Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 5 min read

Mengenal Appchain, Blockchain untuk Aplikasi Spesifik

appchain

Appchain adalah solusi inovatif dalam dunia blockchain yang memungkinkan aplikasi memiliki jaringan khusus. Dibandingkan dengan blockchain umum seperti Ethereum, appchain memberikan efisiensi, kustomisasi, dan skalabilitas lebih baik. Konsep ini semakin relevan seiring meningkatnya kebutuhan akan performa tinggi dan transaksi cepat dalam ekosistem blockchain modern.

Apa Itu Appchain?

Appchain, atau application-specific blockchain, adalah blockchain yang didesain khusus untuk menjalankan aplikasi tertentu. Berbeda dengan blockchain umum yang melayani berbagai aplikasi sekaligus, appchain hanya berfokus pada satu fungsi atau ekosistem spesifik. Tujuan utama appchain adalah memastikan bahwa aplikasi yang berjalan dapat beroperasi dengan lebih efisien, cepat, dan aman tanpa terganggu oleh aplikasi lain.

Penggunaan appchain memungkinkan setiap aplikasi memiliki kontrol penuh atas mekanisme governance dan tokenomics. Ini termasuk bagaimana konsensus dijalankan, bagaimana biaya transaksi ditentukan, hingga bagaimana aliran token diatur. Contoh kasusnya adalah aplikasi DeFi, game blockchain, atau ekosistem NFT yang membutuhkan throughput tinggi tanpa keterbatasan dari blockchain umum.

Selain itu, appchain sering memanfaatkan infrastruktur dari ekosistem blockchain besar seperti Polkadot dan Cosmos untuk berbagi keamanan dan interoperabilitas. Hal ini memastikan bahwa setiap appchain tidak hanya bekerja secara independen, tetapi juga dapat terhubung dengan blockchain lain dalam jaringan yang lebih luas.

Baca juga: Mengenal Layer-3 dalam Blockchain

Perbedaan Appchain dengan Blockchain Umum

Appchain dan blockchain umum memiliki perbedaan mendasar dalam cara kerja dan fungsionalitas. Blockchain umum melayani banyak aplikasi secara bersamaan, sedangkan appchain hanya fokus pada aplikasi tertentu, memungkinkan efisiensi dan kustomisasi lebih baik.

Skalabilitas dan Efisiensi

Blockchain umum sering menghadapi masalah kemacetan karena harus menampung banyak aplikasi sekaligus, yang berpotensi menyebabkan biaya transaksi tinggi dan penundaan. Appchain, di sisi lain, hanya menangani transaksi dari satu aplikasi atau ekosistem tertentu, sehingga bisa memproses transaksi lebih cepat dan lebih efisien.

Governance yang Kustom

Blockchain umum menerapkan mekanisme governance yang sama untuk semua aplikasi. Appchain memberikan fleksibilitas lebih besar kepada pengembang untuk menetapkan aturan sendiri. Misalnya, mereka bisa menentukan model konsensus, aliran token, dan aturan partisipasi komunitas sesuai kebutuhan aplikasi.

Interoperabilitas dan Keamanan

Blockchain umum seperti Ethereum harus memastikan keamanan dan interoperabilitas untuk semua aplikasi sekaligus, yang bisa menjadi tantangan. Appchain bisa berbagi keamanan dengan ekosistem induknya seperti Polkadot atau Cosmos, atau membangun mekanisme keamanan khusus sendiri. Selain itu, dengan protokol interoperabilitas seperti IBC di Cosmos, appchain dapat terhubung dengan blockchain lain untuk memperluas fungsionalitasnya.

Baca juga: Mengenal Scroll, Solusi Layer-2 Ethereum dengan Teknologi zk-Rollup

Cara Kerja Appchain

Appchain bekerja dengan cara menciptakan jaringan blockchain yang dioptimalkan khusus untuk satu aplikasi atau sekelompok aplikasi dalam ekosistem tertentu. Appchain dapat dibangun di atas Layer-1 atau Layer-2 untuk memanfaatkan keamanan dan interoperabilitas dari jaringan induknya. Setiap appchain dapat menentukan konsensus, governance, dan tokenomics sendiri, memberikan otonomi penuh kepada pengembang. Berikut adalah proses pembangunan dan operasi appchain.

Memilih Infrastruktur Induk

Pengembang biasanya memilih untuk membangun appchain di ekosistem seperti Polkadot, Cosmos, atau Layer-2 Ethereum (seperti Arbitrum atau Optimism). Infrastruktur ini menyediakan keamanan bersama (shared security) dan kemampuan untuk berinteraksi dengan blockchain lain.

Penentuan Konsensus dan Governance

Setiap appchain bisa menggunakan mekanisme konsensus dan governance yang berbeda dari jaringan induknya. Misalnya, pengembang bisa menggunakan Proof of Stake (PoS), Delegated Proof of Stake (DPoS), atau sistem hybrid sesuai kebutuhan aplikasi. Governance juga dapat diatur melalui model DAO, memberikan komunitas kontrol langsung atas kebijakan dan pengembangan aplikasi.

Interoperabilitas dengan Blockchain Lain

Appchain di ekosistem seperti Cosmos menggunakan IBC (Inter-Blockchain Communication) untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan blockchain lain. Di Polkadot, appchain dapat berinteraksi dengan parachain lain melalui Relay Chain, meningkatkan ekosistem secara keseluruhan. Ini memungkinkan aplikasi seperti DeFi di satu blockchain untuk berintegrasi dengan aplikasi NFT di blockchain lain.

Pemrosesan Transaksi yang Terisolasi

Karena hanya melayani satu aplikasi atau ekosistem spesifik, appchain memproses transaksi dengan lebih efisien tanpa terganggu oleh aplikasi lain. Ini membuat throughput lebih tinggi dan mengurangi latensi, yang sangat penting bagi aplikasi dengan volume transaksi tinggi seperti game blockchain dan platform DeFi.

Manajemen Biaya Transaksi

Appchain memberikan fleksibilitas bagi pengembang untuk menentukan gas fee atau bahkan menghilangkan biaya transaksi sama sekali. Ini bisa menjadi nilai tambah bagi aplikasi yang ingin memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, misalnya game blockchain yang memerlukan transaksi cepat tanpa biaya.

Keamanan Berbagi atau Independen

Appchain di jaringan seperti Polkadot menggunakan shared security, di mana keamanan ditanggung oleh jaringan induk (Relay Chain). Sebaliknya, beberapa appchain dapat membangun mekanisme keamanan mereka sendiri jika membutuhkan otonomi penuh, meskipun ini bisa lebih kompleks dan mahal.

Pemanfaatan Rollup atau Layer-3

Di ekosistem Ethereum, konsep appchain diterapkan melalui rollup atau Layer-3. Contohnya, Arbitrum Orbit memungkinkan aplikasi membuat Layer-3 untuk meningkatkan throughput dan skalabilitas. Layer-3 ini mengurangi beban Layer-2, sehingga performa tetap optimal meskipun volume transaksi meningkat.

Baca juga: Mengenal Particle Network: Layer-1 Penghubung Semua Chain

Kelebihan dan Kekurangan Appchain

Kelebihan Appchain

  • Skalabilitas Tinggi: Appchain hanya menangani aplikasi tertentu, membuat kinerja lebih cepat dan efisien.
  • Fleksibilitas Governance: Pengembang bisa menentukan aturan sendiri, termasuk konsensus dan tokenomics.
  • Interoperabilitas: Appchain dalam ekosistem besar seperti Polkadot dan Cosmos dapat terhubung dengan blockchain lain melalui protokol seperti IBC.
  • Penghematan Biaya: Dengan menghindari kemacetan di blockchain umum, appchain memungkinkan transaksi lebih cepat dan murah.

Kekurangan Appchain

  • Kompleksitas Teknis: Membuat dan mengelola appchain membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi.
  • Keamanan yang Bervariasi: Tidak semua appchain memiliki keamanan kuat jika tidak berbagi keamanan dengan jaringan induknya.
  • Adopsi Terbatas: Karena relatif baru, belum semua aplikasi dan pengembang mengadopsi teknologi ini, sehingga ekosistem appchain masih berkembang.
  • Ketergantungan pada Infrastruktur Induk: Appchain yang dibangun di atas ekosistem besar mungkin masih bergantung pada perubahan atau kebijakan jaringan induk.

Baca juga: Blast Layer-2: Merevolusi Skalabilitas Ethereum dan Yield

Jaringan yang Mendukung Appchain

Polkadot Parachain

Polkadot menggunakan sistem parachain, yaitu blockchain khusus yang menjalankan fungsi tertentu. Parachain ini berbagi keamanan dengan jaringan Polkadot dan bisa berkomunikasi dengan blockchain lain dalam ekosistem Polkadot. Ini membuat setiap parachain di Polkadot menjadi contoh nyata appchain yang efisien dan aman.

polkadot appchain
Gambar: Polkadot Parachain. Sumber: Polkadot.

Cosmos

Di Cosmos, setiap blockchain dikenal sebagai zone, yang dapat beroperasi secara independen namun terhubung dengan blockchain lain melalui protokol IBC. Cosmos memungkinkan pengembang membangun appchain dengan otonomi penuh dan interoperabilitas tinggi, menjadikannya ideal untuk aplikasi yang memerlukan komunikasi lintas jaringan.

Avalanche Subnet

Avalanche memungkinkan pengembang membuat subnet, yaitu blockchain terpisah yang dioptimalkan untuk aplikasi tertentu. Subnet ini menawarkan fleksibilitas penuh bagi pengembang untuk menentukan governance dan aturan sendiri, serta memungkinkan throughput tinggi dan biaya rendah.

Arbitrum Orbit

Arbitrum Orbit adalah platform Layer-3 di atas Arbitrum yang memungkinkan pengembang membuat blockchain khusus dengan performa tinggi. Orbit memberikan solusi bagi aplikasi yang ingin meningkatkan throughput dan menekan biaya transaksi sambil tetap memanfaatkan keamanan jaringan Ethereum.

arbitrum orbit appchain
Gambar: Arbitrum Orbit. Sumber: Arbitrum.

Optimism Superchain

Optimism Superchain adalah ekosistem rollup Layer-2 yang memungkinkan banyak rollup terhubung dan bekerja sama. Setiap rollup dalam Superchain dapat berfungsi sebagai appchain yang melayani kebutuhan aplikasi tertentu, dengan keamanan dan interoperabilitas yang kuat dari jaringan Ethereum.

optimism appchain
Gambar: Optimism Superchain. Sumber: Optimism.

Kesimpulan

Appchain menawarkan solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi blockchain umum, seperti skalabilitas dan biaya transaksi tinggi. Dengan optimasi untuk aplikasi tertentu, appchain menyediakan efisiensi dan fleksibilitas yang lebih baik bagi pengembang dan pengguna. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti kompleksitas dan adopsi terbatas, appchain diprediksi akan menjadi solusi utama bagi aplikasi yang membutuhkan performa tinggi di masa depan.

Baca juga: Mengenal Arbitrum Proyek Layer-2 yang Curi Perhatian

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.