Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 7 min read
Tether, perusahaan di balik stablecoin USDT yang populer, telah meningkatkan kepemilikan Bitcoinnya secara signifikan, sekarang berjumlah lebih dari 66.000 BTC, dengan perkiraan nilai melebihi US$2,8 miliar.
Menurut data yang dibagikan oleh pendiri CryptoQuant Ki Young Ju, kepemilikan BTC Tether melonjak menjadi 66.400 dari 57.500 yang tercatat di awal tahun yang menunjukkan akuisisi sekitar 8.900 BTC pada kuartal terakhir tahun 2023.
Sementara itu, pada 30 September 2023 Tether kelebihan cadangan senilai US$3,2 miliar angka tersebut diungkapkan dalam laporan pengesahan kuartal ketiga perusahaan yang diterbitkan pada bulan Oktober. Laporan pengesahan Tether kuartal keempat tahun 2023 diperkirakan akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang.
Tether memulai perjalanan Bitcoinnya pada September 2022, dengan pembelian awal sebesar 33.980 BTC. Sejak itu, perusahaan secara konsisten mengakuisisi Bitcoin setiap kuartal, dengan pembelian terakhirnya adalah 8.900 BTC pada akhir kuartal keempat tahun 2023. Strategi akumulasi agresif ini telah menempatkan Tether sebagai pemegang Bitcoin terbesar ke-11 secara global.
Baca juga: Tether Dominasi Stablecoin, Valuasi Hampir US$100 Miliar
Keputusan Tether untuk berinvestasi di Bitcoin sejalan dengan rencananya untuk mendiversifikasi cadangan stablecoinnya. Perusahaan sebelumnya telah menyatakan niatnya untuk menginvestasikan hingga 15% keuntungannya dalam Bitcoin, beralih dari surat utang pemerintah AS.
Selain investasi langsung di Bitcoin, Tether juga memperluas jejaknya di sektor penambangan Bitcoin. Pada November 2023, perusahaan telah berkomitmen untuk menginvestasikan US$500 juta dalam membangun fasilitas penambangan Bitcoin.
Pada saat itu, perusahaan juga menyediakan pembiayaan utang hingga US$610 juta kepada perusahaan pertambangan bitcoin publik Northern Data AG, setelah mengakuisisi saham perusahaan tersebut pada bulan September.
Baca juga: Tether (USDT) Alokasi 7,7 Triliun Rupiah untuk Mining Bitcoin
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.