Artificial Intelligence · 7 min read

Vitalik Buterin Sebut AI Ancam Eksistensi Manusia

Vitalik Buterin AI

Salah satu pendiri Ethereum, Vitalik, Buterin, mengungkapkan pandangannya tentang kecerdasan buatan (AI) dan potensinya untuk melampaui manusia sebagai spesies dominan. 

Dalam postingan blog berjudul “My techno-optimism” pada 27 November, Buterin mendalami konsep AI sebagai penemuan yang secara fundamental berbeda dibandingkan dengan teknologi masa lalu, seperti media sosial, kontrasepsi, roda, dan mesin. 

Baca juga: Perang Teknologi Artificial Intelligence AS dan China Makin Sengit

Ia berargumen, AI dengan kecerdasannya yang berkembang pesat memiliki peluang nyata untuk melampaui kemampuan mental manusi dan berpotensi menjadi spesies dominan di bumi.

Gambar: Cuitan Buterin soal AI di akun X. Sumber: @Vitalikbuterin

“AI adalah jenis pikiran baru yang dengan cepat memperoleh kecerdasan, mempunyai peluang besar untuk melampaui kemampuan mental manusia, dan menjadi spesies puncak baru di planet ini,” ungkapnya.

Buterin menambahkan, tidak seperti perubahan iklim, pandemi buatan manusia, atau perang nuklir, AI yang super cerdas berpotensi mengakhiri umat manusia dan tidak menyisakan satu orang pun yang selamat, terutama jika AI memandang manusia sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup mereka.

“Salah satu kesalahan yang disebabkan oleh AI yang dapat memperburuk dunia adalah (hampir) cara terburuk yang mungkin terjadi: AI dapat menyebabkan kepunahan manusia,” ungkapnya. 

Baca juga: Akun X Vitalik Buterin Diretas, NFT Bernilai Rp10,6 Miliar Raib

Peluang AI Menurut Vitalik Buterin

Kendati demikian, Buterin juga membagikan perspektifnya mengenai peluang yang dihadirkan AI. Ia menganjurkan pendekatan yang seimbang, menyarankan brain-computer interfaces untuk mempertahankan kendali manusia atas sistem AI yang kuat. 

Pendekatan ini akan memastikan lingkaran komunikasi yang lebih cepat dan langsung antara manusia dan mesin, sehingga mempertahankan tingkat keagenan manusia di dunia yang semakin dipengaruhi oleh AI.

Pandangan pendiri Ethereum ini telah memperoleh berbagai tanggapan dari komunitas. Beberapa orang setuju dengan kekhawatirannya mengenai potensi AI yang tidak mendukung pertahanan, desentralisasi, dan demokrasi. Sementara itu, yang lain mengkritik pandangannya karena mengabaikan kompleksitas psikologi manusia dan motivasi di balik pengembangan teknologi.

Buterin juga menyampaikan gagasannya tentang “akselerasi defensif” atau “d/acc”. Konsep ini melibatkan percepatan teknologi yang membuat dunia lebih aman, tangguh, seperti enkripsi, blockchain, dan alat untuk pemerintahan demokratis, serta dapat sekaligus memperlambat teknologi yang memusatkan kekuasaan atau menimbulkan risiko yang tidak terkendali.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.