Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
ETF · 8 min read
Vanguard, manajer aset terbesar kedua di dunia, akan segera membuka akses perdagangan Exchange-Traded Fund (ETF) dan reksa dana berbasis aset kripto bagi lebih dari 50 juta kliennya mulai Selasa (2/12/2025). Langkah ini menandai perubahan besar dari sikap perusahaan yang sebelumnya menolak menyediakan produk ETF kripto di platformnya.
Menurut laporan Cointelegraph, juru bicara Vanguard mengonfirmasi bahwa perusahaan akan mengizinkan akses terhadap produk ETF dan reksa dana kripto pihak ketiga, serupa dengan perlakuannya terhadap instrumen investasi berbasis emas. Keputusan tersebut diambil setelah permintaan yang terus meningkat dari investor ritel maupun institusional terhadap eksposur aset digital.
Analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, menyebut bahwa hanya ETF yang memenuhi ketentuan regulasi yang akan tersedia. Di antaranya ETF berbasis Bitcoin, Ether, XRP, dan Solana. Vanguard juga menegaskan tidak memiliki rencana untuk meluncurkan ETF kripto versinya sendiri maupun menyediakan produk berbasis memecoin.
Juru bicara Vanguard menjelaskan bahwa perusahaan melayani jutaan investor dengan profil risiko yang beragam. Oleh sebab itu, Vanguard berupaya menyediakan platform perdagangan yang mampu menawarkan pilihan produk sesuai kebutuhan masing-masing klien.
Hingga Januari 2025, perusahaan ini tercatat mengelola lebih dari US$11 triliun aset global, menempatkannya tepat di bawah BlackRock sebagai pengelola aset terbesar di dunia.
Baca juga: Vanguard Pertimbangkan Buka Akses ETF Kripto bagi Investor
Sebelumnya, Vanguard bersikap tegas menolak ETF kripto dengan alasan volatilitas tinggi dan sifat spekulatif aset digital. Mantan CEO Tim Buckley bahkan menyebut pada Mei 2024 bahwa Bitcoin ETF tidak cocok untuk portofolio jangka panjang, terutama bagi investor yang menabung untuk masa pensiun.
Buckley mengundurkan diri pada Februari 2024 dan resmi pensiun pada akhir tahun tersebut.
Posisinya digantikan oleh Salim Ramji, mantan Kepala Bisnis ETF Global BlackRock, yang pada Agustus lalu juga sempat menegaskan bahwa Vanguard belum mempertimbangkan produk investasi terkait kripto. Namun kini kebijakan perusahaan berubah arah cukup drastis.
Perubahan ini memicu spekulasi luas di komunitas kripto. Sejumlah analis menilai langkah Vanguard berpotensi membuka arus investasi baru dalam jumlah besar ke pasar aset digital.
Baca juga: Harvard University Dongkrak Investasi di ETF Bitcoin BlackRock
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.