Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 5 min read

Beda CBDC dan Cryptocurency

CBDC VS Crypto

Pemerintah di berbagai negara dunia mulai menjajaki kemungkinan untuk menciptakan mata uang digital yang bisa diregulasi dan dikontrol, dikenal dengan nama Central Bank Digital Currency atau CBDC. 

Sejumlah negara diketahui sangat serius membuat mata uang digital bank mereka sendiri, yakni China, Bahama, dan Nigeria. Indonesia di sisi lain pun berminat untuk membuat CBDC dan saat ini sedang dalam proses penelitian. 

Seiring dengan nama CBDC yang kian santer terdengar, mulai banyak perdebatan dan pertanyaan yang muncul, utamanya mengenai perbedaan CBDC dan cryptocurrency yang dianggap mirip. Apa saja perbedaan keduanya? 

Apa itu CBDC? 

Central Bank Digital Currency atau mata uang digital bank sentral adalah versi digital dari mata uang fiat sebuah negara, ia bekerja dengan sistem operasi ledger bisa menggunakan blockchain atau tidak. CBDC diterbitkan dan diatur oleh bank sentral negara baik dalam peredaran dan penggunaan. 

Karena diatur otoritas maka CBDC tidak bersifat pseudonim seperti crypto, perlu diingat meski dianggap mirip, CBDC bukanlah crypto. Dengan adanya CBDC masyarakat dimungkinkan untuk bertransaksi secara digital tanpa perlu menggunakan uang fisik. 

Perbedaan CBDC dan Crypto 

Jenis Blockchain

CBDC menggunakan blockchain yang diizinkan (pribadi), cryptocurrency menggunakan blockchain tanpa izin (publik). Dengan sistem ini maka CBDC hanya bisa diakses oleh otoritas tertentu, sedangkan crypto bisa diakses siapa saja. 

Anonimitas

Pengguna cryptocurrency menikmati anonimitas. Pengguna CBDC akan memiliki identitas yang diikat ke rekening bank yang ada dan informasi pribadi dalam jumlah yang sama sehingga identitas bisa diketahui oleh pemerintah.

Desentralisasi

Pada jaringan CBDC bank sentral memutuskan aturannya. Pada jaringan kripto, otoritas didelegasikan ke basis pengguna, yang membuat keputusan dengan mencapai konsensus.

Kegunaan

Mata uang digital bank sentral hanya dapat digunakan untuk pembayaran dan transaksi moneter lainnya. Cryptocurrency dapat digunakan untuk tujuan spekulatif dan juga untuk pembayaran.

Skalabilitas

Mata uang digital bank sentral secara teoritis lebih stabil dibandingkan dengan crypto karena ada kontrol dari bank sentral dan karena ia merupakan versi digital dari mata uang fiat, otomatis pergerakannya tidak akan terlalu volatil seperti crypto. 

Beda Stablecoin dan CBDC

Sebagai pengingat, stablecoin merupakan aset digital yang nilainya dipatok kepada mata uang fiat, namun ia dibuat oleh pihak ketiga yang mematuhi aturan dan menjalankan mekanisme tertentu agar harga tetap stabil sama seperti mata uang yang dipatoknya.

Sedangkan CBDC benar-benar diterbitkan oleh bank sentral dan merupakan versi digital resmi dari mata uang fisik dan sah digunakan sebagai alat tukar. 

Baca juga: Apa itu Stablecoin? Panduan untuk Pemula

Keuntungan CBDC

Mata uang digital bank sentral memiliki potensi menjadi fondasi baru untuk sistem pembayaran dan jembatan antara layanan pembayaran yang berbeda, baik yang lama maupun yang baru.

Itu juga bisa menjaga sentralitas keamanan dan uang bank sentral terpercaya dalam ekonomi digitalisasi yang cepat. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari mata uang digital bank sentral. 

Peningkatan Pembayaran Lintas Batas

CBDC memiliki potensi untuk merampingkan pembayaran lintas batas dengan menggunakan teknologi baru, memperkenalkan saluran distribusi yang disederhanakan, dan menciptakan peluang tambahan untuk kolaborasi dan interoperabilitas lintas negara. 

Inklusi Keuangan

Mempromosikan inklusi keuangan khususnya untuk rumah tangga yang rentan secara ekonomi, dengan adanya mata uang digital bank sentral diharapkan seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses pembayaran, menabung, dan mengakses kredit dengan aman dan hemat biaya. 

Inovasi Digital 

Adanya mata uang digital bank sentral juga menjadi peluang untuk terdorongnya inovasi digital dan menurunkan hambatan masuk bagi perusahaan baru di sektor pembayaran dan membuat persaingan serta inovasi yang lebih dinamis dan kreatif. 

Peningkatan Kebijakan Moneter 

CBDC dapat memberikan pengaruh langsung pada bank sentral soal jumlah uang beredar, sebab dengan adanya mata uang tersebut bank sentral akan menyederhanakan proses distribusi manfaat pemerintah kepada individu dan mampu meningkatkan kontrol atas transaksi dalam mengelola pajak yang bermanfaat sebagai penghasilan negara. 

Risiko CBDC

Perubahan struktur pasar sektor keuangan

CBDC, khususnya CBDC dengan bunga, secara fundamental dapat mengubah struktur sistem keuangan, yang menjadi perhatian khusus adalah kemungkinan bahwa, dengan meningkatnya penggunaan mata uang digital bank sentral untuk rumah tangga dan bisnis, mereka akan mengurangi penggunaan bank komersial dan membuat bank komersial merugi.

Kemudian akan mengurangi layanan penyimpanan dana investasi konsumen karena mata uang digital ini akan menciptakan peluang investasi baru. Jika ini terjadi maka struktur pasar sektor keuangan bisa berubah. 

Keamanan dan stabilitas sistem keuangan

CBDC dapat menjadi aset safe-haven pada saat terjadi kesulitan keuangan, dan kemampuan untuk dengan cepat mengubah uang bank dan nonbank menjadi CBDC dapat meningkatkan frekuensi dan keparahan pergerakan di pasar keuangan, selain itu keamanan CBDC pun belum tentu dapat dijamin bank sentral. 

Privasi dan pencegahan kejahatan keuangan

Mata uang digital bank sentral akan menghasilkan informasi tentang transaksi pengguna. Informasi seperti itu harus dilindungi. CBDC perlu dirancang untuk memfasilitasi kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan anti pencucian uang (AML) dan melawan pendanaan terorisme (CFT).

Ketahanan operasional dan keamanan siber

The Fed memperingatkan bahwa infrastruktur teknis dari sistem mata uang digital bank sentral ini harus sangat tahan terhadap gangguan operasional dan risiko dunia maya. Risiko tersebut akan diperkuat oleh kepentingan yang jelas dari aktor jahat untuk mengeksploitasi atau menurunkan sistem.

Merancang pertahanan bisa sangat menantang mengingat CBDC berpotensi memiliki lebih banyak titik masuk daripada sistem pembayaran yang ada.

The Fed juga mencatat bahwa ketahanan operasional dapat ditingkatkan dengan memiliki kemampuan offline, dan bank sentral saat ini sedang meneliti kelayakan sistem offline tersebut.

Kesimpulan

Mata uang digital bank sentral diharapkan dapat memberikan manfaat dan inklusi keuangan yang lebih baik dengan ekosistem yang lebih aman dan hemat biaya.

Hingga kini CBDC masih terus dikembangkan oleh berbagai negara dan diharapkan bisa berdampingan dengan crypto untuk menciptakan sistem keuangan global yang menguntungkan bagi warga dunia.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Digital Nasional Cina (DCEP)

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.