikator ini. Masih ada beberapa metrik yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah:

Metrik Lain untuk Analisis

Pengembalian Investasi (ROI)

ROI dapat membantu investor mengukur risiko memasukkan uang ke mata uang kripto tertentu.

Platform perdagangan akan sering memberikan analisis keuntungan vs biaya suatu aset, yang memberi tahu investor jenis risiko apa yang akan diambil.

Rasio Sharpe, yang dikembangkan oleh peraih Nobel William F. Sharpe, memungkinkan investor untuk mengukur risiko.

Ini adalah rasio pengembalian rata-rata suatu aset, yang diperoleh melebihi tingkat bebas risiko terhadap volatilitas aset.

Tingkat bebas risiko adalah tingkat yang diharapkan investor dari aset yang benar-benar bebas risiko.

Baca juga: Investasi Crypto Anti Rugi dengan Manajemen Risiko Trading

Kapitalisasi Pasar

Mungkin metrik termudah untuk dilihat adalah kapitalisasi pasar dari aset kripto, kamu dapat melihatnya di platform seperti Coinmarketcap.

Aset terbaik memiliki kapitalisasi pasar tertinggi, yang berarti bahwa mereka memiliki banyak orang yang mempertaruhkan uang mereka dan memiliki kepercayaan dengan aset tersebut.

Harga Open High Low Close (OHCL)

Platform perdagangan juga akan menunjukkan kepada investor harga OHCL, yang pada dasarnya adalah grafik yang melacak harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan mata uang kripto selama periode waktu yang dipilih.

Dengan mengetahui hal tersebut, investor bisa mengetahui gambaran yang baik tentang bagaimana kinerja aset selama periode tersebut.

Ini juga dapat dibandingkan dengan semua waktu tertinggi (ATH) dan semua waktu terendah (ATL) untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana kinerja aset.

Pasokan yang Beredar

Keterbatasan aset crypto bisa menjadi pertimbangan untuk berinvestasi di dalamnya, sebab semakin banyak persediaan maka makin besar likuiditasnya.

Apabila aset itu terbatas namun memiliki harga yang sangat tinggi dan adopsi yang luas seperti Bitcoin, maka aset kripto tersebut bisa dipertimbangkan untuk dibeli.

Itu dia penjelasan seputargolden cross dan death cross di crypto. Ini hanya sebagian kecil dari indikator yang perlu diperhatikan, bagi trader dan investor perlu agar data semakin tepat perlu dilengkapi lagi dengan analisis lainnya.

Baca juga: Cara Analisis Teknikal Aset Crypto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.