Berita Blockchain · 6 min read

Melawan Tren Layer-2, Zetrix Ungkap Alasan Pakai Layer-1

Zetrix

Seiring dengan berkembangnya ekosistem blockchain, banyak proyek beralih ke teknologi Layer-2 yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas dan mengatasi masalah biaya transaksi.

Namun, masih ada proyek blockchain yang memilih untuk membangun blockchain Layer-1 untuk kebutuhan spesifik. Zetrix, misalnya, telah memilih untuk mengembangkan blockchain Layer-1 untuk berspesialisasi dalam kasus penggunaan industri skala besar.

Coinvestasi memiliki kesempatan eksklusif untuk mewawancarai pendiri Zetrix, Dato Fadzli Shah pada tanggal 25 Agustus 2023 di Coinfest Asia. Ia berbagi wawasan mendalam tentang proyek blockchain Layer-1 yang unik ini.

Foto Dato Fadzli Shah saat wawancara eksklusif bersama Coinvestasi

Dalam wawancara ini, Dato membahas perbedaan antara Zetrix sebagai blockchain Layer-1 di tengah tren Layer-2 yang dominan, serta berbagai aspek Zetrix, termasuk spesialisasinya dalam kasus penggunaan industri dan visinya untuk masa depan.

Baca juga: Zetrix Ungkap Blockchain Bisa Bantu Perdagangan Global dan Adopsi Massal Web3

Alasan Zetrix Masih Memilih Membangun Layer-1

Zetrix telah memilih jalur pelawan dengan membangun blockchain Layer-1 di tengah lanskap kripto yang didominasi oleh proyek Layer-2.

Dato menjelaskan bahwa dalam pengembangan Zetrix, timnya menyadari tantangan yang dihadapi oleh banyak blockchain Layer-1, khususnya terkait dengan gas fee yang tinggi.

“Zetrix telah mengatasi masalah ini dengan menawarkan biaya bahan bakar yang 75 kali lebih murah dibandingkan Ethereum. Selain itu, Zetrix menggunakan mekanisme konsensus bukti kepemilikan yang didelegasikan, yang secara signifikan mengurangi jejak karbonnya dan menyelaraskan dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG),” jelas Dato.

Selain itu, Dato menjelaskan bahwa Zetrix menggabungkan elemen blockchain publik dan swasta untuk memenuhi kebutuhan khusus industri. Hal ini dapat dicapai pada Layer-1 yang dibuat sendiri, bukan pada Layer-2 publik.

“Kami memahami bahwa dalam industri seperti manajemen rantai pasokan, terdapat kebutuhan penting untuk mengintegrasikan blockchain publik dan swasta. Sebagai blockchain Layer-1, kami dapat memberikan fleksibilitas ini, memungkinkan bisnis untuk beroperasi secara efisien sambil mematuhi peraturan dan persyaratan data yang ketat,” kata Dato.

Kemitraan Global Zetrix

Zetrix berspesialisasi dalam melayani kasus penggunaan industri seperti manajemen rantai pasokan, pembiayaan rantai pasokan, dan perdagangan global.

“Apa yang benar-benar membedakan Zetrix adalah kolaborasi kami dengan pemerintah Tiongkok, yang memungkinkan kami memfasilitasi kelancaran transmisi data blockchain ke dan dari Tiongkok—suatu prestasi yang tidak tertandingi oleh jaringan lain saat ini,” kata Dato.

Dalam konteks kemitraan global, Dato menyoroti kekuatan Zetrix dalam berkolaborasi dengan mitra dagang utama di seluruh dunia. “Dengan bekerja sama erat dengan mitra dagang yang sudah mapan, Zetrix menyediakan platform yang lancar untuk perdagangan dan kerja sama internasional. Posisi strategis ini memastikan Zetrix siap melayani bisnis yang bergerak dalam perdagangan global,” jelasnya.

Rencana Masa Depan dan Kemitraan Zetrix

Membahas rencana masa depan Zetrix, Dato berbicara tentang jalur ambisius proyek ini ke depan.

“Zetrix mempunyai rencana ambisius untuk masa depan. Kami telah menjalin kemitraan dengan pemerintah Malaysia dan Filipina untuk mengembangkan jaringan blockchain nasional dan meningkatkan fasilitasi perdagangan,” katanya.

Di Indonesia sendiri, Zetrix sedang menjajaki kolaborasi dengan otoritas bea cukai dan Kementerian Perdagangan untuk mewujudkan penggunaan transaksi lintas batas yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekosistem blockchain di Asia Tenggara.


Zetrix membedakan dirinya sebagai blockchain Layer-1 yang dirancang untuk aplikasi industri skala besar seperti manajemen rantai pasokan, dengan biaya transaksi yang terjangkau dan kemitraan pemerintah yang kuat.

Langkah Zetrix selanjutnya adalah memperkuat posisinya di Asia Tenggara melalui kemitraan dengan pemerintah Malaysia dan Filipina dalam membangun infrastruktur blockchain nasional.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.