Linkedin Share
twitter Share

Bitcoin · 7 min read

Apa itu Bitcoin Lightning Network? Panduan untuk Pemula

Bitcoin Lightning Network

Bitcoin melakukan sebuah pengembangan teknologi bernama Lightning Network. Tekonologi itu diciptakan untuk mengukur kemampuan blockchain untuk melakukan transaksi lebih efisien. Lantas, seperti apa kelebihan, kekurangan serta cara kerjanya? Simak ulasannya di bawah ini. 

Pengertian Bitcoin Lightning Network

Bitcoin Lightning Network adalah protokol pembayaran layer kedua yang beroperasi di atas jaringan Blockchain Bitcoin. Lightning Network dibuat untuk mengatasi masalah skalabilitas dengan Bitcoin dengan memperkenalkan transaksi off-chain. 

Layer ini terdiri dari pembayaran antara pihak atau pengguna Bitcoin. Saluran Lightning Network adalah mekanisme transaksi antara dua pihak. Dengan menggunakan saluran ini, para pihak dapat melakukan atau menerima pembayaran satu sama lain.

Transaksi yang dilakukan di Lightning Network lebih cepat, murah, dan mudah dikonfirmasi daripada yang dilakukan langsung di blockchain Bitcoin.

Lightning Network dapat digunakan untuk melakukan jenis transaksi off-chain lainnya yang melibatkan pertukaran antar aset kripto. Lightning Network bersifat tanpa perantara seperti di blockchain utama. 

Baca juga: Apa itu Bitcoin? Panduan Lengkap untuk Pemula

Sejarah Bitcoin Lightning Network

Lightning Network pertama kali resmi diusulkan dalam sebuah whitepaper berjudul “The Bitcoin Lightning Network” oleh Joseph Poon dan Thaddeus Dryja pada 2015. 

Isi dari whitepapernya menjelaskan protokol off-chain yang terdiri dari saluran pembayaran. Di dalam saluran pembayaran, dua pihak yang tidak terpercaya dapat mentransfer nilai tanpa membebani mainnet, karena saluran tersebut berada di luar rantai. Saluran off-chain dirancang untuk memecahkan masalah skalabilitas Bitcoin.

Joseph dan Thaddeus memutuskan untuk Transaction Per Second (TPS) Bitcoin bisa mengungguli Visa senilai 47.000 TPS. Mereka harus mengelola transaksi senilai delapan gigabyte per blok, yang jauh dari kemampuan blockchain saat ini.

Awalnya, Bitcoin hanya dapat menangani tujuh transaksi per detik, dengan asumsi transaksi tersebut masing-masing sekitar 300 byte. Selain itu, blok Bitcoin hanya memiliki batas transaksi satu megabyte pada saat itu, jadi tentu saja tidak ada ruang untuk mendekati 47.000 transaksi Bitcoin agar muat dalam satu blok.

Karena itu pada 2016, Dryja dan Poon mendirikan Lightning Labs (dengan beberapa kontributor lain), sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk mengembangkan Lightning Network. Lightning Labs bekerja untuk membuat protokol yang kompatibel dengan jaringan inti Bitcoin.

Kemudian, pada 2017 setelah peluncuran soft fork berbasis SegWit Bitcoin membuat lebih banyak transaksi lagi agar sesuai dengan setiap blok dan menghapus bug Bitcoin lama. 

Karena pengujian pra-peluncuran pengembangan dapat segera membangun aplikasi di Lightning Network. Aplikasi menyertakan kasus penggunaan sederhana seperti dompet dan platform perjudian, yang memanfaatkan kekuatan transaksi mikro Lightning Network.

Selanjutnya pada 2018, Lightning Labs akhirnya meluncurkan versi beta dari implementasi Lightning Network ke mainnet Bitcoin. 

Cara Kerja Bitcoin Lightning Network 

Lightning Network menggunakan smart contract untuk membuat saluran pembayaran di luar blockchain antar pasangan ke pengguna. Setelah saluran pembayaran ini dibuat, dana dapat ditransfer di antara mereka hampir secara instan. Lightning Network lebih cepat dan lebih murah karena melewati blockchain Bitcoin utama.

Misalnya, jika Pengguna A memiliki channel dengan Pengguna B, dan Pengguna C memiliki channel dengan Pengguna B tetapi tidak dengan Pengguna A, dana masih dapat ditransfer secara bebas antara semua pihak dalam jaringan. Alamat Lightning tetap terlihat seperti alamat Bitcoin pada umumnya, dan proses pembayarannya sangat serupa.

Selain itu, kapan pun pengguna dapat menutup saluran pembayaran mereka dan menyelesaikan saldo akhir mereka di blockchain inti. Karena hanya pembukaan dan penutupan saluran pembayaran yang dicatat di blockchain inti dengan seluruh jaringan Bitcoin dapat bergerak lebih cepat. 

Sederhananya, dengan menggunakan saluran Lightning Network, kedua belah pihak dapat saling bertransaksi. Jika dibandingkan dengan transaksi biasa di blockchain Bitcoin, beberapa transaksi ditangani secara berbeda. Misalnya, ketika dua pihak membuka dan menutup saluran, mereka hanya diperbarui di blockchain utama.

Kedua pihak dapat mentransfer dana di antara mereka sendiri tanpa batas waktu tanpa memberi tahu blockchain utama. Karena semua transaksi dalam blockchain tidak perlu disetujui oleh semua node, strategi ini secara substansial mempercepat waktu transaksi. 

Node Lightning Network yang mampu merutekan transaksi dibentuk dengan menggabungkan saluran pembayaran individual antara pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, Lightning Network adalah hasil dari banyak sistem pembayaran yang dihubungkan bersama.

Akhirnya, ketika kedua pihak memutuskan untuk menyelesaikan transaksi, mereka dapat menutup saluran. Semua informasi saluran kemudian digabungkan menjadi satu transaksi, yang dikirim ke mainnet Bitcoin untuk dicatat. 

Konsolidasi memastikan bahwa lusinan transaksi kecil mengirim spam ke jaringan sekaligus, menyederhanakannya menjadi satu transaksi yang membutuhkan lebih sedikit waktu dan upaya untuk validasi node.

Tanpa saluran pembayaran, transaksi yang lebih kecil menghalangi yang lebih besar, membuat jaringan menjadi padat dan menambahkan lebih banyak node untuk divalidasi.

Misalnya seperti ini, Mike pergi untuk membeli kopi setiap hari dan ingin membayar dengan Bitcoin. Dia dapat memilih untuk melakukan transaksi kecil untuk setiap cangkir kopi, tetapi karena masalah skalabilitas Bitcoin, transaksi dapat memakan waktu lebih dari satu jam untuk divalidasi dan harus membayar biaya tinggi pada jaringan Bitcoin.

Ilustrasi cara kerja Bitcoin Lightning Network. Sumber: Cointelegraph

Dengan Lightning Network, Mike dapat membuka saluran pembayaran dengan kedai kopi. Setiap pembelian kopi dicatat dalam saluran itu, dan toko tetap dibayar. Transaksinya murah atau bahkan mungkin gratis, sekaligus instan.

Kemudian, ketika Bitcoin yang memulai saluran habis, Mike dapat memilih untuk menutup saluran atau mengisi ulang. Ketika saluran ditutup, semua transaksinya kemudian akan dicatat ke blockchain Bitcoin utama.

Selanjutnya jika ingin menggunakan transaksi Lightning Network, harus menggunakan wallet yang kompatibel dengan lightning. Adapun pilihan wallet sebagai berikut:

  • Custodial wallet seperti Binance, BitMex, BitGo, FreeWallet, Blockchain.com
  • Non-custodial wallet seperti Electrum, Exodus, Zengo, Ledger Nano X, Trezor One, Wasabi

Tujuan Bitcoin Lightning Network 

Ketika Satoshi Nakamoto pertama kali menggambarkan Bitcoin dalam whitepaper 2008, pencipta pseudonim menggunakan frasa “uang elektronik peer-to-peer” dengan mengusulkan bahwa cryptocurrency suatu hari nanti mungkin menjadi cara populer bagi orang untuk membayar barang dan jasa secara online. 

Jadi sederhananya, Bitcoin dirancang hanya untuk menjadi sistem pembayaran terdesentralisasi di mana pengguna dapat tetap anonim dan mengaksesnya dari mana saja. 

Tetapi, popularitasnya dengan munculnya saingan altcoin lainnya, membuat  transaksinya menjadi jauh lebih lambat dan lebih mahal. Dengan demikian, pengembang membuat lapisan cryptocurrency, di mana lapisan pertama adalah blockchain utama. Setiap lapisan di bawahnya adalah lapisan sekunder, lapisan tersier, dan lain sebagainya.

Lightning Network diciptakan untuk membantu Bitcoin berfungsi lebih seperti uang digital yang Nakamoto bayangkan. Ini memproses transaksi “off-chain” jauh lebih cepat dan murah daripada blockchain inti Bitcoin yang hanya menggunakan biaya sepersekian sen. Transaksi Lightning juga lebih hemat energi daripada transaksi di blockchain utama.

Sementara blockchain Bitcoin utama (lapisan 1) biasanya dapat menangani kurang dari 10 transaksi per detik, Lightning Network (lapisan 2) secara teoritis dapat menangani jutaan transaksi per detik.  

Baca juga: Siapa Satoshi Nakamoto? Ini Hal yang Perlu Kita Ketahui!

Penerapan Bitcoin Lightning Network

Adopsi Bitcoin Lightning Network dapat dilihat di El Salvador yang telah meluncurkan dompet Bitcoin (BTC) Chivo yang kompatibel dengan Lightning Network. Sehingga warga El Salvador bisa merasakan transaksi yang lebih cepat dan lebih murah menggunakan Lightning Network dibandingkan dengan menggunakan jaringan Bitcoin biasa. 

Kesimpulan

Kesimpulannya Bitcoin Lightning Network adalah lapisan kedua yang dibangun di atas jaringan Bitcoin, artinya dibangun secara terpisah dari jaringan Bitcoin tetapi berinteraksi dengannya.

ni terdiri dari sistem saluran yang memungkinkan orang atau perusahaan untuk memindahkan uang antara satu sama lain tanpa perlu menggunakan blockchain untuk memverifikasi transaksi.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.