
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 5 min read
Sebuah alamat Bitcoin legendaris yang menyimpan lebih dari 79.000 BTC, senilai sekitar US$8,7 miliar atau setara Rp142 triliun, menjadi sorotan setelah munculnya upaya peretasan baru yang mencoba memancing pemiliknya lewat jebakan digital.
Dalam postingan di X pada Selasa (8/7/2025), BitMEX Research melaporkan adanya aktivitas mencurigakan yang ditujukan ke alamat wallet dengan nama domain “1Feex”. Alamat ini diketahui menyimpan Bitcoin hasil peretasan Mt. Gox, exchange kripto asal Jepang yang runtuh pada 2011 silam.
Penyerang mengirimkan transaksi ke alamat tersebut menggunakan fitur OP_RETURN, yakni fungsi di blockchain Bitcoin yang memungkinkan penyisipan pesan atau data dalam sebuah transaksi. Namun dalam kasus ini, pesan tersebut bukan sekadar teks biasa, melainkan tautan ke situs web misterius.
Setelah ditelusuri, situs tersebut menampilkan pesan yang mengklaim:
“Dompet digital ini tampaknya telah hilang atau ditinggalkan. Klien kami telah mengambil alih secara konstruktif dan ingin memastikan apakah ada pemilik sah yang sebenarnya.”
Yang membuatnya makin mencurigakan, situs ini mengaku berasal dari Saloman Brothers, nama yang merujuk pada bank investasi Wall Street yang sudah tutup sejak lama.
Baca juga: Kerugian Akibat Hack dan Scam Kripto Tembus Rp40 Triliun Paruh Pertama 2025
BitMEX menyebut situs tersebut tampak tidak sah dan kemungkinan besar merupakan bagian dari skema penipuan. Tujuannya jelas, yakni memancing pemilik asli wallet agar membuka situs tersebut dan menyerahkan informasi pribadi. Lebih lanjut, peneliti juga menemukan bahwa beberapa wallet Bitcoin lain dari 2011 turut menjadi target skema serupa.
Alamat 1Feex sudah lama dikenal di komunitas kripto karena menerima 79.956 BTC pada 2011. Jumlah besar ini berasal dari peretasan Mt. Gox. Saat itu, exchange kehilangan sekitar 850.000 BTC milik pengguna. Insiden ini menjadi salah satu kasus peretasan terbesar dalam sejarah aset kripto. Jika dikonversi dengan harga saat ini, total kerugian tersebut setara lebih dari US$92 miliar atau sekitar Rp1.500 triliun.
Sebagai bagian dari proses rehabilitasi yang disetujui pada 2021, Mt. Gox berjanji mengembalikan sekitar 90% dari aset yang hilang kepada para korban. Namun, hingga kini pihak berwenang baru berhasil merebut kembali sekitar 140.000 BTC. Sisanya masih tersebar di berbagai alamat wallet lama, termasuk 1Feex, yang kini malah menjadi target jebakan digital.
Baca juga: Bank AS Dituduh Lalai Terkait Scam Kripto Berkedok Romansa Senilai Rp325 Miliar
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.