
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
JPMorgan Chase, bank terbesar di Amerika Serikat, resmi mengumumkan peluncuran token digital bernama JPMD di jaringan publik Base. Pengumuman ini datang hanya sehari setelah JPMorgan mendaftarkan merek dagang untuk kode token “JPMD”.
Mengutip laporan Bloomberg pada Selasa (17/6/2025), token JPMD dirancang sebagai representasi digital dari simpanan dolar AS milik klien institusional JPMorgan. Berbeda dengan stablecoin yang biasanya diterbitkan oleh entitas swasta dan membutuhkan audit independen, JPMD merupakan deposit token, artinya, token ini secara langsung mencerminkan klaim simpanan terhadap bank komersial.
Dengan kata lain, setiap JPMD didukung penuh oleh simpanan riil di JPMorgan dan dapat membawa bunga seperti halnya rekening deposito konvensional.
Proses transaksi JPMD akan difasilitasi melalui Base, jaringan layer-2 milik Coinbase yang diluncurkan pada 2023. Menurut data CoinGecko, Base kini menjadi jaringan layer-2 Ethereum dengan Total Value Locked (TVL) terbesar bernilai US$3,7 miliar.
Baca juga: Bank Terbesar AS Ajukan Merek Dagang Platform Kripto Baru
Meski Base bersifat terbuka untuk publik, penggunaan token JPMD tetap dibatasi hanya untuk klien institusional yang telah masuk daftar whitelist. Uji coba transaksi pertama dijadwalkan berlangsung dalam beberapa hari ke depan sebagai bagian dari program pilot yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan.
Setelah fase pilot selesai, klien institusional Coinbase akan mendapatkan akses untuk menggunakan JPMD dalam transaksi sehari-hari. Token ini tidak akan tersedia untuk pengguna ritel maupun untuk diperdagangkan secara bebas di pasar terbuka.
Sebelum peluncuran ini, JPMorgan telah lebih dulu mengembangkan jaringan blockchain eksklusif bernama Kinexys Digital Payments (sebelumnya dikenal sebagai JPM Coin), yang memungkinkan klien memindahkan dana antar rekening secara digital.
Menurut Global Co-Head Kinexys, Naveen Mallela mengatakan deposit token seperti JPMD memiliki keunggulan struktural dibanding stablecoin. Selain transparan dan dijamin oleh institusi keuangan besar, token ini juga memiliki potensi untuk menghasilkan bunga, berbeda dengan sebagian besar stablecoin yang tidak memiliki fitur imbal hasil.
“Dari perspektif institusional, deposit token adalah alternatif yang lebih unggul dibanding stablecoin,” ujar Mallela.
Ia juga menyebut bahwa meski saat ini JPMD didenominasikan dalam dolar AS, token dalam mata uang lain bisa saja menyusul setelah mendapat persetujuan regulator.
Berbeda dengan stablecoin yang bergantung pada cadangan kas dan aset setara kas, deposit token beroperasi di dalam kerangka sistem perbankan tradisional. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk diintegrasikan ke dalam layanan finansial yang sudah ada, sekaligus menjawab tantangan stabilitas dan transparansi yang sering melekat pada stablecoin.
Peluncuran JPMD bertepatan dengan meningkatnya momentum regulasi aset digital di Amerika Serikat. Salah satu indikasinya adalah RUU GENIUS terkait stablecoin yang baru saja melewati tahap pemungutan suara penting dan akan segera dibahas di Senat. Lingkungan regulasi yang makin jelas ini membuka peluang lebih luas bagi produk tokenisasi dari lembaga keuangan besar seperti JPMorgan.
Baca juga: Kelompok Bank AS Jajaki Sektor Kripto Lewat Stablecoin Gabungan
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.