Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Pasar kripto menunjukkan penurunan signifikan (11/12/23) pukul 09.00 WIB dengan kripto kehilangan valuasi sekitar US$100 miliar. Kripto valuasi terbesar, Bitcoin juga sempat mencatatkan penurunan -6% hanya dalam satu candlestick periode satu jam.
Penurunan ini juga menyebabkan likuidasi yang besar pada market futures dengan likuidasi sebesar US$409,6 juta atau sekitar Rp6,4 triliun dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Harga Cardano (ADA) Melejit 150%, Ini Ragam Faktornya!
Pasar kripto yang mengalami penurunan harga signifikan, terlihat dari valuasi yang sempat turun -6,34% dari US$1,586 triliun ke US$1,486 triliun, kehilangan US$100 miliar hanya dalam waktu satu jam. Harga Bitcoin juga menunjukkan penurunan yang mirip, -6% dari US$43.300 ke US$40.650 (11/12/23) pukul 09.00 WIB.
Akibat penurunan yang signifikan ini, terdapat US$409,6 juta atau setara Rp6,4 triliun yang terlikuidasi dalam 24 jam terakhir. Rasio likuidasi antara posisi LONG dan SHORT adalah 86,56% berbanding 13,44%.
Perbedaan yang timpang ini menunjukkan bahwa trader masih optimis terhadap kelanjutan tren bullish, namun penurunan yang telah terjadi sama sekali tak terduga.
Pasang perdagangan BTC mendominasi jumlah likuidasi dengan total likuidasi US$104,12 juta. ETH menempati posisi kedua dengan total likuidasi sebesar US$82,01 juta. Solana, yang beberapa pekan ini menunjukkan performa harga yang bagus, menempati tempat ketiga dengan total likuidasi sebesar US$23,45 juta.
Baca juga: DApps Solana, Jito Airdrop Miliaran Rupiah
Bitcoin telah mempertahankan level di atas US$40.000 sejak 2 Desember 2022, dimana BTC berhasil menembus resistance US$38.000 dan melanjutkan tren bullish hingga menyentuh level sekitaran US$44.000.
Namun terdapat kekhawatiran terhadap kenaikan harga Bitcoin yang cukup signifikan, hal tersebut adalah terbentuknya gap pada grafik harga CME Bitcoin futures. Umumnya, gap terbentuk pada perdagangan yang memiliki jam buka-tutup, salah satunya adalah Chicago Mercantile Exchange (CME).
Terbentuknya gap umumnya wajar dengan toleransi tidak melebihi 1%. Namun pada 2 Desember 2023, terdapat gap dengan selisih 2,58% atau sekitar US$1.000 pada kontrak CME Bitcoin futures. Secara historis, sebagian besar gap yang berselisih besar akan ditutup oleh pergerakan harga di masa mendatang.
Dengan demikian, terdapat potensi bahwa kontrak CME Bitcoin futures akan kembali menyentuh harga US$38.000 – US$39.000 suatu saat di masa mendatang. Hal ini juga mengakibatkan perdagangan BTC spot akan mengikuti harga tersebut.
Penurunan yang terjadi pada Senin (11/12/23), berpotensi menjadi awal dari penutupan gap tersebut. Sehingga level US$38.000 – US$39.000 akan menjadi support pertama BTC jika penurunan masih berlanjut.
Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin 2024 dari Tokoh Kripto Dunia
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.