Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 7 min read
Perusahaan fintech terkemuka, Visa, memperluas cakupan layanannya dengan mengadopsi stablecoin USDC dan mengintegrasikan blockchain Solana mulai Selasa (5/9). Layanan baru ini dikenal dengan nama “Visa Taps Solana”.
Baca Juga: Visa Kembangkan Konsep Transfer Mata Uang Digital Aman
Head of Crypto Solana, Cuy Sheffield mengumumkan kerjasama dengan akuisisi platform Worldpay dan Nuvei. Melalui layanan tersebut, klien bisa melakukan transaksi lebih cepat dengan USDC.
“Dengan memanfaatkan stablecoin seperti USDC dan jaringan blockchain global seperti Solana dan Ethereum, kami membantu meningkatkan kecepatan penyelesaian lintas batas dan menyediakan opsi modern bagi klien kami untuk dengan mudah mengirim atau menerima dana dari perbendaharaan Visa,” kata Kepala Kripto di Visa, Cuy Sheffield.
Visa juga berupaya meningkatkan kecepatan penyelesaian transaksi lintas batas dan mengurangi biaya dari integrasi USDC dan Solana. Meskipun masih baru, Sheffield mengatakan bahwa layanan ini sudah digunakan untuk transaksi senilai jutaan dolar USDC dalam blockchain Ethereum dan Solana.
9/ It's still early days, but Visa has already settled millions of dollars of USDC over the Ethereum and Solana blockchains between our clients. We are committed to continuing to innovate around how we move money and providing our clients modern options for settlement pic.twitter.com/pbByiMAPAY
— Cuy Sheffield (@cuysheffield) September 5, 2023
Sebelumnya, Visa juga telah menyediakan transaksi lintas batas bekerja sama dengan Crypto.com sejak 2021. Kemitraan ini sukses memanfaatkan USDC dan blockchain Ethereum untuk menerima pembayaran dari Crypto.com untuk volume lintas batas pada program kartu live mereka di Australia.
Crypto.com sekarang menggunakan USDC untuk memenuhi kewajiban penyelesaiannya pada kartu Visa di Australia dan bermaksud untuk meluncurkan kemampuan ini di pasar lain.
Kerja sama ini merupakan tonggak sejarah bagi lembaga keuangan tradisional. Pasar stablecoin berpotensi mencapai US$2,8 triliun dalam lima tahun mendatang seiring meningkatnya adopsi token di blockchain publik.
Selain Visa, perusahaan keuangan lainnya juga telah lebih dulu menjajaki teknologi blockchain dan dunia kripto adalah PayPal. Perusahaan itu baru ini meluncurkan stablecoin mereka sendiri dengan nama PYUSD di blockchain Ethereum.
Baca Juga: PayPal Rilis Stablecoin $PYUSD di Blockchain Ethereum
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.