Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Mining · 6 min read
Jaringan Proof of Stake yang akan digunakan Ethereum 2.0 memunculkan pertanyaan, bagaimana nasib para miner Ethereum ketika versi terbaru dari aset crypto ini meluncur? Simak artikel ini lebih lanjut.
Blockchain Ethereum, diluncurkan pada tahun 2015, menggunakan protokol konsensus proof of work yang sama seperti Bitcoin. Seiring berjalannya waktu, pengembang inti Ethereum terus melakukan pengembangan dan mengubah protokol konsensus jaringan dari proof of work (PoW) menjadi proof of stake (PoS).
PoS dipilih karena membutuhkan lebih sedikit listrik dan memungkinkan transaksi pada skala yang jauh lebih besar.
Perubahan PoW menjadi PoS ini dikenal dengan nama The Merge, yang menandakan perubahan Ethereum menjadi Ethereum 2.0. Dengan versi ini, maka Ethereum sudah tidak bisa ditambang layaknya Bitcoin.
Michael Carter, penambang cryptocurrency dan pembawa acara saluran YouTube BitsBeTrippin’, tidak memperkirakan penurunan besar-besaran dalam penambangan sebelum “The Merge.”
Tapi dia telah menghitung angka untuk berjaga-jaga, menghitung profitabilitas penambangan Ethereum selama beberapa bulan mendatang menggunakan 10 skenario yang berbeda. Di antaranya adalah harga tinggi dan volume tinggi, harga tinggi dan volume rendah, dan lain sebagainya.
Setelah The Merge, ia percaya bahwa miner ETH memiliki dua pilihan mudah.
“Saat ini sepertinya itu akan menjadi campuran antara Ethereum Classic dan Ravencoin,” katanya dilansir dari decrypt.
Dalam arti lain ada kemungkinan para miner Ethereum masih akan tetap menambang namun beralih ke Ethereum classic dan Ravencoin.
Ethereum Classic adalah proyek lain yang muncul dari hard fork 2016 jaringan Ethereum.
Seperti Ethereum, Ravencoin dapat ditambang dengan rig yang menggunakan unit pemrosesan grafis (GPU).
Pada bulan Juli, jaringan Ethereum sedang mengalami pembaruan besar yang akan mengubah cara (dan berapa banyak) penambang dibayar. Apa yang disebut “London Hard Fork” akan menyertakan Ethereum Improvement Proposal (EIP) 1559, yang mengotomatiskan jumlah gas (biaya) yang dibayarkan pengguna blockchain dan kemudian dihanguskan.
Biaya transaksi ETH tidak lagi masuk ke miner tetapi berubah menjadi “abu digital” dengan dikirim ke alamat yang tidak dapat diakses oleh siapa pun. Penambang, kemudian, hanya mendapatkan ETH yang baru dicetak sebagai hadiah.
Pendukung EIP-1559 berpendapat bahwa ini akan menguntungkan semua orang karena pengurangan pasokan akan meningkatkan permintaan (dan, pada gilirannya, harga).
Pada akhirnya mekanisme proof of stake akan digunakan dan miner nampaknya diberikan cukup waktu untuk melakukan persiapan dan menentuka rencana apakah akan tetap menambang Ethereum atau beralih ke aset lainnya.
Mining pool yang cukup besar seperti F2Pool, telah menyiapkan kumpulan validator Ethereum 2.0.
Ethereum 2.0 dirilis dengan beberapa fase, yang pertama diluncurkan pada 1 Desember 2020. Dua fase lainnya masih berjalan, awalnya akan ada fase The Merge yang akan dirilis pada Juni 2022, namun harus tertunda karena masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan.
Baca juga: Upgrade Ethereum 2.0 Ditunda, Begini Kronologinya
Rilis penuh Ethereum 2.0 diperkirakan akan terjadi pada 2023 atau mungkin bisa lebih lama, tergantung dari tim dan proses pengembangan.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.