Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 8 min read

Mengenal Aptos, Proyek Crypto Baru Saingan Solana

Aptos

Aptos telah berhasil meluncurkan mainnet serta melakukan listing koin di exchange besar seperti Binance, Bybit, dan FTX. Dengan listing tersebut, Aptos mampu menjadi koin peringkat 45 berdasarkan valuasi per 24 Oktober 2022. Sebenarnya apa itu proyek kripto Aptos?

Apa itu Aptos

Aptos adalah blockchain Layer 1 berbasis Proof-of-Stake yang menggabungkan pemrosesan transaksi paralel dengan bahasa kontrak pintar baru yang disebut Move untuk mencapai throughput transaksi teoretis lebih dari 100.000 transaksi per detik.

Awal Mula Aptos

Berawal dari gagalnya Meta (dulunya Facebook) dalam mengembangkan proyek stablecoin Diem, beberapa karyawannya memilih untuk keluar dan membuat proyek blockchain layer-1, yang sekarang dikenal dengan Aptos.

Sebelumnya, Aptos dikenal dari listing koin di exchange besar, padahal Aptos sudah memulai pergerakannya dari Maret 2022 lalu, yakni pendanaan dari ventura Andreessen Horowitz dengan besar pendanaan $200 juta. Selanjutnya pada bulan Juli 2022, Aptos mengantongi pendanaan Seri A yang dipimpin oleh FTX Ventures.

Dengan pendanaan total sebesar $350 juta atau sekitar Rp5,4 triliun, Aptos berhasil membangun blockchain dan merilis mainnet serta melakukan listing koin Aptos (APT). Berkat pelistingan tersebut, kini koin APT memiliki valuasi sebesar $1,2 miliar atau sekitar Rp18,7 triliun per 24 Oktober 2022.

Baca juga: Diem, Nama Mata Uang Crypto Baru dari Facebook

Siapa di Balik Aptos?

Dua karyawan eks pengembangan Diem yang berperan sebagai engineer Meta yaitu: Mo Shaikh dan Avery Ching yang kemudian membangun pondasi bernama Aptos Foundation sebagai lembaga pengembangan blockchain Aptos.

Teknologi di Balik Aptos

Move Smart Contract

Move adalah sebutan bahasa pemrograman yang digunakan pada smart contract Aptos. Move (selanjutnya saya tulis Move tanpa teks miring) mengedepankan keamanan dan fleksibilitas dalam konteks penggunaannya.

Nantinya, ekosistem yang dibangun menggunakan bahasa Move terdiri dari virtual machine (seperti Ethereum Virtual Machine EVM), kompiler kode, dan development tools lainnya. Aptos Foundation memiliki ambisi bahwa Move akan menjadi “Javascript-nya Web3”.

Proof of Stake (PoS)

PoS adalah tipe konsensus blockchain dengan validasi transaksi dilakukan oleh validator yang memiliki sejumlah native koin sebagai jaminan. PoS yang digunakan adalah PoS standard seperti pada Ethereum.

BFT Consensus Protocol

Byzantine Fault Tolerance (BFT) adalah protokol yang mendukung pemrosesan transaksi secara paralel sehingga mengurangi latensi dalam mengkonfirmasi suatu transaksi dan mempercepat pemrosesan transaksi.

Tokenomics Aptos (APT)

Aptos memiliki total supply koin sebanyak 1 miliar koin dimana 130 juta koin sudah beredar berdasarkan data coinmarketcap.

Terdapat 4 entitas yang memperoleh alokasi koin APT yakni:

  • Investor sebesar 13,5% atau 135 juta APT
  • Aptos Foundation sebesar 16,5% atau 165 juta APT
  • Core Contributor (termasuk developer dkk) sebesar 19% atau 190 juta APT
  • Komunitas (publik) sebesar 51% atau 510 juta APT

Tata cara pembagian APT ke entitas selain ‘komunitas’ masih belum diketahui. Untuk komunitas sendiri, APT dibagikan dengan salah satu cara yakni airdrop kepada 110.235 alamat wallet yang memenuhi syarat sebesar 150 APT. Total airdrop adalah 16.535.250 APT atau 1,65% dari total supply.

Diagram pembagian alokasi koin Aptos (APT)
Gambar: Diagram pembagian alokasi koin Aptos (APT)

Aptos si “Solana Killer”?

Aptos secara teknis dapat memproses transaksi hingga 160.000 transaksi per detik, dimana Solana secara rata-rata dapat memproses transaksi hingga 60.000 transaksi per detik yang kemudian mengakibatkan tidak stabilnya jaringan hingga jaringan terpaksa di hentikan (shutdown) demi alasan keamanan.

Bisa dilihat bahwa pengembangan blockchain saat ini masih terkekang oleh blockchain trilemma dimana jika mengedepankan skalabilitas yakni transaksi yang overspeed akan berimbas dengan dikorbankannya aspek keamanan atau desentralisasi. Contoh saja Solana.

Aptos yang baru secara tertulis kertas mampu memproses 160.000 transaksi per detik nyatanya secara praktik baru memproses rata-rata 4 transaksi per detik. Jadi masih terlalu dini untuk membranding diri sebagai “killer”.

Aptos akan meluncurkan NFT pada jaringannya, proyek DEX seperti Mojito dan AtoDEX, dan proyek DeFI Aries akan membuktikan skalabilitas dari Aptos.

Baca juga: Aptos Resmi Diluncurkan! Saingan Baru Solana?

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.