Berita Blockchain · 6 min read

Top 5 Ekosistem DeFi Paling Menguntungkan Pekan Ini

Dalam masa volatilitas yang tinggi seperti beberapa pekan terakhir, mayoritas investor crypto yang baik umumnya memilih untuk mencari keuntungan pasif.

Salah satu tempat yang menjadi tujuan untuk keuntungan pasif di pasar crypto tersebut adalah Sektor Decentralized Finance atau DeFi.

Sebab, DeFi dapat memberikan keuntungan secara pasif dengan cara mengunci crypto yang dimiliki dan mendapatkan imbalan.

Dalam artikel ini akan dituliskan mengenai lima blockchain dengan ekosistem DeFi paling menguntungkan terutama di masa volatilitas ini.

Ethereum

Pertama adalah Blockchain Ethereum (ETH) yang sejak berdiri hingga saat ini masih belum dapat terkalahkan dominasinya di Sektor DeFi.

Tercatat bahwa hingga saat ini jumlah dana yang terkunci atau Total Value Locked yang berada di Blockchain Ethereum adalah sebesar $149,39 Miliar atau Rp2148 Triliun.

Tingginya angka tersebut menandakan kepercayaan terhadap ekosistem DeFi di Blockchain Ethereum.

Kepercayaan tersebut juga disandingkan dengan keuntungan yang menarik sehingga banyak dana yang terus bertambah walau muncul banyak ekosistem lain.

Alasan lainnya juga kemungkinan disebabkan oleh ramainya ekosistem DeFi di Ethereum, yang memiliki lebih banyak token dibanding blockchain lain.

Untuk saat ini token yang paling banyak menyimpan dana untuk keuntungan pasif adalah platform Curve (CRV), MakerDAO (MKR), dan Convex Finance (CVX).

Rata-rata keuntungan dari ketiga platform tersebut adalah 2% hingga 15% lebih per tahun, yang kemungkinan menjadi alasan mengapa banyak investor tertarik.

Terra

Berikutnya adalah Terra (LUNA) yang baru saja mengalahkan Binance Smart Chain dalam jumlah dana yang terkunci di Sektor DeFi blockchainnya.

Menurut data dari DeFillama saat ini Blockchain Terra memiliki dana sebesar $17,26 Miliar atau Rp248,3 Triliun dalam Ekosistem DeFi.

Angka ini baru saja berubah pada 20 Desember 2021, dimana terdapat lonjakan dana yang mendorongnya mengalahkan Binance Smart Chain.

Fenomena ini juga terjadi bersama dengan semakin terkenalnya UST yaitu stablecoin utama dari Blockchain Terra, yang dianggap lebih aman dari Tether.

Saat ini platform yang menjadi tujuan utama oleh investor DeFi di Blockchain Terra adalah Anchor (ANC), Lido (LDO), dan TerraSwap.

Ketiga platform tersebut memberikan keuntungan rata-rata dari sekitar 4% hingga 20% lebih per tahun yang juga menjadi angka menarik untuk investor pasif.

Binance Smart Chain

Ketiga adalah Binance Smart Chain yang baru saja terkalahkan oleh Terra Blockchain, namun masih memiliki jumlah besar dalam Ekosistem DeFi.

Untuk saat ini, jumlah dana yang terkunci pada ekosistem DeFi Binance Smart Chain adalah sekitar $16,45 Miliar atau Rp236,7 Triliun.

Ekosistem Binance Smart Chain adalah ekosistem dengan token dan proyek terbanyak setelah Ethereum.

Namun sayangnya jumlah proyek yang banyak tersebut masih dapat dikalahkan oleh menariknya ekosistem Terra.

Walaupun begitu, peminat ekosistem DeFi Binance Smart Chain masih cukup tinggi, terutama dengan rendahnya biaya yang diberikan.

Biaya tersebut untuk saat ini nampaknya masih merupakan biaya paling murah dibandingkan dengan ekosistem blockchain lainnya.

Proyek atau platform utama yang paling banyak diminati untuk saat ini adalah Pancakeswap (CAKE), Venus (VXS), dan Tranchess (CHESS).

Keuntungan rata-rata dari ketiga platform tersebut sangat bervariatif yaitu dari sekitar 4% hingga 200% lebih per tahun.

Namun sama seperti ekosistem blockchain lain, semakin berisiko pergerakan tokennya, umumnya keuntungan per tahun juga semakin besar.

Solana

Selanjutnya adalah Solana (SOL) yang dikabarkan baru saja mengalami peningkatan dalam jumlah dana yang terkunci di dalam Ekosistem DeFi.

Kenaikan ini telah berhasil membawa Solana ke peringkat empat dalam peringkat jumlah dana terbanyak dibanding blockchain lain.

Sekarang tercatat bahwa sekitar $11,74 Miliar atau Rp168,9 Triliun telah terkunci di dalam ekosistem DeFi Solana.

Angka ini merupakan apresiasi sebesar 14% lebih hanya dalam satu hari yang merupakan kejadian membingungkan mengingat baru saja terjadi kasus terhadap Solana.

Kasus yang dimaksud adalah kerusakan jaringan yang membuat terjadinya penurunan atau bahkan pemberhentian dalam validasi transaksi.

Nampaknya kejadian pada 13 Desember 2021 tersebut tidak mengkhawatirkan banyak pihak akibat masih tingginya kepercayaan terhadap Solana.

Saat ini tiga platform utama pada ekosistem DeFi Solana adalah Raydium (RAY), Serum (SRM), dan Marinade Finance (MNDE).

Rata-rata keuntungan dari ketiga platform tersebut adalah 2% hingga 300% lebih per tahun, yang menjadi sangat menarik untuk investasi pasif.

Avalanche

Terakhir adalah Avalanche (AVAX) yaitu blockchain yang akhir-akhir ini mendapatkan ketertarikan akibat mekanisme konsensus unik.

Untuk saat ini jumlah dana yang terkunci pada Blockchain Avalanche berada pada $11,73 Miliar atau Rp168,7 Triliun.

Avalanche saat ini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan Blockchain Ethereum dan juga Polygon, yang membuat dana terkunci di dalamnya semakin besar.

Blockchain yang relatif baru ini mendapatkan ketertarikan akibat cepatnya proses transaksi di jaringannya.

Tiga platform utama untuk mendapatkan keuntungan pasif di ekosistem DeFi Avalanche saat ini adalah Aave (AAVE), Trader Joe (JOE), dan Benqi (QI).

Rata-rata keuntungan dari ketiga platform tersebut adalah sekitar 2% hingga 80% lebih per tahun, sehingga masih relatif menarik.

Di luar ketiga platform ini, Avalanche juga memiliki platform DeFi yang memberikan keuntungan ratusan persen per tahun, yang menarik investor sehingga ekosistemnya terus tumbuh.

Namun untuk saat ini ketiga platform tersebut adalah tujuan utama akibat lebih aman namun masih tetap menguntungkan.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.