Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 5 min read
Ethena Labs muncul sebagai pendatang baru dalam sektor stablecoin sebagai penerbit USDe, stablecoin sintetis dengan mekanisme peg menggunakan metode staking dikombinasikan dengan delta-neutral.
Artikel ini membahas secara detail mengenai Ethena Labs, stablecoin USDe, dan token governance Ethena (ENA).
Ethena Labs adalah protokol dolar sintetis yang dikembangkan di blockchain Ethereum, menawarkan jenis stablecoin baru yang disebut USDe. Ethena berupaya untuk menyediakan bentuk uang digital yang tahan sensor, skalabel, dan stabil.
Dunia kripto telah lama membutuhkan aset dasar yang terdesentralisasi yang tidak bergantung pada infrastruktur perbankan tradisional. Meskipun stablecoin telah muncul sebagai instrumen keuangan penting dalam ekosistem kripto, mereka tetap terikat pada sistem terpusat, menimbulkan risiko seperti kegagalan kustodian dan tantangan regulasi.
Ethena bertujuan mengatasi masalah ini dengan menyediakan bentuk stablecoin yang skalabel, tahan sensor, dan tidak bergantung pada infrastruktur perbankan tradisional. Dengan cara ini, Ethena berusaha meletakkan dasar untuk sistem keuangan yang benar-benar terdesentralisasi yang dapat beroperasi dalam skala besar.
USDe adalah dolar sintetis yang dijamin dengan aset kripto dan posisi futures SHORT. Mekanisme ini mengakibatkan Ethena tidak perlu melibatkan aset keuangan tradisional untuk menjaga peg dari USDe terhadap US Dolar.
USDe dapat digunakan sebagai media pertukaran token di DEX maupun CEX yang mendukung USDe sebagai pasangan perdagangan. Per artikel ini ditulis (30/4/24), USDe sudah dapat digunakan pada DEX meliputi: Uniswap, Curve, Camelot, Merchant Moe, dan Helix, serta pada CEX meliputi: Bybit, Bitget, dan KuCoin.
Versi USDe yang di-staking, sUSDe adalah versi yang dapat menghasilkan imbal hasil (yield). Dengan melakukan hold sUSDe, pemegang dapat memperoleh imbal hasil sebesar 10,8% dalam setahun.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan staking USDe adalah bahwa pengguna perlu menunggu 7 hari untuk mengambil kembali (unstaking) dana yang di-staking.
Baca juga: USDe Ethena Berikan Yield Tinggi, Investor Khawatir Kasus Terra Terulang
Stabilitas USDe dijamin melalui mekanisme yang dikenal sebagai delta hedging, yang melibatkan pengurangan risiko perubahan harga pada aset jaminan dengan posisi SHORT futures yang sesuai.
Minting USDe melibatkan pengguna yang meminta harga dari Ethena Pricing API dan menghasilkan pesanan dengan signature, yang kemudian diperiksa oleh server Ethena.
Setelah disetujui, pesanan dikirim ke blockchain untuk dieksekusi, dengan pengguna menerima token USDe sebagai imbalannya. Manajemen slippage memastikan hasil transaksi dapat diprediksi, meminimalkan risiko perbedaan harga. Proses ini difasilitasi oleh sistem minting Ethena, menggabungkan elemen terpusat dan terdesentralisasi untuk memastikan tingkat kepercayaan yang tinggi.
Selain itu, pengguna dapat melakukan staking token USDe mereka untuk mendapatkan imbal hasil. Untuk melakukan itu, pengguna mentransfer USDe ke dalam smart contract sUSDe dan menerima sUSDe sebagai gantinya. Imbal hasil akan terkumpul seiring waktu berdasarkan yang dihasilkan oleh protokol, memberikan pengguna sumber pendapatan pasif.
Baca juga: Mengenal Yield Farming untuk Pemula
Ethena menghasilkan imbal hasil (yield) berkelanjutan melalui dua sumber utama. Pertama, dengan melakukan staking ETH untuk menerima imbal hasil dari lapisan konsensus dan eksekusi.
Kedua, funding rates dan spread basis dari posisi perpetual futures delta hedging memberikan peluang imbal hasil tambahan, dengan tingkat historis yang berfluktuasi berdasarkan dinamika pasar. Selain mendapatkan yield, Ethena juga menjada peg USDe.
Sebagai contoh untuk menyederhanakan pengertian, misal Ethena melakukan staking 100 ETH. Maka Ethena akan membuka posisi SHORT ETH pada kontrak perpetual futures dengan ukuran yang sama, yakni 100 ETH.
Maka jika harga ETH naik, nilai ETH yang di-staking meningkat sementara posisi SHORT merugi dengan jumlah yang sama, begitu juga sebaliknya. Ini menyebabkan posisi akan tetap netral (tidak rugi/untung), kemanapun arah harga ETH. Namun, Ethena akan mendapatkan yield dari ETH yang di-staking dan funding dari posisi SHORT, yang selanjutnya akan didistribusikan ke pemegang sUSDe.
Baca juga: Ethena Labs Tambahkan Dukungan Bitcoin ke USDe
Token ENA adalah token tata kelola untuk Ethena. Ethena baru-baru ini mengumumkan airdrop sebanyak 750 juta token ENA, yang merupakan 5% dari total supply, sebagai reward bagi peserta dalam kampanye shard mereka.
Kampanye ini berlangsung selama enam minggu, di mana pengguna berinteraksi dengan protokol untuk mendapatkan shard, sebuah bentuk ukuran partisipasi yang nantinya akan menentukan skala distribusi dari airdrop ENA.
ENA digunakan sebagai tata kelola protokol, holder dapat memberikan hak suara dalam menentukan arah perkembangan proyek. ENA memiliki supply maksimum sebanyak 15 miliar token dengan alokasi distribusi sebagai berikut:
Baca juga: Apa Itu Airdrop? Panduan Kripto Gratis 2024
Ethena Labs didirikan oleh Guy Young, yang telah lebih dari sepuluh tahun bekerja di ranah keuangan tradisional meliputi: perbankan, hedge fund, dan firma ekuitas. Pengalaman terakhirnya di Cerberus Capital Management, perusahaan dengan dana kelolaan US$50 miliar, sebagai Head of Principal Investment.
Ethena berhasil mengikuti dua putaran pendanaan seed round yakni pada 17 Juli 2023 dengan dana terkumpul US$6,5 juta, dan pada 16 Februari 2024 dengan dana terkumpul US$14 juta. Total dana yang berhasil diraih Ethena adalah US$20,5 juta.
Investor yang terlibat dengan pendanaan ini adalah perusahaan modal ventura terkenal meliputi: Dragonfly Capital, Hashed, Franklin Templeton, Galaxy Digital, dan Binance Labs, serta angle investor Arthur Hayes.
Ethena Labs dengan stablecoin USDe dan token tata kelola ENA memiliki potensi bagus dalam dunia DeFi. Dengan pendekatan inovatif seperti delta hedging dan staking untuk menjaga stabilitas USDe, Ethena menawarkan alternatif yang lebih terdesentralisasi dan tahan sensor dibandingkan stablecoin tradisional yang terkait dengan mata uang fiat.
Selain itu, fitur staking untuk imbal hasil dan penggunaan smart contract memberikan fleksibilitas dan potensi penghasilan pasif bagi pengguna.
Pendanaan yang berhasil dikumpulkan oleh Ethena, termasuk dukungan dari investor besar seperti Dragonfly Capital dan Binance Labs, menunjukkan kepercayaan yang kuat dari komunitas kripto terhadap proyek ini. Dengan strategi yang jelas dan tim yang berpengalaman, Ethena dapat berkembang sebagai pemain kunci di sektor stablecoin dan DeFi.
Baca juga: Analis CryptoQuant Indentifikasi Dua Risiko Tersembunyi USDe Ethena
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.