Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 6 min read
Setelah developer utama Ethereum (ETH) menyatakan bahwa Ethereum 2.0 akan meluncur di Bulan Agustus 2022 di Hari Jumat, ternyata ada pernyataan lain.
Pernyataan lain ini datang dari salah satu pendiri Ethereum yaitu Vitalik Buterin yang menyatakan bahwa ada kemungkinan peluncuran tersebut diundur kembali.
Mendengar kabar ini Ethereum mengalami koreksi kecil walau secara garis besar masih terlihat konsolidasi.
Ethereum 2.0 dengan mekanisme Blockchain Proof of Stake yang dinanti oleh mayoritas investor nampaknya akan diundur lagi.
Walau sebelumnya developer utama Ethereum Preston Van Loon menyatakan bahwa ETH 2.0 akan meluncur di Agustus 2022, ternyata ada kemungkinan mundur lagi.
Kemungkinan ini disampaikan oleh Vitalik Buterin pada acara ETH Shanghai Web 3.0 Developer Summit.
Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2022, satu hari setelah sesi developer Ethereum utama di acara Permissionless.
Dalam acara tersebut Vitalik Buterin menyatakan bahwa saat ini kabar yang paling dinanti adalah uji coba transisi ke Proof of Stake pada 8 Juni 2022 di jaringan Ropsten atau jaringan uji coba Ethereum.
Untuk kabar uji coba ini, Vitalik menyatakan bahwa belum ada rencana pengunduran dan semua masih berjalan sesuai rencana. Ia menyatakan,
“Ini adalah uji coba yang besar, bahkan terbesar dibandingkan uji coba yang kita (Tim Ethereum) pernah lakukan sebelumnya. Sebab kita akan memindahkan beberapa aplikasi dari jaringan Proof of Work ke Proof of Stake.”
Sebelumnya, di acara Permissionless, Van Loon menyatakan bahwa jika semua berjalan sesuai rencana Agustus adalah waktu peluncuran ETH 2.0.
“Sejauh yang kami ketahui, jika semua berjalan sesuai rencana, Agustus adalah waktu yang masuk akal. Jika kita tidak perlu memindahkan (peluncuran difficulty bomb) maka akan kita lakukan secepat mungkin” Ujarnya.
Sayangnya harapan positif ini dibantah oleh pernyataan dari Vitalik Buterin terkait pengembangan Ethereum 2.0.
“Pasti akan ada beberapa permasalahan dan ada risiko penundaan, jadi ada kemungkinan September dan Oktober (untuk peluncuran ETH 2.0).” Ujar Vitalik Buterin.
Mendengar kabar ini banyak investor yang kecewa melihat saat adanya pernyataan potensi penundaan, umumnya penundaan tersebut akan terjadi.
Saat pernyataan ini menyebar, ETH mengalami koreksi yang cukup kecil walau saat ini mengalami konsolidasi kembali.
Tepat saat pernyataan dari Vitalik Buterin mengenai pengunduran tersebut dinyatakan, ETH mengalami koreksi sekitar 1% pada pagi hari dan kemudian turun 5% lebih di malam harinya.
Untuk dampak secara jangka panjang, terdapat dampak positif dan dampak negatif kepada investor dan miner atau penambang Ethereum.
Dampak positif akan dirasakan kepada miner atau penambang Ethereum jika Ethereum 2.0 diundur. Dengan diundurnya Ethereum 2.0 maka Ethereum masih akan menggunakan mekanisme Proof of Work.
Mekanisme tersebut akan membuat penambang tetap menambang seperti biasa karena dengan Ethereum 2.0 tidak akan ada penambangan lagi melainkan staking.
Tapi jika diundur, kemungkinan besar biaya transaksi Ethereum akan tetap mahal yang menjadi beban untuk pengguna jaringan terutama investor.
Sebaliknya jika Ethereum 2.0 diluncurkan, maka kemungkinan besar biaya transaksi akan turun. Hal ini disebabkan konsumsi energi pada jaringan baru akan turun hingga 99.98% dari jaringan saat ini.
Konsumsi energi yang turun akan membuat biaya transaksi menurun karena kebutuhan modal untuk membayar energi juga turun.
Selain itu dengan adanya pengunduran ETH 2.0 maka kemungkinan ETH bersifat deflasi akan menjadi lebih kecil. Sebab dengan ETH 2.0 maka jumlah persediaan baru akan berkurang hingga 90% tapi tidak ada ETH 2.0 maka mekanisme itu belum dilaksanakan.
Secara keseluruhan untuk saat ini investor dan penambang ETH masih menunggu Agustus 2022. Jika melihat sejarah pengembangan Ethereum, kemungkinan ETH 2.0 dapat diundur hingga Oktober 2022.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.