Linkedin Share
twitter Share

Cryptocurrency · 6 min read

Apa Itu Kriptografi? Definisi, Sejarah, dan Contoh Penggunaannya

Apa Itu Kriptografi? Definisi, Sejarah, dan Contoh Penggunaannya

Cryptocurrency merupakan sebuah aset yang legal di Indonesia karena telah diregulasi oleh Kementerian Perdagangan melalui Badan Perdagangan Berjangka dan Komoditi atau BAPPEBTI

Walau di Indonesia dianggap sebagai sebuah aset, tujuan nyata crypto adalah untuk menjadi sebuah alat tukar yang terdesentralisasi. 

Tujuan awal ini berasal dari nama kategori aslinya yaitu cryptocurrency yang berarti mata uang kripto. Kripto sendiri juga berasal dari teknologi yang mendasarinya yaitu kriptografi. 

Sebagai investor kripto, ada baiknya pemahaman mengenai kriptografi dimiliki walaupun hanya dalam tahap dasar, agar investor mengetahui lebih dalam aset yang dibeli dalam portofolio investasinya. 

Memahami Kriptografi

Kriptografi adalah metode yang digunakan untuk melindungi informasi dan komunikasi melalui kode agar yang mengetahui informasi hanya pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut.

Dalam ilmu komputer, ilmu ini mengacu kepada teknik pengamanan informasi dan komunikasi yang diturunkan dari konsep matematika dan beberapa perhitungan yang disebut algoritma untuk menjaga kerahasiaan informasi agar sulit diubah dari bahasa pemrograman atau kode menjadi bahasa biasa. 

Algoritma ini digunakan untuk menghasilkan kunci pribadi untuk wallet, penandatanganan digital, verifikasi data, untuk membuka internet dan komunikasi data pribadi secara tertutup. 

Tujuan Kriptografi 

Selain untuk menjaga kerahasiaan dalam komunikasi, teknologi ini juga digunakan untuk melindungi komunikasi dalam jaringan yang tidak aman atau dapat diserang. 

Terdapat dua tipe penyerangan terhadap jaringan komunikasi yaitu penyerangan pasif dan aktif. 

Penyerangan pasif adalah saat penyerang hanya mendengar atau melihat secara pasif terkait informasi yang berpindah di jaringan.

Penyerangan aktif adalah saat penyerang menyerupai seseorang atau sebuah pihak penting untuk mengambil informasi yang beredar dan mengubahnya sebelum informasi dapat sampai ke tujuan yang seharusnya. 

Keamanan dan kerahasiaan yang diberikan dari protokol atau aplikasi berbasis  kriptografi dapat melindungi dari kedua penyerangan ini. 

Melalui kriptografi, autentikasi atau pemeriksaan keaslian wajib dilakukan agar seluruh proses komunikasi dilakukan hanya antara pihak yang seharusnya terlibat. 

Kriptografi juga dapat digunakan untuk melindungi data yang sedang tidak digunakan seperti contohnya pada usb. Tujuannya adalah agar saat usb tersebut dicuri data di dalamnya tetap tidak bisa diakses oleh yang mencurinya. 

Sejarah Kriptografi 

Salah satu sejarah awal dari kriptografi adalah penggunaan oleh Julius Caesar pada Tahun ke-40 sebelum masehi dengan nama Caesar’s Cipher. 

Cipher adalah sebuah cara untuk membuka, merahasiakan, dan mengacak kemudian mengembalikan kembali sebuah informasi rahasia. 

Caesar menggunakan sesuatu bernama substitution cipher dimana masing-masing huruf diubah dengan huruf lain yang urutannya lebih tinggi dari huruf aslinya. Misal huruf A diganti dengan huruf dengan urutan lima kali lebih tinggi dalam penyebutan alphabet, yaitu F.  

Tujuannya agar membuat pesan menjadi semakin rahasia dan hanya dipahami oleh penggunanya. 

Selanjutnya adalah Giovan Battista Bellaso, seorang kriptologis di sekitar abad 16 yang menciptakan Vigener cipher. 

Apa Itu Kriptografi? Definisi, Sejarah, dan Contoh Penggunaannya

Penggunaan kriptologi ini dilakukan dengan membuat sebuah tabel seperti gambar di atas dengan cara menulis pesan seperti bermain bingo dimana terjadi satu garis. 

Nantinya dua pihak yang berkomunikasi akan memiliki garis yang sama dan dalam garis itu terdapat sebuah pesan yang hanya bisa dibuka oleh pihak yang terlibat. 

Setelah kedua inovasi tersebut, kriptografi mulai meningkat dan lebih banyak muncul sistem kriptografi yang lebih maju, seperti adanya cryptocurrency. 

Walau terjadi inovasi, tujuan dari kriptografi masih tetap sama yaitu untuk menjaga kerahasiaan dari suatu pesan. 

Jenis-Jenis Kriptografi

Kriptografi sendiri memiliki tiga jenis yang paling dipahami oleh mayoritas developer dan penggiat ilmu komputer. 

Enkripsi Kriptografi Simetris 

Enkripsi simetris atau enkripsi dengan kunci rahasia adalah perahasiaan sebuah data informasi yang bergantung hanya pada satu kunci. 

Artinya pengirim dan penerima data berbagi satu kunci rahasia yang sama untuk mengirim dan membuka informasi yang terahasiakan. 

Untuk melakukan ini, penerima dan pengirim informasi perlu menyetujui kunci rahasia sebelum perpindahan informasi terjadi.

Jenis ini lebih berisiko karena hanya bergantung pada satu kunci dimana jika kunci ini diserang maka rahasia dalam informasi yang akan berpindah bisa dibuka. 

Enkripsi Kriptografi Asimetris 

Enkripsi secara asimetris atau enkripsi dengan kunci publik berbeda dengan enkripsi simetris karena menggunakan lebih dari satu kunci rahasia. 

Sebelumnya, perpindahan informasi hanya akan menggunakan satu kunci yang dipegang oleh pengirim dan penerima. Dalam jenis ini, pengirim dan penerima berbagi kunci publik namun juga memiliki kunci pribadi masing-masing. 

Kedua kunci ini dibutuhkan untuk membuka dan membaca informasi yang terikat. Dengan adanya kunci pribadi dan kunci publik, keamanan lebih meningkat. 

Hal ini disebabkan penyerang harus memiliki kedua kunci tersebut dan kunci pribadi akan lebih sulit didapatkan karena selalu hanya dipegang oleh masing-masing pemiliknya. 

Kriptografi Hash Function

Hash functions adalah cara lain untuk mengamankan informasi melalui kriptografi. Perbedaan dari sebelumnya, hash function tidak menggunakan kunci namun menggunakan algoritma untuk menciptakan kata sandi acak. 

Kata sandi tersebut disebut dengan fixed-length string dalam ilmu komputer, dimana jumlah karakter atau huruf dalam kata sandi tersebut akan selalu sama. Tapi setiap pemilik memiliki kata sandi yang berbeda antar satu sama lain.   

Berbeda dengan jenis sebelumnya, hash function hanya bisa bergerak satu arah dimana data yang sudah tersimpan secara enkripsi tidak bisa disimpan kembali dalam format atau bentuk data awalnya. 

Teknologi ini adalah jenis kriptografi yang digunakan dalam blockchain karena jenis ini dapat menjaga enkripsi dalam data yang lebih besar. 

Teknik dan Algoritma Kriptografi

Kriptografi menggunakan teknik yang dapat dipelajari dalam kategori ilmu komputer untuk melakukan enkripsi.  

Teknik yang digunakan adalah teknik metode scrambling, yaitu teknik pengubahan huruf atau kalimat informasi biasa menjadi kata sandi. 

Metode scrambling adalah dasar dari teknologi kriptografi dimana scrambling sendiri adalah awal dari proses enkripsi. Scrambling sendiri berbeda dengan enkripsi secara teknis. 

Perumpamaan paling mudahnya adalah dalam membuka pintu dimana pintu ini adalah pintu yang harus dibuka untuk mengetahui informasi yang telah terenkripsi atau berubah jenis datanya menjadi rahasia. 

Melalui scrambling, pintu tersebut akan terkunci dengan puzzle atau teka-teki yang dapat diselesaikan oleh semua. 

Jadi semua orang bisa membuka asal bisa menyelesaikannya, tapi umumnya yang punya jawabannya hanya yang terlibat dalam perpindahan informasi. Sayangnya hal tersebut juga berarti orang lain bisa menebak untuk menyelesaikan puzzle atau teka-teki sehingga bisa membuka informasi itu. 

Berbeda dengan enkripsi yang telah dikembangkan, pintu tidak dapat dibuka hanya dengan teka-teki namun juga harus dengan kunci. 

Kunci ini dibentuk melalui algoritma dari matematika dan dapat diakses jika terdapat kunci pihak-pihak yang terikat antar satu sama lain, misal antara pengirim dan penerima. 

Kedua teknologi ini digunakan dalam kriptografi dengan tujuan untuk menciptakan keamanan yang terjaga dalam kerahasiaan informasi yang dipindahkan. 

Modern Kriptografi 

Melihat sudah lamanya teknologi kriptografi dan enkripsi ini, maka inovasi tidak luput dan saat ini sudah banyak kriptografi dalam versi modern atau terbaru. 

Terdapat empat fitur utama dari pengembangan teknologi kriptografi saat ini yaitu Authentication, Confidentiality, Integrity, dan Non-Repudiation. 

Authentication

Teknologi kriptografi telah dapat digunakan untuk autentikasi. Autentikasi sendiri adalah proses dimana pengirim dan penerima dapat melakukan konfirmasi dari identitas serta data atau informasi yang digunakan.

Confidentiality

Confidentiality adalah fitur dari teknologi kriptografi modern untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan. Sebab dengan teknologi terbaru, data hanya dapat diakses oleh pihak yang melakukan transaksi. 

Integrity

Dengan teknologi kriptografi modern, saat ini terdapat fitur Integritas dimana data yang berpindah dari pengirim dan penerima tidak dapat diubah data tanpa sepengetahuan kedua belah pihak.

Non-Repudiation

Teknologi kriptografi modern juga memiliki fitur non-repudiation dimana fitur ini adalah keadaan dimana pengirim dan penerima tidak dapat mengubah atau mencegah perpindahan atau penciptaan sebuah informasi.

Kriptografi dalam Kripto

Kriptografi dalam cryptocurrency adalah sebuah bagian penting karena kriptografi adalah salah satu dasar dari teknologi blockchain. 

Teknologi ini adalah unsur utama mengapa blockchain dianggap aman, transparan, namun tetap terjaga datanya kepada pemiliknya secara pribadi. 

Kriptografi tidak akan luput dari dunia crypto karena walau blockchain dan teknologi ledger terus berkembang, semuanya akan tetap menggunakan teknologi kriptografi. 

Contoh paling umum dari kriptografi adalah penggunaan private key dan wallet address dimana keduanya dibentuk melalui kriptografi. 

Saat ingin menyimpan dana di wallet yang terdesentralisasi atau wallet blockchain seperti metamask, pengguna akan diberikan seed phrase dan private key. 

Apa Itu Kriptografi? Definisi, Sejarah, dan Contoh Penggunaannya

Kedua hal tersebut diterbitkan secara otomatis dan proses penerbitannya adalah melalui proses kriptografi. 

Saat memiliki wallet, investor juga akan memiliki alamat wallet atau wallet address, tujuannya adalah untuk menerima dana. Wallet address ini diterbitkan juga dengan teknologi kriptografi. 

Di luar kedua kegunaan tersebut, kriptografi juga digunakan dalam beberapa hal lain seperti untuk verifikasi transaksi dan memastikan tidak ada pencatatan ganda. 

Jika melihat pada gambar di atas, gambar tersebut adalah informasi mengenai transaksi Ethereum. Semua informasi tertutup kecuali nominal dan wallet address.

Wallet address dan transaction hash adalah data utama dari transaksi tersebut dan keduanya tertutup dengan kriptografi. Jadi penerapan nyata dari kriptografi adalah seperti gambar di atas.

Perlu diketahui bahwa kriptografi adalah sebuah inti dari blockchain dan crypto sehingga pemahaman mengenainya wajib dimiliki walau hanya mendasar. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.