Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 7 min read
VanEck, sebuah perusahaan manajer aset yang berbasis di Amerika Serikat, tetap optimis untuk mendapatkan persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Solana, meskipun pengajuan 19-4b oleh Cboe Global Markets untuk mendaftarkan ETF tersebut telah dihapus.
Baca juga: VanEck Ajukan ETF Solana Spot di AS, Harga SOL Meroket
Pada Juli lalu, Cboe mengajukan permohonan 19-4b kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk mendapatkan persetujuan pendaftaran ETF Solana dari VanEck dan 21Shares. Pengajuan ini dimaksudkan agar SEC memberikan keputusan final pada Maret 2024.
Pengajuan tersebut merupakan prasyarat bagi bursa seperti Cboe dan Nasdaq untuk memperkenalkan ETF baru. Namun pada tanggal 9 Agustus, pengajuan 19-4b untuk VanEck tiba-tiba tidak lagi muncul di situs web Cboe, yang kemudian memunculkan spekulasi tentang status ETF Solana yang diusulkan ini.
“Perlu diingat bahwa bursa seperti Nasdaq dan Cboe mengajukan perubahan peraturan (19b-4) untuk mendaftarkan ETF baru, sementara penerbit seperti VanEck bertanggung jawab atas prospektus (S-1). Kami tetap berada dalam proses ini,” ujar Matthew Sigel, Head of Digital Asset Research VanEck, dalam sebuah postingan di X.
Baca juga: ETF Solana Diproyeksi Disetujui pada Maret 2025
Situasi ini muncul di tengah perdebatan yang sedang berlangsung mengenai klasifikasi aset digital seperti Solana. ETF Bitcoin dan Ether spot baru-baru ini berhasil diluncurkan menggunakan struktur dana khusus.
Sigel mengungkapkan harapannya bahwa Solana juga dapat dianggap sebagai komoditas dan sesuai dengan struktur yang serupa.
Sebagai informasi, ETF Bitcoin dan Ether sebelumnya diluncurkan masing-masing pada bulan Januari dan Juli dengan menggunakan struktur “perwalian pemberi hibah,” yang biasanya digunakan untuk dana yang secara pasif memegang satu jenis komoditas.
Lebih lanjut, Sigel menyoroti kemajuan yang telah dicapai Solana dalam hal desentralisasi jaringan. Saat ini, 27% dari pasokan Solana dimiliki oleh 100 pemegang terbesar, sebuah penurunan signifikan dalam 12 bulan terakhir. Solana juga memiliki lebih dari 1.500 validator yang tersebar di 41 negara, dengan 10% alamat memegang kurang dari 9% pasokan.
“Kami tetap berkomitmen untuk terus memperjuangkan posisi ini bersama dengan mitra bursa kami kepada regulator yang berwenang,” pungkas Sigel.
Hingga artikel ini ditulis, harga Solana (SOL) mengalami kenaikan sekitar 2% dalam 24 jam terakhir di kisaran US$146 setelah sebelumnya anjlok di harga US$141, menurut data CoinMarketCap.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.