Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 5 min read

Mengenal Layer-3 dalam Blockchain

Layer-3 dalam blockchain adalah inovasi yang menawarkan solusi khusus untuk privasi, interoperabilitas, dan pengembangan aplikasi terdesentralisasi yang lebih kompleks.

Sebagai lapisan tambahan yang dibangun di atas Layer-1 dan Layer-2, Layer-3 mengatasi berbagai keterbatasan yang ada dalam arsitektur blockchain sebelumnya. 

Apa itu Layer-3?

Layer-3 adalah lapisan tambahan dalam arsitektur blockchain yang dirancang untuk mengatasi keterbatasan Layer-1 dan Layer-2. Jika Layer-1 berfokus pada keamanan dan desentralisasi, dan Layer-2 meningkatkan skalabilitas dan kecepatan transaksi, Layer-3 menawarkan solusi khusus untuk privasi, interoperabilitas, dan aplikasi terdesentralisasi yang lebih kompleks.

Layer-3 berfungsi sebagai lapisan tambahan yang menyediakan fitur dan fungsi spesifik di atas dua lapisan sebelumnya. Ini memungkinkan pengembang untuk mengimplementasikan solusi yang lebih canggih dan efisien tanpa harus mengubah struktur dasar blockchain.

Misalnya, teknologi zk-SNARKs digunakan untuk meningkatkan privasi transaksi, sementara protokol interoperabilitas memungkinkan berbagai blockchain berkomunikasi satu sama lain dengan mulus.

Baca juga: Mengenal Protokol Layer 2 dalam Sebuah Blockchain

Cara Kerja Layer-3

Layer-3 bekerja dengan mengimplementasikan teknologi dan protokol canggih yang dirancang untuk mengoptimalkan fungsi tertentu. Salah satu teknologi utama yang digunakan adalah zk-SNARKs (Zero-Knowledge Succinct Non-Interactive Arguments of Knowledge).

Teknologi ini memungkinkan transaksi dilakukan dengan privasi penuh, tanpa mengungkapkan informasi transaksi kepada publik, sehingga menjaga kerahasiaan data pengguna.

Selain itu, protokol Inter-Blockchain Communication (IBC) memungkinkan berbagai blockchain yang berbeda untuk berkomunikasi dan berbagi data secara aman. Ini membuka peluang untuk integrasi yang lebih besar antar ekosistem blockchain, sehingga transfer data dan nilai bisa dilakukan dengan mulus di platform yang berbeda

Layer-3 juga menyediakan framework dan toolset yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang lebih canggih dan efisien. Dengan ini, pengembang dapat menciptakan solusi yang lebih inovatif dan kaya fitur tanpa membebani Layer-1 dan Layer-2.

Dengan menangani fungsi spesifik di lapisan yang lebih tinggi, Layer-3 membantu mengurangi beban pada Layer-1 dan Layer-2. Hal ini meningkatkan keseluruhan skalabilitas sistem, membuat operasi lebih efisien dan efektif.

Layer-3 mengintegrasikan berbagai teknologi ini untuk menyediakan solusi yang lebih kompleks dan efisien untuk kebutuhan khusus dalam ekosistem blockchain.

Kelebihan Layer-3

Layer-3 menawarkan berbagai kelebihan yang membuatnya menjadi inovasi penting dalam teknologi blockchain. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Privasi yang Ditingkatkan: Layer-3 memungkinkan transaksi dan data pengguna dilakukan dengan tingkat privasi yang lebih tinggi sehingga informasi sensitif dari publik dapat terjaga.
  2. Interoperabilitas Antar Blockchain: Dengan memungkinkan berbagai blockchain berkomunikasi satu sama lain, Layer-3 membuka pintu untuk integrasi yang lebih besar dan efisien antar kosistem.
  3. Pengembangan Aplikasi yang Lebih Canggih: Layer-3 mendukung pengembangan aplikasi terdesentralisasi yang lebih kompleks dan kaya fitur. Ini akan memungkinkan pengembang untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif.
  4. Efisiensi Operasional: Dengan menangani fungsi spesifik di lapisan yang lebih tinggi, Layer-3 membantu mengurangi beban pada Layer-1 dan Layer-2, sehingga efisiensi operasional secara keseluruhan bisa meningkat.
  5. Fleksibilitas Pengembangan: Layer-3 memberikan pengembang fleksibilitas lebih dalam mengembangkan fitur dan fungsi spesifik tanpa harus khawatir tentang skalabilitas dan keamanan dasar.

Perbedaan Layer-1, Layer-2, dan Layer-3

Layer-1 adalah layer dasar blockchain, yang bertanggung jawab atas fungsi inti seperti konsensus, keamanan, dan penyelesaian transaksi. Contohnya termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Solana. Jaringan ini aman tetapi sering kali menghadapi keterbatasan skalabilitas dan kecepatan.

Solusi Layer-2 dibangun di atas Layer-1 untuk meningkatkan skalabilitas dan kinerja. Mereka memindahkan pemrosesan transaksi dari jaringan utama, sehingga menghasilkan kecepatan lebih tinggi dan biaya lebih rendah. Contohnya termasuk Lightning Network dan Plasma. Layer-2 mengandalkan keamanan Layer-1 tetapi mencakup langkah-langkah keamanan tambahan.

Layer-3 adalah lapisan aplikasi, yang berfokus pada privasi, skalabilitas, dan komopleksitas. Layer ini berfokus kepada solusi dan kebutuhan spesifik. Teknologi di layer ini di antaranya adalah zk-SNARKs, Inter-Blockchain Communication (IBC).

Gambar: Tabel perbedaan Layer.

Baca juga: Blockchain Layer-3 Dianggap Ancam Keamanan Ethereum

Contoh Proyek Layer-3

Berikut adalah beberapa proyek Layer-3 yang patut diperhatikan:

IBC Protocol

IBC (Inter-Blockchain Communication) adalah protokol yang memungkinkan interoperabilitas dan komunikasi aman antar blockchain dalam ekosistem Cosmos. Dengan IBC, berbagai blockchain dapat berkomunikasi dan mentransfer data dengan aman, membuka peluang untuk integrasi yang lebih besar antara ekosistem yang berbeda.

Gambar: Situs web IBC. Sumber: IBC.

Arbitrum Orbit

Arbitrum Orbit adalah platform Layer-3 yang menyediakan kerangka kerja untuk meluncurkan chain baru dalam ekosistem Arbitrum. Ini memungkinkan pengembang untuk menciptakan blockchain yang lebih spesifik dan efisien, yang dapat dioptimalkan untuk berbagai kasus penggunaan.

Gambar: Situs web Arbitrum Orbit. Sumber: Arbitrum.

Degen Chain

Degen Chain adalah platform Layer-3 yang dirancang khusus untuk transaksi pembayaran dan gaming. Dengan fokus pada efisiensi dan kecepatan, Degen Chain memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan biaya rendah dan latensi minimal, membuatnya ideal untuk aplikasi gaming dan pembayaran mikro.

zkHyperchains

zkHyperchains adalah proyek Layer-3 yang memungkinkan pembuatan blockchain khusus dengan dukungan zk-SNARKs. Teknologi ini memungkinkan privasi dan interoperabilitas tinggi, memberikan solusi yang kuat untuk aplikasi yang memerlukan keamanan dan kerahasiaan tinggi.

Kesimpulan

Layer-3 adalah inovasi penting dalam teknologi blockchain yang menawarkan solusi untuk privasi, interoperabilitas, dan pengembangan aplikasi yang lebih kompleks.

Dengan memahami perbedaan dan kelebihannya, maka dapat dilihat bagaimana Layer-3 membawa inovasi lebih lanjut dalam ekosistem blockchain, membuka peluang untuk adopsi yang lebih luas dan solusi yang lebih canggih.

Baca juga: Mengenal ZK Rollup, Bikin Layer-2 Lebih Hebat

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.