Berita Bitcoin · 5 min read

Volatilitas Bitcoin Naik ke Level Tertinggi Sejak Keruntuhan FTX

Volatilitas Bitcoin

Menurut analisis dari K33 Research, volatilitas intraday Bitcoin melonjak pada Senin (5/8/2024), mencapai level tertinggi sejak keruntuhan exchange kripto FTX pada November 2022. Hal ini terjadi karena harga Bitcoin mengalami perubahan signifikan dengan waktu singkat dalam 20 bulan terakhir.

Dikutip dari Decrypt pada Rabu (7/8/2024), analis K33 Research, Vetle Lunde dan David Zimmerman, mengungkapkan bahwa indeks high-low spread atau nilai selisih antara harga beli dan jual Bitcoin telah meningkat menjadi 19% di tengah aksi jual besar-besaran pada periode tersebut.

Saat itu, Bitcoin sempat naik hingga US$60.800, kemudian merosot cepat di bawah US$50.000, sebelum akhirnya rebound ke kisaran US$54.000 di akhir perdagangan pada Senin.

Naik turun besar-besaran pada harga Bitcoin pernah terlihat sebelumnya pada 9 November 2024, ketika pasar kripto mengalami gejolak hebat akibat runtuhnya FTX yang mengakibatkan harga Bitcoin jatuh ke level terendah di US$15.482. Harga Bitcoin kemudian sempat naik ke US$18.600 sebelum kembali turun ke kisaran US$16.400.

Baca juga: Harga Bitcoin di Bear Market 2022 Turun Lebih Parah dari 2014

Volume Perdagangan Melonjak di Tengah Volatilitas yang Tinggi

Penurunan tajam Bitcoin pada perdagangan Senin juga memicu lonjakan volume perdagangan aset kripto ini, mencapai total US$14,5 miliar. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal Maret 2024 ketika harga Bitcoin mendekati US$69.000. 

Pada basis mingguan, Bitcoin telah mengalami penurunan sebesar 19% pada perdagangan Senin. Terakhir kali Bitcoin mengalami penurunan yang sama parahnya adalah ketika harga aset ini turun sebesar 13% dari US$71.000 menjadi US$62.000 pada pertengahan Maret. 

Gejolak pasar kripto pada awal pekan kemarin sebagian besar dipengaruhi oleh ketidakstabilan ekonomi global, termasuk data pengangguran yang buruk di AS dan melemahnya perdagangan carry trade yen Jepang akibat peningkatan suku bunga. Adapun meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga disebut sebagai faktor risiko tambahan.

Saat ini, harga Bitcoin telah menunjukkan pemulihan di kisaran US$57.585 dengan kenaikan sekitar 4% dalam 24 jam terakhir. 

Grafik pergerakan harga Bitcoin dalam sepekan terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Baca juga: Harga Bitcoin Rebound ke US$56.000, Analis Percaya Aksi Jual Mulai Berakhir

Bitcoin Diprediksi Bertahan di atas US$50.000

Lunde dan Zimmerman memperkirakan bahwa dalam beberapa pekan mendatang, harga Bitcoin akan bergerak di kisaran US$50.000 hingga US$58.000.

Prediksi ini didasarkan pada “penurunan parah dalam notional open interest pada Bitcoin perpetual futures,” di mana banyak trader dengan leverage panjang mengalami kerugian besar.

Pada perdagangan Senin, notional open interest yang mewakili nilai Bitcoin perp futures contract telah turun sebanyak 12%. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam satu hari sejak Agustus 2023, ketika harga Bitcoin anjlok tiba-tiba dari US$29.000 menjadi US$26.000, dan notional open interest anjlok hingga 17%.

Meski demikian, penurunan taruhan Bitcoin dengan leverage kali ini tidak sebanding dengan dampak keruntuhan FTX. Pada 8 November 2022, notional open interest Bitcoin mengalami penurunan hingga 21%.

Baca juga: FTX Setuju Bayar Rp204,8 Triliun untuk Akhiri Gugatan CFTC

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.