Berita Blockchain · 5 min read

TON akan Kembangkan Layer-2 yang Kompatibel dengan Ethereum

TON Polygon

The Open Network (TON) tengah merencanakan pengembangan jaringan layer-2 yang disebut TON Application Chain (TAC) melalui kemitraan dengan Polygon Labs.

Baca juga: Mengenal Blockchain TON, The Open Network

Dilansir dari Cointelegraph pada Selasa (9/7/2024), TAC akan mengintegrasikan Chain Development Kit (CDK) dari Polygon dan protokol interoperabilitas AggLayer, yang memungkinkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) agar dapat beroperasi dalam ekosistem TON.

CEO TAC, Pavel Altukhov, menyatakan bahwa proyek ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan serta meningkatkan berbagai aplikasi yang tersedia bagi pengguna jaringan TON. Aplikasi tersebut mencakup Decentralized Finance (DeFi), GameFi, dan solusi identitas yang terdesentralisasi. 

Selain Altukhov, pihak yang terlibat dalam pembangunan TAC juga melibatkan pendiri Curve, Michael Egerov, serta tim di balik The Open Protocol (TOP) yang menawarkan fungsionalitas wallet kripto dalam aplikasi Telegram.

Baca juga: Cara Membuat Wallet Kripto di Telegram

Perkembangan Jaringan TON Didorong Popularitas Telegram

TON merupakan blockchain yang terintegrasi dengan aplikasi perpesanan Telegram. Jaringan tersebut telah mencatat pertumbuhan signifikan setelah integrasi terbaru stablecoin USDT ke dalam jaringannya.

Pertumbuhan ini juga didorong oleh meningkatnya kehadiran berbagai aplikasi mini di Telegram, yang telah mendorong 5,8 juta wallet on-chain aktif bulanan di platform tersebut.

Salah satu proyek GameFi yang mendorong ledakan pengguna aktif di Telegram termasuk Notcoin, yang telah mencatat 35 juta pengguna terdaftar sejak diluncurkan secara resmi pada Januari 2024.

Selain itu, game Tap-to-Earn baru seperti Hamster Kombat bahkan menjadi sorotan CEO Telegram, Pavel Durov, yang mengumumkan bahwa game ini telah menarik 200 juta pemain pada awal Juli. Angka ini meningkat dari total 150 juta pemain yang tercatat pada 14 Juni.

Baca juga: CEO Telegram Soroti Popularitas Hamster Kombat

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.