Berita Altcoins · 8 min read

Venezuela Percepat Adopsi USDT untuk Hindari Sanksi AS

Venezuela

Perusahaan minyak bumi milik negara Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), akan meningkatkan penggunaan stablecoin Tether (USDT).

Peningkatan penggunaan stablecoin ini terjadi karena adanya sanksi minyak yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden terhadap Venezuela setelah Presiden Nicolas Maduro gagal memenuhi janji pemilu. Departemen Keuangan AS telah memberi pelanggan dan penyedia PDVSA waktu hingga 31 Mei untuk menghentikan transaksi, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

PDVSA telah secara bertahap beralih dari penjualan minyak dengan USDT sejak tahun lalu. Pada akhir kuartal pertama, PDVSA telah memindahkan banyak kesepakatan minyak non-swap ke jenis kontrak yang memerlukan pembayaran di muka dalam USDT. Perusahaan minyak Venezuela juga mengharuskan pelanggan baru yang ingin melakukan transaksi minyak untuk menyimpan kripto di dompet digital.

Pada tahun 2023, ketika AS melonggarkan sanksinya, Venezuela mengekspor hampir 700.000 barel minyak per hari, dengan 65% di antaranya diekspor ke China dan 19% ke AS, menurut laporan pada bulan Januari.

Baca juga: Tether (USDT) Tambah Muatan 8.899 Bitcoin

Penggunaan USDT di Venezuela

Tentang penggunaan USDT di Venezuela, mengutip News Bitcoin, Juan Blanco, direktur perusahaan konsultan lokal Bitdata, menyatakan bahwa banyak perusahaan yang tidak dikenal menyelesaikan pertukaran komersial menggunakan USDT, dengan sebagian besar arus kas berasal dari perusahaan di Asia dan Rusia.

“Ada barang-barang dengan nilai tinggi yang diproduksi di Venezuela dan diperdagangkan dengan USDT. Sedikit yang diekspor karena masalah blokade, sehingga meninggalkan negara melalui mekanisme bebas dan independen yang disediakan oleh blockchain untuk membayar barang dan jasa,” kata Blanco.

Luis Gonzalez, manajer Cashea, pusat pembiayaan lokal, menyatakan bahwa sanksi memang berdampak pada UKM Venezuela, meskipun sanksi tersebut tidak mencakup mereka.

“Dengan sanksi, akses kami terhadap transfer internasional, mata uang, alat pembayaran, dan pemasok menjadi terbatas, meskipun kami tidak terlibat dalam masalah politik. Sebagian besar pembayaran dilakukan di luar negeri dan dalam mata uang asing. Satu-satunya alternatif yang kami miliki adalah penggunaan USDT,” ujar Gonzalez.

Baca juga: Rekor Baru! Tether (USDT) Raih Kapitalisasi Pasar US$100 Miliar!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.